Oleh: Endah Wijayanti (@endawia)
Ingin dapat uang tambahan? Ingin cari kerja sampingan yang bisa dikerjakan tanpa mengganggu jadwal kuliah atau jadwal kerja kantor? Coba saja jadi penerjemah lepas. Dengan kemudahan internet dan teknologi yang ada, Anda bisa melakukan proyek penerjemahan di mana saja tanpa terikat jam kantor atau jam kerja, meski tentu saja Anda juga harus bisa menepati tenggat waktu yang telah ditentukan. Susah nggak sih jadi penerjemah? Apa saja yang perlu dilakukan agar bisa dapat proyek terjemahan?
Ladies, segala sesuatunya butuh persiapan dan proses sendiri, termasuk jika Anda ingin memperoleh penghasilan tambahan dengan menjadi seorang penerjemah. Setiap pekerjaan juga pasti ada suka dan dukanya. Untuk menjadi seorang penerjemah buku, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Yuk, simak persiapan dan seluk beluk yang ada saat menjadi penerjemah buku.
What's On Fimela
powered by
Apa Yang Harus Dipersiapkan?
Apakah untuk menjadi penerjemah buku harus lulus dari jurusan bahasa dan sastra? Tidak harus. Siapa saja dan orang dengan latar belakang apapun bisa menjadi seorang penerjemah buku. Bahkan, banyak sekali penerjemah buku saat ini yang latar belakangnya jauh dari jurusan bahasa atau sastra. Memang sih akan ada keuntungan sendiri jika Anda punya latar belakang di jurusan bahasa dan sastra. Tapi, untuk menjadi seorang penerjemah buku, yang penting adalah kemauan Anda untuk belajar.
Untuk menjadi penerjemah, belajar teori saja tidak cukup. Latihan, latihan, dan latihan. Salah satu indikator terjemahan yang baik adalah bahwa hasil terjemahan tersebut tidak terlihat seperti terjemahan. Maksudnya adalah bahwa Anda harus membuat hasil terjemahan Anda seluwes mungkin tanpa menghilangkan makna aslinya dan ini biasanya tidak bisa didapat dalam jangka waktu yang singkat. Anda harus luangkan waktu khusus untuk berlatih menerjemahkan.
Membuat Portofolio yang Menarik
Untuk bisa menjadi seorang penerjemah buku, portofolio Anda adalah salah satu kuncinya. Anda bisa mengajukan lamaran ke penerbit-penerbit yang sudah banyak menerbitkan buku terjemahan. Cobalah pergi ke toko buku dan cari kira-kira apa saja buku terjemahan yang diterbitkan oleh penerbit yang Anda incar. Setelah itu Anda bisa buat portofolio yang menonjolkan kemampuan menerjemah sesuai dengan karakter penerbit yang Anda incar tersebut.
Di dalam portofolio Anda, pastikan bahwa Anda menulis dengan baik dan benar. Semua tata bahasa, ejaan, hingga titik koma harus benar-benar Anda perhatikan. Jika Anda belum memiliki karya terjemahan, Anda bisa coba cari teks berbahasa Inggris dan terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia lalu lampirkan dalam portofolio Anda. Anda tidak perlu memasukkan semua keahlian Anda di dalam portofolio tersebut, cukup cantumkan hal-hal yang sekiranya memiliki korelasi dengan posisi yang Anda lamar, yaitu penerjemah buku.
Agar Sukses Mendapat Proyek Penerjemahan Buku
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan proyek penerjemahan buku. Cara yang paling umum adalah dengan melamar langsung ke penerbit-penerbit yang ada di Indonesia. Atau bisa juga Anda cari informasi di internet dengan mencari tahu kira-kira ada tidak penerbit yang secara khusus mencari penerjemah lepas untuk buku-buku yang akan mereka terbitkan.
Oh ya, Anda juga bisa coba hubungi editor-editor buku dan coba tanya langsung apakah ada lowongan untuk menjadi penerjemah buku. Anda bisa menghubungi editor tersebut melalui email. Usahakan agar isi email Anda sopan, perkenalkan diri Anda dengan baik, dan sampaikan pertanyaan Anda dengan tepat. Karena editor buku biasanya juga sangat sibuk, Anda harus sabar untuk menunggu balasannya. Jika Anda punya teman yang bekerja di penerbit buku, Anda bisa langsung bertanya padanya apakah penerbit tempatnya bekerja menerima penerjemah lepas.
Menjadi Penerjemah Lepas Harus Rela Lembur
Jika Anda memiliki kerjaan utama atau masih kuliah, Anda harus memiliki komitmen untuk bisa membagi waktu Anda dengan baik sebelum terjun menjadi penerjemah lepas. Untuk menyelesaikan satu buku dengan tebal 200 halaman, Anda mungkin diberi waktu sekitar satu bulan. Bagi seorang penerjemah pemula, ini bukanlah hal yang mudah. Anda bisa harus rela lembur berhari-hari untuk mengerjakan satu proyek penerjemahan buku.
Intinya adalah Anda harus bisa membagi waktu Anda dengan baik. Kondisi kesehatan Anda juga harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai hanya karena lembur berhari-hari dan tidak memperhatikan kesehatan, Anda malah jatuh sakit dan akibatnya Anda tak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan.
Suka Duka Penerjemah Buku
Apa saja suka duka menjadi seorang penerjemah buku? Banyak! Beberapa diantaranya harus betah duduk berjam-jam di depan komputer atau laptop, harus mau buka kamus, berani bertanya ke penerjemah buku yang lebih senior, harus teliti memperhatikan kata per kata, siap dikejar-kejar deadline, mampu berkomunikasi baik dengan editor buku atau penerbit buku, dan rela waktu tidur Anda dikurangi untuk menyelesaikan proyek terjemahan. Anda juga bisa bergabung di Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) atau milis Bahasa dan Terjemahan Indonesia (Bahtera) untuk bisa bertemu dengan penerjemah yang lebih senior dan belajar lebih banyak lagi tentang dunia penerjemahan.
Tarif menerjemahkan buku memang tidak sebesar tarif menerjemahkan dokumen. Tapi, kepuasan yang didapat saat melihat nama kita tertera di sebuah buku adalah kebahagiaan tersendiri. Jika Anda memang mencintai buku dan memiliki semangat untuk berkarya melalui terjemahan, pekerjaan ini sudah tepat untuk Anda.