Kanker payudara adalah penyakit yang mengancam wanita, dan dewasa ini semakin gencar terdengar aksinya. Tak hanya karena gen saja, kanker payudara disebabkan oleh banyak hal, terutama gaya hidup yang kurang sehat.
Dahulu, deteksi kanker payudara hanya dilakukan lewat mammogram, pemeriksaan di mana kedua payudara diletakkan di sebuah alat dan kemudian ditekan dan sinar X dosis rendah ini dijalankan. Wanita yang belum berusia 50 tahun tidak disarankan melakukan pemeriksaan payudara dengan cara ini karena dapat mempengaruhi bentuk dan elastisitas payudara. Tak lama kemudian, teknologi menemukan cara baru, yaitu dengan menggunakan USG.
Dan kini, sambutlah hasil penelitian baru untuk mendeteksi kanker payudara, yaitu melalui tes napas. Tes ini jauh lebih nyaman dan tidak membuat wanita stres duluan.
Disebut dengan BreathLink, seperti dilansir Merdeka.com, alat ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan di Amerika Serikat dan sudah mulai dipasarkan hingga ke Eropa. Wanita yang ingin memeriksa payudaranya hanya perlu bernapas selama dua menit dengan menggunakan alat tersebut. Setelah itu, napas akan dianalisis berdasarkan tingkat zat kimia yang ada di dalamnya. Hasilnya, disambungkan melalui komputer sehingga dapat diketahui pola zat kimia yang merupakan tanda kanker payudara.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE ini menunjukkan hasil yang sama akuratnya dengan tes lain, hanya saja tidak diketahui di bagian mana tepatnya sel kanker berada.
Dengan adanya tes napas ini, wanita jauh akan lebih rileks dan mau berani selalu mengecek kondisinya, tanpa membiarkan pikiran negatif berkembang terlebih dahulu.