Demi Naik Kelas, Sekelompok Murid Menjarah Sistem IT di Sekolahnya

Fimela diperbarui 18 Apr 2014, 15:30 WIB

Bunda, seberapa besar perhatian Anda ketika anak Anda sedang menjelajahi dunia maya? Berkembangnya teknologi yang cukup pesat bisa menjadi dua ujung pisau untuk anak-anak, terutama mereka yang di bawah umur dan tidak mendapatkan pengawasan dari orang tua. Anak-anak belum bisa memahami bagaimana cara menggunakan internet untuk tujuan yang baik jika orang tua tidak memberikan pengertian dan selalu mengawasi apa yang mereka lakukan di dunia maya. Seperti di Swedia, terjadi kekacauan gara-gara ulah siswa yang menjarah sistem IT sekolah mereka.

3 orang siswa sekolah menengah diduga menjadi dalang berubahnya 31 nilai siswa lainnya di Grönkullaskolan School seperti dilansir dari nydailynews.com. Diduga pelaku menerima sejumlah uang dari temannya untuk menaikkan nilai atau menurunkan nilai teman yang tidak mereka sukai. Selain mengubah nilai, 3 siswa ini juga mengubah sistem pemberitahuan kehadiran siswa yang biasanya mengirimkan sms ke orang tua jika anaknya membolos. Siswa yang melakukan hacking sistem IT sekolahnya ini mengganti nomor telepon orang tua mereka dengan nomor telepon temannya agar tidak diketahui jika dirinya membolos.

Menurut laporan, hal ini mereka lakukan untuk mendongkrak nilai mereka yang rendah agar bisa naik kelas di akhir semester ini tanpa harus bekerja keras untuk belajar. Untung saja pihak sekolah selalu memiliki arsip dokumen tercetak, sehingga kejadian ini tidak terlalu membuat kacau sepenuhnya di sekolah. Para guru akan menyesuaikan kembali nilai mereka dan kendali sistem IT akan lebih diperketat lagi.

Bunda, memang bukan masalah jika Anda membiarkan anak-anak mengikuti perkembangan teknologi, namun Anda juga harus mengawasi bagaimana penggunaannya.

(vem/hyn)