Tragis, Bocah 5 Tahun Menjadi Korban Sodomi Bergiliran Petugas Sekolah, Orangtua Waspadalah

Fimela diperbarui 15 Apr 2014, 11:40 WIB

Bunda, memang tak mudah melepaskan begitu saja putra-putri kita di lingkungan yang jauh dari pengawasan sekolah. Berbagai tindak kejahatan dan kekerasan seksual dapat mengintai anak-anak, sekalipun itu di wilayah sekolah. Apa yang dialami oleh M (5 tahun) ini barangkali dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita.

Dilansir oleh merdeka.com, T (40) terkejut mengetahui sang putra, M (5) menjadi korban sodomi petugas kebersihan yang bekerja di sekolahnya yang terletak di bilangan Jakarta Selatan. Pencabulan terhadap M ini terungkap setelah ibu korban melihat kejanggalan yang terjadi pada sang anak. "Pertengahan Maret, ia jadi sering ketakutan, mengigau dan berteriak ketika tidur," ujar T.

Selain kejadian mengigau tersebut, T juga menemukan luka memar di bagian kanan perut M. Akhirnya setelah didesak, M mengaku bahwa seseorang telah berbuat tidak senonoh padanya. Sontak, T terus mencari tahu. "Saya tanya baju yang dikenakan pelaku, karena anak saya menyebutnya cuma bapak-bapak saja. Setelah dikonfirmasi, ternyata yang dimaksud oleh anak saya itu cleaning service sekolahnya," ujar T pilu.

Ibu korban langsung melapor kepada polisi dan polisi langsung mengamankan dua pelaku atas nama Agung dan Awan. Namun, disinyalir tak hanya dilakukan oleh kedua orang itu saja. Pasalnya, akibat perbuatan bejat pelaku, M mengalami penyakit. "Anus anak saya sudah setengah membusuk. Permasalahannya, anak saya juga kena herpes. Sedangkan di tubuh Agung dan Awan tidak ditemukan gejala herpes. Berarti masih menjadi pertanyaan, siapa yang menularkan herpes ke anak saya," jelas T.

Kejadian ini tentu membuat T, M dan seluruh keluarganya terpukul. Bagaimana pun orang tua menjaga putra-putrinya di dalam rumah, ternyata kejahatan pun masih dapat mencari celah. Beritahu pada anak Anda jika tak ada seorang pun yang boleh memegang-megang bagian pribadi tubuhnya dengan tidak sopan dan jika ada orang yang berani melakukannya, segera laporkan kepada orang tua atau guru. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi ya. 

(vem/wnd)