Susah Senang Menjadi CEO Wanita di Dunia IT

Fimela diperbarui 19 Apr 2014, 18:00 WIB

Ladies, apakah Anda masih termasuk wanita yang memiliki kekhawatiran untuk memiliki karir yang menjulang tinggi? Terutama di dunia industri yang memiliki porsi pekerja wanita lebih sedikit dibandingkan dengan pekerja pria. Tetapi bukan berarti Anda harus menyerah karena alasan ini, Yunha Kim memiliki pengalaman menarik menjadi founder sekaligus CEO di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang IT, Locket yang berlokasi di San Fransisco, seperti dilansir dari thenextweb.com.

Bagaimana rasanya menjadi pemimpin di perusahaan teknologi?

Yunha memberikan pandangan dari 2 sisi, di mana pimpinan wanita dianggap menyebalkan dan ketika wanita dilihat sangat mengagumkan sebagai seorang CEO sebuah perusahaan. Yunha berbagi 3 hal yang paling dianggap sangat menyebalkan jika wanita menjadi pemimpin, yaitu:

1. Jika Anda agresif, maka Anda dianggap menyebalkan. Jika Anda emosional, Anda dianggap sedang PMS, jika Anda bersikap lembut, Anda dianggap terlalu feminim. Bagaimanapun alasan Anda, orang lain masih tetap bisa membenarkan hal di atas.

2. Jika Anda mendapatkan banyak undangan dari berbagai perusahaan karena mereka hanya ingin bertemu dengan Anda, berarti Anda terlalu banyak membuang waktu, jika Anda menolak undangan dari mereka, mungkin proses transaksi atau bisnis dengan perusahaan mereka akan berjalan lebih sulit.

3. Bahkan Yunha pernah menerima email dari pegawai pria yang baru masuk di perusahannya, pria tersebut bertanya apakah bosnya yang cantik itu masih single atau tidak. Karena dia ingin sekali menjadikan Yunha sebagai kekasihanya. Ini juga menjadi salah satu mimpi buruk bagi pimpinan wanita yang dipandang sebelah mata oleh bawahannya.

Namun bagi Yunha, menjadi CEO wanita di perusahaannya juga sangat mengagumkan, kenapa?

1. Terkadang orang lebih cenderung bersedia memberikan bantuan karena partnernya adalah seorang wanita. Selain itu Anda juga akan mendapatkan banyak bantuan dari pimpinan wanita lainnya karena dinilai sebagai sesama pengusaha wanita.

2. Penggalangan dana berjalan lebih mudah. Misalnya ketika ada seorang investor yang ingin melakukan kegiatan amal dengan menggandeng pengusaha wanita, sebagai seorang CEO wanita, Yunha merasa mendapat banyak sekali keuntungan.

3. Pimpinan wanita bisa mengetahui pegawai perempuan yang berbakat. Karena lebih mudah menjalin kedekatan dengan sesama wanita, pimpinan perempuan akan lebih mudah dalam mengidentifikasi kinerja pegawainya.

Menurut Yunha, ilmu tentang gelas itu setengah isi dan setengah kosong adalah tentang bagaimana cara pandang seseorang. Jika bagi wanita menjadi pimpinan itu hal yang sangat berat dan menyebalkan, maka seorang pemimpin wanita akan mengalami penderitaan selama memangku tanggung jawabnya. Namun ketika Anda yakin bisa menjalankan tanggung jawab dengan baik, semua akan baik-baik saja. Semangat selalu ya Ladies, raih cita-citamu setinggi langit.

(vem/hyn)
What's On Fimela