Dunia modelling sesungguhnya tak hanya menceritakan tentang bagaimana wanita-wanita cantik semampai berlenggak-lenggok di runway dengan makeup dan pakaian yang membuat mereka nampak memukau. Pola seperti itu hanyalah kulit luar dalam dunia model, sementara di dalamnya, ada banyak kisah menarik untuk disimak.
Salah satunya adalah ketika kami menemukan Winnie Harlow atau yang dikenal dengan Chantelle Winnie. Kalau selama ini kita termakan pada paradigma bahwa wanita cantik yang menjadi model itu kerap berkulit putih, tinggi semampai dan sempurna, Winnie Harlow memperlihatkan hal yang berbeda.
Lihatlah dia. Sebagai seorang TOP MODEL, warna kulitnya tak merata. Kelihatannya tak sempurna, namun bagaimana Winnie bisa menjadi model tenar seperti sekarang? Tentunya tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun Winnie Harlow tak akan pernah mencapai mimpinya sebagai model andai ia tak berani melangkah. Kini ia menjadi salah satu wanita yang menggabungkan antara kecantikan, semangat dan kharismatik.
'Jadi Harus Kuapakan Wajahmu?'
Winnie memulai karirnya pada usia 17 tahun sebagai model. Dengan Vitiligo yang ia alami, jarang ada klien yang berminat mengambilnya. Mereka sudah terlanjur remeh dengan penampilan Winnie Harlow yang tak biasa.
Vitiligo adalah sebuah kasus depigmentasi kulit di mana sel kulit tak bisa memproduksi melanin sehingga warna kulitnya menjadi lebih putih dari kulit yang lain. Namun apa yang dialami Winnie, membuatnya menemukan dirinya sendiri.
Suatu ketika seorang makeup artist kebingungan untuk meriasnya. "Hmm, apa yang harus kulakukan pada wajahmu? Baiklah aku akan menutupi area tersebut," ujar makeup artis itu. Namun hal tersebut membuat Winnie Harlow menyadari bahwa dia ingin menjadi dirinya sendiri. Tak ada yang perlu ditutupi dari warna kulitnya. Sejak saat itu, Winnie kerap menolak bila ada yang merekomendasikan untuk meratakan warna kulitnya menggunakan foundation atau sejenisnya.
Kelainan Ini Tak Membebaniku
Winnie Harlow mengalami Vitiligo sejak ia berusia 3-4 tahun. Apakah hal ini menjadi kenyataan yang pahit baginya?
"Aku tak merasa kesulitan menerima kenyataan ini karena keluarga sangat menyayangiku dan memperlakukan sama sayangnya seperti pada anak dan sepupu yang lain. Aku tidak terlalu mendekap perubahan ini, selama aku masih bisa hidup. Ya, ini hanyalah sebuah takdir bagiku," kata Winnie.
Bagi model eksotis ini, warna kulitnya bukan sesuatu yang harus ditutupi, namun menjadi sesuatu yang membuatnya menjadi diri sendiri. Ini bukan sekedar tentang warna kulitnya yang tak merata, melainkan bagaimana menjadi diri sendiri dengan segenap kekurangan dan kelebihan bisa membawanya menjadi seseorang.
Anda mungkin masih ingat dengan sebuah video mencengangkan yang Vemale posting beberapa waktu lalu. Di balik wajah cantik dan nampak sempurna beberapa wanita, ada wajah yang tak sempurna. Namun apa yang membuat mereka bertahan adalah mengetahui makna cantik yang sebenarnya. Karena sekali lagi, cantik itu tak terbatas pada paras, tapi juga inner beauty yang selaras.
- Bentuk Wajah Berbeda Tak Menghalangi Wanita Ini Menjadi Beauty Vlogger
- Bersiaplah, Diva-Diva Baru Akan Mengubah Dunia!
- Ada Kehidupan Lain di Balik Usahaku Merawat Suami Tercinta
- Apa yang Dilakukan Wanita Ini Terhadap Pembunuh Anaknya Sungguh Mencengangkan
- Hijab Bukan Halangan Untukku Menjadi Balerina
- Seorang Ibu Menangis Setiap Rabu Pagi, Apa yang Sebenarnya Terjadi?