Mantan Penari Kini Berubah Menjadi Patung Hidup

Fimela diperbarui 07 Mei 2014, 14:40 WIB

Ladies, kesetiaan atau kasih sayang seseorang biasanya akan diuji ketika orang yang paling disayanginya sakit atau menderita penyakit yang mempengaruhi fisiknya. Seperti keluarga kecil Lindsay Clarke, ketika wanita 33 tahun ini hanya bisa terbaring di tempat tidur, saat itu pula kesetiaan sang suami dan rasa kasih sayang ketiga anaknya diuji, seperti dilansir dari dailymail.co.uk.

Lindsay awalnya adalah seorang penari, dia sangat enerjik, bersemangat, dan ambisius. Namun sindrome aneh menyerangnya pada tahun 2011 lalu, perlahan mengubahnya seolah-olah menjadi patung wanita hidup. Pada suatu malam selesai melakukan latihan, Lindsay mengaku merasa kelelahan dan bahkan tak mampu beranjak dari tempat tidur. Kemudian terjadi kejang hebat yang mempengaruhi wajah, otak, dan sistem pernapasan. Padahal saat itu dirinya tengah menyiapkan diri untuk mengikuti tes sebagai pengacara, cita-citanya selain menjadi penari. Dokter sebenarnya juga bingung, awalnya Lindsay didiagnosa menderita depresi pasca melahirkan yang mengakibatkan tubuhnya mengalami kelelahan kronis dan juga menderita lupus. Keadaan ini membuat Lindsay harus mengunci dirinya dari suara, cahaya, dan sentuhan berlebihan yang membuatnya dengan mudah kembali kejang.

Baginya melawan penyakit yang belakangan diketahui sebagai stiff-person syndrome, rasanya seperti melawan hantu. Serangan rasa sakit saat otot-ototnya seperti ditarik sangat luar biasa dan bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa dapat diduga. Lindsay terpaksa hanya melihat buah hatinya tumbuh tanpa mampu menyentuhnya. Namun beruntung, suami dan anak-anaknya tak pernah meninggalkan Lindsay, bahkan sang suami rela melepaskan pekerjaan tetapnya hanya demi merawat sang istri. Suaminya, Jason adalah pria yang ditemuinya saat masih berusia 12 tahun lalu. Bagi Jason sendiri, Lindsay adalah seseorang yang sangat inspiratif dan kuat. Karena sindrom yang dideritanya ini, setiap hari Lindsay harus menggunakan alat pernapasan bantuan, bahkan Jason kadang juga harus memompa dadanya untuk membantu bernapas, tubuh Lindsay juga tidak bisa dengan mudah digerakkan, hingga wanita ini merasa dirinya seperti patung yang hidup.

Yang sangat disayangkan, belum ada pengobatan yang baku untuk stiff-person syndrome. Bahkan di Kanada, Australia, dan Colorado masih sampai pada tahap uji klinis pengobatan. Satu-satunya harapan yang dimiliki Lindsay adalah Stem Cell Transplant, namun sayangnya badan kesehatan di Inggris belum pernah memberikan kewenangan untuk penderita stiff-person syndrome di Inggris. Lindsay berharap dirinya bisa segera pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pengobatan.

Semoga Lindsay segera diberikan kesembuhan ya Ladies.

(vem/hyn)
What's On Fimela