3 Cara Sederhana Temukan Bakat Buah Hati Anda Sejak Dini

Fimela diperbarui 20 Mar 2014, 17:05 WIB

Apakah anak Anda akan menjadi presiden Indonesia yang berikutnya? Atau akan menjadi artis skala internasional? Ya, kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi. Seperti yang dilansir oleh education.com, Daniel Coyle penulis buku The Talent Code mengungkapkan bahwa kita bisa membuka banyak peluang sukses untuk anak kita dengan cukup memahami satu hal: keberhasilan bukanlah bakat tetapi proses. Coyle yakin bahwa kemampuan seseorang bisa berkembang pesat jika kita sebagai orang tua selalu membantu untuk mengasah kemampuan anak kita, membuat kesalahan dan memperbaiki kesalahan, itulah yang disebut praktik yang mendalam. Pada dasarnya, anak yang melihat kesalahan sebagai dorongan untuk lebih giat belajar, bukan sebagai kegagalan, akan tumbuh menjadi anak yang jenius.

Ada setidaknya 3 cara yang bisa Anda lakukan untuk bisa menemukan dan mengasah kemampuan serta bakat buah hati Anda sejak dini.

Puji Usahanya
Banyak sekali orang tua yang cenderung memuji anaknya berdasarkan kecerdasan atau sekadar nilai yang diperoleh. Jika kita melakukan hal tersebut, kita hanya akan membuat anak kita enggan melakukan hal yang lebih banyak atau menantang diri mereka untuk mengambil risiko. Akan lebih baik jika kita memuji usaha yang anak kita lakukan. Dengan begitu, anak kita akan lebih bersemangat untuk mencoba hal baru dan tidak takut mengambil risiko-risiko baru. Melakukan kesalahan bukanlah kegagalan, itulah nilai yang perlu Anda tanamkan sejak dini kepada anak Anda.

Perlahan-Lahan Tapi Pasti
Ketika mengajari anak Anda suatu keahlian atau mengarahkan anak Anda untuk belajar sesuatu yang sepertinya sangat menarik minatnya, Anda tidak perlu terburu-buru. Lakukan selangkah demi selangkah, dengan begitu anak Anda bisa lebih mendalami keahlian atau keterampilan tersebut. Penting untuk menekankan bukan betapa cepatnya anak Anda bisa menguasai sesuatu tetapi betapa ia bisa melakukan hal tersebut dengan sedikit kesalahan. Dengan belajar perlahan-lahan, anak Anda akan lebih peka terhadap kesalahan yang ia lakukan dan bisa langsung menemukan solusi atau jalan keluar untuk kesalahan tersebut.

Contohkan Langsung
Daripada hanya menyuruh anak Anda untuk melakukan ini dan itu, sebaiknya mulai dari diri Anda sendiri. Misalnya, jika Anda merasa bahwa anak Anda memiliki minat di dunia seni lukis, Anda bisa coba untuk membelikannya buku gambar dan krayon. Setelah itu, Anda bisa ajak anak Anda untuk ikut menggambar bersama Anda. Tidak perlu memaksakan dan menyuruh anak Anda untuk harus menggambar objek tertentu, bebaskan dia. 



(vem/nda)