Kisah Wanita Pembuat Bata di Pakistan, Harus Berjuang Untuk Membayar Hutang yang Diwariskan Padanya

Fimela diperbarui 10 Mar 2014, 14:00 WIB

Kehidupan memang tidak mudah. Bagi banyak orang di dunia, kehidupan mereka harus diperjuangkan dengan banyak sekali pengorbanan. Demi mendapatkan uang, beragam usaha berat harus dijalani. Seperti yang dialami banyak wanita di Pakistan, mereka harus bekerja membuat batu bata setiap harinya untuk dapat hidup dan membayar hutang-hutang mereka.

Kisah menyentuh hati dialami oleh Amma Bhatti, seperti dilansir globalnews.ca, Wanita ini telah menghabiskan setengah abad hidupnya untuk mengubah tanah liat menjadi batu bata. Wanita yang tinggal di selatan ibukota Pakistan, Islamabad in harus bekerja keras untuk membayar hutang-hutang yang diwariskan kepadanya. Sejak berusia 10 tahun, Amma sudah bekerja untuk membayar hutang-hutang orangtuanya. Kini, saat dirinya sudah berusia 60 tahun, dia masih harus membayar hutang sekitar Rp 30 juta warisan suaminya yang telah meninggal 12 tahun yang lalu.

Amma Bhatti mungkin tidak akan dapat melunasi hutangnya meskipun dia menghabiskan semua sisa waktu hidupnya untuk bekerja membuat batu bata. "Kita adalah orang miskin, dan kita akan selalu hidup miskin. Jika Anda masuk ke jalan ini, satu-satunya jalan keluar ialah kematian." ujarnya putus asa.

Masih ada ribuan wanita Pakistan lain yang harus menghabiskan masa hidupnya untuk membuat batu bata demi membayar hutang warisan atau bertahan hidup. Mereka bahkan tidak mendapat fasilitas hidup yang mendasar seperti air bersih atau kamar mandi. Setiap harinya mereka mendapat upah sekitar Rp 42 ribu yang mereka gunakan untuk membayar hutang.

Simak beberapa potret kerja keras mereka yang terekam oleh kamera pada galeri di bawah ini.

(vem/cha)