Ketika Berbicara dengan Bayi, Biasanya Anda Melakukan Kesalahan Ini

Fimela diperbarui 16 Apr 2014, 14:40 WIB

Semua orang suka berbicara dengan bayi. Bayi yang imut akan terlihat semakin menggemaskan saat ia sudah mulai berbicara--meskipun cara berbicaranya juga masih acak-acakan. Sebagian besar orang dewasa akan melakukan baby talk (berbicara hanya menggunakan suara lucu dan ekspresi wajah yang aneh) dengan bayi. Tapi, apakah mengajak bicara bayi dengan baby talk itu adalah cara yang sudah tepat?

Seperti yang dilansir oleh sheknows.com, sebuah hasil penelitian yang dipimpin oleh Dr. Anne Fernald, seorang profesor psikologi dari Stanford University menunjukkan bahwa otak bayi bisa merespon bahasa yang kompleks dengan susunana tata bahasa yang baku dengan baik. Sehingga daripada hanya berkata, "Ayo makan apel!", Anda sebaiknya berkata, "Ibu memotong apel ini sebagai makanan selingan kita siang ini. Yuk makan buah apel ini bersama-sama."

Seorang psikoterapis anak dan keluarga bernaama Fran Walfish mengatakan bahwa anak kecil meningkatkan pembelajaran bahasanya dan meningkatkan kemampuan kognisi kecerdasannya dari hubungan antar manusia secara langsung. Agar seorang anak bis menyerap dan belajar bahasa dengan baik, orang tua sebaiknya selalu menggunakan kontak mata langsung dan menggunakan frase kata-kata sederhana untuk berkomunikasi. Fran Walfish juga menambahkan bahwa bayi sudah bisa lebih dulu belajar bahasa sebelum ia bisa berkata-kata.

Jadi, ketika berbicara dengan bayi, usahakan tidak berbicara seperti bayi. Berbicaralah dengan jelas karena bayi sudah belajar kemampuan berkomunikasi langsung saat ia terlahir. Bayi belajar mendengar suara dari orang-orang di sekitarnya dan mereka belajar bahwa suara yang ia dengar itu memiliki kekuatan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan bisa menarik perhatian. Semakin sering kita berbicara dengan kosakata yang jelas kepada bayi, semakin kaya kosakata yang akan dimiliki bayi tersebut nantinya. In short, bye-bye baby talk!

 

(vem/nda)
What's On Fimela