Merasa Kalah Bukan Berarti Menyerah, Teruslah Berlari!

Fimela diperbarui 07 Mar 2014, 20:00 WIB

Terry Fox dan Dereck Redmond adalah dua sosok atau atlet yang paling menginspirasi dunia. Seperti yang dilansir oleh motivationgrid.com, kisah hidup Terry Fox dan Dereck Redmond adalah dua kisah yang paling inspiratif dan menggugah.

Terry Fox dan the Marathon of Hope
Meskipun meninggal muda, yaitu pada usia 22 tahun, Terry Fox adalah sosok yang tak akan pernah dilupakan sejarah. Ketika ia masih menjadi seorang mahasiswa, ia menggemari satu jenis olahraga, yaitu basket. Sayangnya, ia tak bisa meneruskan untuk bermain basket karena rasa sakit yang dialaminya di kaki kanannya. Melalui pemeriksaan dokter, rupanya ia didiagnosa terkena kanker tulang. Saat itu teknologi pengobatan kanker masih belum secanggih sekarang, jadi amputasi adalah satu-satunya jalan yang diambil.

Setelah diamputasi, semangat hidup Terry sempat padam. Syukurlah, keluarga sangat mendukungnya. Ia pun bangkit dan memutuskan untuk berlari 28 mil per hari dengan semangat the Marathon of Hope. Tujuan dari the Marathon of Hope itu adalah untuk mengumpulkan uang dan mengkampanyekan pentingnya penelitian kanker. Sayangnya, setelah hari ke-143 dan sudah menempuh 3.339 mil, kanker sudah menyebar luas hingga sampai ke paru-parunya. Ia pun terpaksa berhenti. Namun, semangat juangnya tidak akan pernah dilupakan oleh banyak orang

Dereck Redmond dan Olimpiade 1992
Dereck Redmond sudah berkeyakinan dirinya akan menjadi orang yang paling diingat di Olimpiade tersebut. Hanya saja saat itu ia tidak tahu dengan cara apa ia bisa diingat ribuan orang yang ada di sana.

Sebagai seorang atlet lari, Dereck diperhitungkan sebagai orang yang akan menjadi juara lomba lari 400 meter tersebut. Di garis start, Dereck sudah terlihat menonjol dan mengungguli lainnya. Namun, ketika akan mencapai garis finish, tiba-tiba ia terlihat kesakitan dan seperti tidak bisa berlari lagi. Alih-alih menerima bantuan dari tim medis, ia mencoba bangkit dan dengan tertatih-tatih mencapai garis finish. Dengan bantuan sang ayah, mereka mencapai garis finish dan mendapat tepukan yang sangat meriah dari ribuan penonton yang ada di sana.

Dereck selalu mengatakan kepada dirinya, "Tidak peduli akan seberapa buruk perlombaan ini, saya akan selalu menyelesaikannya."

Apakah Anda masih mau menyerah? Setelah gagal dan jatuh berkali-kali, yang Anda rasakan itu mungkin bukan keinginan untuk menyerah tetapi hanya ada rasa lelah. Dan, hanya Anda perlu beristirahat sejenak, lalu bangkit lagi, dan berlari lebih cepat lagi. Sampai garis akhir.

(vem/nda)