Kalimat Negatif Tentang Wanita Yang Masih Sering Beredar di Indonesia

Fimela diperbarui 14 Apr 2014, 15:20 WIB

Seminggu lagi, wanita Indonesia akan merayakan Hari Kartini, hari di mana kita diingatkan kembali mengenai emansipasi wanita. Jika dilihat dan dirasakan, terutama di kota-kota besar, wanita masa kini sudah bisa menjadi apapun yang dia mau. Wanita masa kini lebih mandiri dan lebih bertanggung jawab pada hidupnya.

Kita bisa merasakan kemudahan di dunia pendidikan, pekerjaan, kemajuan teknologi juga bisa kita nikmati bersama kaum Adam. Namun, masih saja ada kalimat-kalimat negatif yang sering didengar wanita. Misalnya saja kalimat di bawah ini, yang kami kumpulkan secara acak dari berbagai curhat Sahabat Vemale.

"Ngapain perempuan sekolah tinggi-tinggi, ujung-ujungnya paling ke dapur,"

Pernah mendengar kalimat ini? Sekolah tinggi sering identik dengan mencari pekerjaan. Padahal, seorang wanita yang menempuh pendidikan lebih tinggi tidak hanya mencerdaskan dirinya sendiri, karena kemungkinan besar dia akan mendidik anak dan keluarganya lebih baik.

"Tugasnya cewek cuma masak, manak, macak,"

Anda tinggal di daerah yang masih kental berbahasa Jawa? Arti kalimat di atas kurang lebih "Tugasnya cewek cuma masak, melahirkan, dandan," Padahal semua itu tidak mudah dan tidak semudah diucapkan. Kadang kesal juga dengan kalimat ini. Bahkan Evi, salah satu editor kami mengatakan, "Padahal, kodrat wanita lebih dari itu, mengandung, melahirkan dan menyusui," bahkan dari tiga hal itu saja sudah berat dilalui, namun sayangnya masih sering diremehkan.

"Dandan dong.. kalau kucel gitu kapan punya pacar,"

Ummm.. padahal, memiliki pasangan hidup tidak sekedar cantik atau kemampuan bisa dandan atau tidak. Memiliki pasangan hidup dan menikah lebih dari itu. Hanya saja, kadang wanita memiliki keharusan untuk tampil cantik sempurna setiap saat. Kalau tidak cantik atau tidak bisa dandan lekat dengan sindiran susah punya pacar. Lalu ke mana perginya inner beauty?

"Cewek kok suka dandan, jadi nggak kelihatan,"

Nah, bingung kan? Tidak mau dandan dibilang kucel, tapi kalau dandan dibilang tidak alami. Memang susah jadi wanita. Dalam pendapat saya, tidak masalah wanita bisa berdandan, tinggal di mana dia melakukannya. Kalau jalan-jalan boleh dong dandan natural, tapi kalau ke pesta pernikahan bisa sedikit lebih 'tebal' untuk menghormati si pengundang.

"Jangan kerja melulu, nanti kelamaan ga nikah-nikah"

Wajar dong wanita masa kini ingin lebih mandiri dengan memiliki penghasilan sendiri. Ada wanita yang bekerja di kantor, ada juga yang punya usaha sendiri. Sayangnya, masih banyak orang melihat kemandirian ini sebagai hal yang membuat wanita susah dapat jodoh. Padahal urusan jodoh siapa yang tahu, semua sudah diatur oleh Tuhan. Mungkin karena si wanita memang belum siap menikah, atau memang belum dipertemukan dengan si jodoh, bukan karena kegigihan si wanita untuk bekerja.

Itulah beberapa kalimat negatif yang kadang membuat wanita jadi minder di era emansipasi ini. Apakah Anda pernah mengalaminya?

(vem/yel)