Kisah Sedih Puvelia Audriana Putri, Kedua Tangannya Harus Diamputasi Karena Dugaan Malpraktik

Fimela diperbarui 22 Mar 2014, 11:30 WIB

Kisah tragis dialami oleh seorang gadis kecil berusia 5 tahun bernama Puvelia Audriana Putri. Puvelia yang malang harus merelakan kedua tangannya untuk dilakukan tindakan amputasi. Kedua tangannya membusuk setelah mendapatkan perawatan di klinik.

Seperti dilansir Merdeka.com, kisah menyedihkan ini berawal saat Puvelia dibawa orangtuanya ke klinik Eka Medika Purwakarta untuk mendapatkan perawatan medis karena gejala tifus yang dialaminya. Saat di klinik gadis kecil yang berwajah imut ini di infus di tangan sebelah kiri. Karena tak ada perubahan, infusnya dipindahkan ke tangan kanannya.

Tak lama setelah itu, ibu Puvelia, Siti Halimah, 28, meminta agar anaknya dipulangkan saja, namun saat sudah di rumah, kedua tangan putrinya tampak kehitaman seperti terbakar.

"Saya minta pulang saja, tapi saya penasaran kemudian kembali dibawa ke klinik, tapi setelahnya tangan anak saya malah kaya kebakar hitam-hitam," ujarnya. Dugaan terjadinya malpraktik pun mulai menyeruak.

Kemudian, Puvelia di rujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Pihak klinik tak dapat memberi penjelasan apa yang terjadi pada tangan bocah ini.

"Sampai sekarang anak saya masih dirawat intensif, di sini juga belum bisa menjelaskan, waktu awal datang disebutkan RSHS bahwa anak saya mengalami gangguan di paru-paru," ungkap sang ibu.

Setelah mendapat perawatan di RSHS, kondisi penyakitnya berangsur membaik, namun keadaan tangannya masih memprihatinkan, nampak seperti membusuk kehitaman. Pihak rumah sakit menyarankan untuk dilakukan tindakan amputasi pada kedua tangan Puvelia karena keadaan tangannya sudah parah.

Hingga kini, gadis kecil ini masih menjalani rawat inap pada RSHS sejak dirujuk kesini 24 Februari lalu. Menurut keterangan ibunya, sebenarnya tangan Puvelia sudah harus diamputasi, namun sang ibu mengaku masih harus merundingkannya dengan keluarga karena menyangkut masa depan putrinya yang masih panjang. Sementara ini, Puvelia di rawat dengan memasang infus pada kakinya.

Kasubbag Humas dan Protokoler RSHS Nurul Wulandhani, mengatakan kini rumah sakit masih berfokus pada perawatan gadis kecil tersebut. Tindakan amputasi nampaknya harus ditempuh untuk mencegah infeksi menjalar ke bagian lain tubuhnya. Rumah sakit belum bisa memberi pernyataan lebih jauh, termasuk tentang dugaan adanya malpraktik yang terjadi pada Puvelia.

Sungguh malang nasib Puvelia yang harus kehilangan kedua tangannya di usianya yang masih belia. Semoga kasus serupa tidak menimpa anak-anak lainnya, terutama di Indonesia.

(vem/cha)
What's On Fimela