Hati-Hati, Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Kerusakan Otak

Fimela diperbarui 21 Mar 2014, 19:19 WIB

Bagi Anda yang memiliki hobby begadang, ada kabar buruk bagi Anda. Ternyata, anjuran H. Rhoma Irama untuk tidak begadang jika tidak ada keperluan sangat tepat. Penelitian di Universitas Pennsylvania menunjukkan kurang tidur dapat berakibat kerusakan pada otak.

Dilansir cnn.com, penelitian ini juga membuktikan bahwa mitos tentang 'membayar' waktu tidur atau menabung waktu tidur adalah tidak benar. Kurang tidur dalam jangka waktu yang lama dapat melemahkan fungsi otak dan menimbulkan kerusakan secara permanen pada otak.

Penelitian ini dilakukan pada tikus percobaan. Dalam penelitian itu diketahui tikus yang kurang tidur jumlah syarafnya berkurang hingga 25%. Ini dikarenakan pada saat tikus tidak tidur, sel syaraf bereaksi dengan memproduksi protein yang disebut sirtuin type 3 untuk memberi energi dan melindungi sel-sel itu sendiri. Namun, jika kejadian ini berulang secara terus-menerus, sel tersebut akan mati.

Sebelumnya, ada penelitian yang menyebutkan bahwa terlalu banyak tidur dapat merusak sel syaraf pada otak. Namun kedua penelitian ini masih perlu didalami pada manusia. Para peneliti berencana meneliti kerusakan syaraf otak pada orang-orang yang kurang tidur karena pekerjaannya seperti pada supir dan pekerja sift.

Meskipun penelitian ini belum dibuktikan pada manusia, sebaiknya Anda tetap menjaga pola tidur Anda. Biasakan untuk tidur cukup dan teratur agar Anda memiliki energi yang cukup untuk beraktifitas.

(vem/cha)