Dokter Keliru Melakukan Diagnosa Karena Bayiku Terlalu Cantik

Fimela diperbarui 21 Apr 2014, 13:40 WIB

Ladies, tidak ada yang lebih kuat dibandingkan dengan perasaan seorang ibu. Dan siapapun seharusnya tidak perlu lagi ragu dengan ketajaman batin ibu tentang keadaan anaknya. Ketika anaknya Melissa Adams menunjukkan perkembangan yang berbeda dengan bayi seusianya, Kathryn yakin apa yang sedang diderita anaknya. Namun dokter memberikan diagnosa lain, hingga 2 tahun berlalu dan Melissa tak mampu berbicara sepatah katapun, seperti dilansir dari dailymail.co.uk.

Melissa Adam kini berusia 10 tahun dan besar di Eccleston, Lancashire. Positif menderita penyakit genetik yang sangat aneh dan hanya diderita oleh satu dari 25.000 orang. Kathryn, ibunda Melissa menangkap sesuatu yang aneh dari putrinya ketika masih berusia 12 bulan, di mana Melissa hampir selalu menangis sepanjang hari, tidak bisa tengkurap, dan bahkan tidak pernah mengeluarkan suara-suara celotehan bayi pada umumnya. Selain itu kepala belakangnya nampak sangat datar dan Melissa tidak mau makan atau berinteraksi dengan siapapun kecuali dengan ibunya sendiri.

Kathryn membawa putrinya ke klinik kesehatan dan dokter mengatakan bahwa putrinya autis. Namun hati kecil Kathryn sangat yakin bahwa putrinya bukan autis, kemudian mulai melakukan penelitian dengan bantuan internet. Setelah membaca dan mengetahui banyak hal, Kathryn yakin jika putrinya bukan penderita autis, melainkan sindrome Angelman, kondisi genetik yang berpengaruh cukup parah terhadap sistem syaraf, cacat fisik, serta cacat intelektual. Meskipun Melissa tidak memenuhi semua ciri-ciri penderita Angelman, sebagian besar tanda-tanda yang mengarah pada sindrome tersebut ada pada Melissa.

Ketika kathryn berusaha mengatakan hal tersebut pada dokter, pihak medis masih bersikukuh bahwa Melissa menderita autis, menurut pemahaman dokter, Melissa terlalu cantik untuk menderita sindrome Angelman. Akhirnya pada usia tiga tahun, ibunda Melissa ngotot untuk melakukan pemeriksaan genetik terhadap anaknya di Alder Hey Children's Hospital, Liverpool. Akhirnya apa yang selama ini menjadi dugaan Kathryn benar, Melissa memang menderita sindrome Angelman. Yang sangat menakutkan, beberapa bulan setelah diyakini menderita sindrome Angelman, Melissa ternyata juga menderita epilepsi.

Kathryn dan suaminya merasa sangat lega akhirnya dugaannya selama ini benar, namun di sisi lain, karena keterlambatan penanganan, Melissa mungkin tidak akan menikmati masa kecil yang normal seperti anak seusianya. Ladies, selalu jaga kesehatan fisik maupun mental ketika Anda hamil, jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter demi buah hati Anda terlahir dengan normal dan sehat. Yuk lihat bagaimana Melissa selalu ceria dalam kondisinya yang memprihatinkan di galeri berikut ini ya.

(vem/hyn)