Miris, Seorang Balita Penderita Tumor Harus Dirawat Di Rumah Karena Keterbatasan Biaya

Fimela diperbarui 10 Mar 2014, 10:10 WIB

Keadaan Ibnu Ahmad, balita berusia 2 tahun ini sungguh membuat hati miris. Di tengah isu korupsi alat kesehatan di daerahnya, Banten, Ibnu harus dirawat di rumahnya meskipun bocah ini menderita penyakit tumor pada wajahnya yang menyebabkan kebutaan. Seperti dilansir Merdeka.com, kedua orangtuanya, Apendi dan Sulkiah, hanya bisa pasrah karena mereka tak punya biaya untuk pengobatan putranya.

Sebelumnya Ibnu dirawat pada RSUD Banten, namun dokter di rumah sakit tersebut sudah tidak mampu lagi menanganinya, dan merujuknya ke RSCM. Apendi yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek di Pasar Rau, Serang tidak bisa berbuat banyak karena dirinya tidak memiliki uang untuk membawa anaknya ke RSCM.

Selama ini Ibnu hanya diberi ramuan tradisional dari tumbuh-tumbuhan untuk mengobati penyakit tumor yang sudah dideritanya sejak lima bulan yang lalu itu. "Diobatin, dipakein ramuan kayak orang dulu, pake rumput-rumputan," kata Apendi.

Menurut Apendi, pemerintah setempat belum pernah memberikan bantuan pada keluarganya. Dirinya juga mengaku tidak pernah menaruh harapan pada pemerintah setempat. "Saya pasrah, saya pingin Ibnu sehat kembali. Dan tidak terlalu mengharapkan bantuan dari pemerintah yang saat ini belum pernah ada," ujarnya.

Apendi dan Sulkiah tidak bisa berbuat banyak untuk pengobatan putranya, keduanya hanya bisa pasrah dan mengajak seluruh warga untuk mendoakan anak keduanya yang hanya bisa tergolek lemas di tempat tidur agar dapat sehat kembali. "Buat sehari-hari hasil ojek enggak cukup buat hidup. Saya mengajak warga untuk mendoakan Ibnu agar sehat," pungkasnya.

Semoga kisah Ibnu dapat membuat hati kita terbuka bahwa masih banyak sekali orang di sekitar kita yang hidup menderita dan membutuhkan bantuan. Semoga Ibnu dapat segera mendapatkan pengobatan yang layak dan dapat sembuh kembali seperti semula.

(vem/cha)