5 Kebohongan Yang Sering Diucapkan Oleh Orang Tua, Apakah Anda Pernah Mengucapkannya?

Fimela diperbarui 24 Apr 2014, 12:10 WIB

"Hayo, cepat tidur, nanti didatengin hantu, lho!"

Masih ingat dengan kata-kata ini waktu masih kecil? Kalau diingat-ingat lagi, rasanya tidak mungkin karena tidak segera tidur kita akan didatangi oleh hantu. Namun, para orang tua seringkali membohongi anak-anaknya supaya sang anak menurut. Hmm, tentunya hal ini tidak baik dilakukan ya, Bunda, karena ini sama saja mengajarkan anak untuk berbohong. Tetapi tak dipungkiri, meskipun tahu suatu saat kebohongan-kebohongan ini akan 'terbongkar', para orang tua tetap sering mengatakannya kepada sang anak. Apa saja sih kebohongan-kebohongan yang banyak dikatakan orang tua kepada anaknya?

(vem/wnd)
2 dari 6 halaman

"Jangan nakal, nanti nggak dikasih kado Santa, lho!"

Biasanya kata-kata ini diucapkan menjelang Natal. Anak-anak sangat percaya kalau mereka berbuat baik maka Santa Klaus akan datang membawa hadiah. Sebaliknya, kalau mereka nakal, Pit Hitam akan memasukkan mereka ke kantong besar. Pada kenyataannya, Santa Klaus dan Pit Hitam 'kan tidak benar-benar ada.

3 dari 6 halaman

"Sebentar lagi kita akan sampai kok"

Melakukan perjalanan jauh bersama anak-anak memang bukanlah hal yang mudah. Tak jarang dalam perjalanan anak-anak mulai rewel dan mulai tak sabar sampai di tempat. Duh! Akhirnya kata-kata ini pun keluar: "Sebentar lagi kita sampai kok, sabar ya" walaupun kenyataannya perjalanan masih 4 jam lagi. Sebetulnya yang dibutuhkan anak-anak bukanlah informasi berapa jam lagi mereka akan sampai di tempat tujuan, melainkan sebetulnya mereka sudah bosan. Contek cara mengatasi rasa bosan anak saat perjalananan di sini.

4 dari 6 halaman

"Mama nggak tahu"

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Anak-anak punya banyak sekali pertanyaan yang kadang sulit dijelaskan orang tua. Misalnya, dari mana bayi lahir, dari mana asalnya hujan. Untuk anak-anak usia SD, barangkali hal ini lebih mudah dijelaskan. Tetapi untuk mereka yang lebih kecil usianya, tentu menjelaskan hal yang rumit bukanlah perkara mudah. Kebanyakan orang tua 'mempersingkat' rasa keingintahuan anak-anak dengan menjawab "Mama nggak tahu".

Sabar ya Bunda. Memang tak dipungkiri menjelaskan hal yang rumit dengan bahasa anak-anak tak semudah terlihat, tapi sesungguhnya mereka sedang belajar bagaimana memahami dunia ini. Berikan jawaban-jawaban yang sederhana atau jika Anda bingung menjawabnya, lebih baik katakan "Mama cari tahu dulu ya jawabannya, nanti Mama kasih tahu" daripada mengatakan "Mama nggak tahu". Jangan sampai mereka mendapat jawaban justru dari orang lain yang tidak dapat dipercaya kebenarannya.

5 dari 6 halaman

"Kalau nggak segera tidur, nanti ada Wewe Gombel datang lho!"

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Tentunya para orang tua pun tak berharap akan bertemu dengan para hantu dan sebagainya kalau sang anak tak segera tidur. Tetapi mengatakan kebohongan ini sama dengan memberikan 'teror' kepada anak-anak. Akibatnya bisa jadi berkepanjangan, misalnya anak jadi takut gelap, takut ke kamar mandi sendiri, takut tidur sendiri dan lain-lain. Sebaiknya katakan alasan yang sebenarnya mengapa mereka harus segera pergi tidur, misalnya: karena kalau besok bangun terlambat, ke sekolah bakal telat juga dan tidak bisa bermain dulu bersama teman-teman.

6 dari 6 halaman

"Disuntik itu nggak sakit kok, Mama janji!"

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Tentunya disuntik itu rasanya sakit, bahkan bagi orang dewasa. Tetapi mengatakan hal seperti ini pun takkan membantu si kecil untuk tenang saat jarum mulai menusuk kulitnya. Berikanlah semangat untuk si kecil bahwa setelah disuntik, rasa sakitnya segera hilang dan ia bisa bermain lagi bersama teman-temannya atau katakan bahwa "Disuntik itu rasanya memang tidak enak, tapi Mama yakin kamu bisa tahan, 'kan kamu jagoan Mama yang hebat". Jangan lupa berikan pujian jika ia berhasil melaluinya.