Guru Tanpa Tanda Jasa Tetapi Rela Menyelamatkan Nyawa Siswanya

Fimela diperbarui 03 Apr 2014, 14:40 WIB

Menjadi guru selain sebagai profesi juga termasuk pekerjaan yang sangat mulia. Menjadi jembatan ilmu anak-anak, menebarkan ilmu untuk memberantas kebodohan, menyelamatkan manusia di belahan bumi manapun dari kemiskinan melalu pendidikan. Namun bagi Ray Coe, menjadi guru bukan sekedar membagi ilmu atau mengajari baca tulis siswanya. Ray bahkan telah rela berkorban untuk nyawa siswanya.

Dilansir dari metro.co.uk, Ray Coe mendengar kabar bahwa salah satu siswanya yang bernama Alya Ahmed Ali yang masih berusia 13 tahun menjalani cuci darah dan membutuhkan donor ginjal secepatnya. Maka saat itu juga Ray merasa harus melakukan sesuatu yang benar. Pria berusia 53 tahun ini adalah koordinator pada sebuah sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus di Royal Docks Community School di Custom House, London Timur. Ray tidak hanya mencintai pekerjaannya, tetapi juga sangat menyayangi semua siswanya termasuk Alya.

Alya menderita hidrosefalus, penumpukan cairan di otak yang mengakibatkan Alya tidak mampu belajar atau berpikir berat. Ketika orang tua dan Ray mengatakan bahwa gurunya tersebut akan mendonorkan ginjalnya, Alya sangat senang dan wajahnya berseri-seri, demikian kenang Ray. Bagi orang tua Alya, Ray adalah seorang pahlawan, rasanya tidak ada kalimat yang cukup untuk mengungkapkan betapa besar rasa terima kasih mereka kepada Ray. Kini Ray dianggap seperti keluarga sendiri.  Ahmed Ali, ayah Alya menyebut Ray adalah orang yang sangat mengagumkan. Ray dan Alya menjalani transplantais ginjla di Great Ormond Street Hospital dan operasinya berlangsung sukses.

Wah, guru ini benar-benar sangat luar biasa ya Ladies.

(vem/hyn)