Disebut takdir atau memang sebuah keberuntungan ya? Entahlah, sulit untuk memutuskannya. Namun, apa yang mereka alami ini benar-benar membuat takjub dan ucapan syukur tak habis-habisnya.
Mereka adalah orang-orang yang pernah jatuh dari pesawat, di ketinggian ribuan meter, yang rasanya tak masuk akal kalau masih bisa selamat. Pun demikian, mereka selamat, dan berhasil kembali ke keluarganya.
Dilansir oddee.com, inilah 7 kisah mengharukan mereka yang pernah jatuh dari pesawat namun berhasil bertahan dan selamat.
James Boole
James Boole adalah sosok pecinta skydiver asal Staffordshire yang jatuh dari ketinggian 6 ribu kaki beberapa waktu silam. Ia jatuh dengan kecepatan 100 kilometer per jam di atas langit Rusia, yang bisa dibayangkan bahwa orang tersebut pasti akan meninggal.
Ajaibnya, pria berusia 31 tahun ini berhasil selamat. Parasut yang melekat di tubuhnya tak bisa terbuka di udara. Parasut tersebut baru berhasil di buka hanya beberapa detik saat James hendak mendarat.
Tubuhnya jatuh menabrak bebatuan, ia menderita patah tulang belakang dan iga. Untungnya, ia berhasil diselamatkan dan kembali [ada keluarga kecilnya.
Joe Herman
Joe Herman adalah seorang pilot asal Australia yang berhasil bertahan hidup setelah jatuh dari pesawat. Pesawatnya diledakkan musuh di tahun 1944, dan ia terjun bebas tanpa parasut. Jatuh di kegelapan malam membuatnya sulit untuk melihat benda-benda di sekitarnya. Ia meraba-raba di atas udara, dan merasakan seperti ada puing-puing yang melayang di sana.
Joe kemudian menyambar sesuatu yang dikira puing, dan ternyata adalah rekannya, John Vivash yang sedang berusaha menarik tali parasut. Merekapun berhasil turun sekalipun Joe harus mengalami patah tulang rusuk.
Nicholas Alkemade
24 Maret 1944, seorang pilot berusia 21 tahun, Sersan Nicholas Stephen Alkemade, yang juga anggota skuadron RAF, Jerman, sedang berada di dalam pesawat saat mendapati dirinya diserang musuh. Pesawatnya terbakar dan mulai jatuh tak terkontrol. Parasutnya tak dapat dipakai karena telah dihancurkan oleh api, dan membuat Nicholas nekat melompat tanpa bekal apapun.
Di benaknya saat itu, lebih baik mati cepat ketimbang menderita karena terbakar. Ia jatuh di ketinggian 5500 meter dan menabrak pohon pinus serta gundukan salju. Ajaibnya, ia masih hidup dan bisa menggerakkan kaki dan lengannya yang luka-luka. Ia bahkan sempat merokok sambil menunggu pertolongan datang.
Bahia Bakari
Bahia adalah seorang remaja wanita berusia 14 tahun yang berhasil selamat dari kecelakaan pesawat Yemenia Airways. Kala itu, pesawat Airbus A310 sedang dalam perjalanan ke Comoros, Prancis.
Pesawat dikabarkan mengalami kecelakaan, dan menewaskan 152 penumpang di dalamnya. Bakari adalah satu-satunya penumpang yang berhasil bertahan hidup. Ia berenang tanpa bantuan pelampung dan mengapung dengan bantuan pecahan tubuh pesawat. Ia terapung-apung selama 13 jam lamanya di dalam kegelapan.
Bantuan dari Sima COm 2 datang dan sempat melihat sosok Bakari. Mereka menurunkan alat penyelamatan, namun karena gelombang tinggi, Bakari tak berhasil meraihnya. Untunglah saat itu ada sebuah kapal nelayan yang lewat. Seorang nelayan bernama Maturaffi Selemane Libounah terjun ke dalam air dan menolong Bakari.
Vesna Vulovic
Vesba Vulovic adalah pramugari berusia 22 tahun yang bekerja di Yugoslav Airlines DC-9. Ia sedang bertugas dalam perjalanan dari Stockhlom ke Belgrade. Sebuah bom kabarnya berada dalam tas di dalam pesawat tersebut. Bom tersebut kemudian meledak dan menyebabkan pesawat jatuh dari ketinggian 33.330 kaki.
Vulovic yang saat itu berada di ekor pesawat jatuh dan mendarat di lereng gunung yang diselimuti salju. Ia adalah satu-satunya yang berhasil hidup di antara 28 penumpang dan kru lainnya.
Ia menderita koma selama 27 hari, mematahkan kaki dan mencederai pinggulnya. Kondisinya dipulihkan dalam 17 bulan setelah mendapatkan perawatan intensif. Pun demikian, ia tetap bersemangat dan kembali bekerja di Yugoslav Airlines hingga 20 tahun lamanya.
Juliane Kopcke
Juliane Kopcke berada dalam penerbangan LANSA Flight 508 di malam Natal 1971. Ia menempuh perjalanan dari Lima ke Pucallpa. Karena cuaca buruk, pesawatnya mengalami kecelakaan, menewaskan 91 orang penumpang pesawat tersebut, kecuali dirinya.
Usianya saat itu 17 tahun, ia jatuh dari ketinggian 3 kilometer ke dalam hutan hujan Amazon. Keesokan paginya, ia menyadari bahwa ia sendirian. Dengan luka-luka, ia menyusuri hutan dan menemukan ibunya yang telah tewas dan masih terikat pada kursi pesawat.
Ia mengingat pesan ayahnya, seorang ahli biologi yang apabila tersesat di hutan ia diminta mengikuti aliran air. Julianepun kemudian mencari sungai, melewati buaya yang hampir saja menerkamnya. Ia bertahan hidup hanya dengan permen dan air yang ditemukan di hutan. Di hari ke sepuluh, ia sedang beristirahat di delta sungai Shebonya, dengan luka-luka yang sudah dimakan belatung ia berhasil menemukan sebuah kano yang membantunya sampai ke hulu dan menemukan peradaban.
Mohammed el Fateh Osman
Sebuah kecelakaan pesawat terjadi setelah lepas landas dari bandara Sudan dan menewaskan 116 penumpang. Satu-satunya penumpang yang berhasil hidup adalah Mohammed, yang kala itu tersangkut di sebuah pohon dan kondisinya luka parah.
Pesawat Boeing 737 ini mengalami problem di salah satu mesin yang menyebabkan pesawat jatuh setelah 10 menit lepas landas. Mohammed berhasil ditemukan oleh team penyelamat dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.