Terlalu Banyak Konsumsi Darah Babi Segar, Otak Pria Ini Dipenuhi Cacing Pita!

Fimela diperbarui 28 Feb 2014, 12:00 WIB

Babi merupakan hewan yang tubuh dan darahnya menjadi tempat tinggal cacing pita. Jika dikonsumsi manusia secara langsung, larva dari cacing yang disebut Taenia solium yang terkandung dalam babi akan tumbuh dan berkembang dalam usus manusia. Cacing pita dapat menempel pada usus dan memproduksi ribuan telur di dalam sana.

Oleh karena itu, daging babi membutuhkan pengolahan yang memadai sebelum dapat dikonsumsi. Jangan sampai cacing pita atau larvanya dikonsumsi hidup-hidup karena akan berbahaya bagi kesehatan.

Seperti yang dialami seorang pria di China. Dilansir theglobaldispatch.com, pria yang berasal dari Provinsi Guangxi, China ini dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gejala lemah, pusing, dan penglihatan kabur. Tim medis kemudian melakukan CT-scan pada otak pria tersebut dan menemukan 19 ekor cacing pita di dalamnya.

Pria yang tidak disebutkan namanya ini diketahui sering mengonsumsi darah babi segar dalam bentuk sup yang disebut 'Tian Tang Xue'. Larva dan cacing pita dalam darah babi tersebut rupanya masuk ke aliran darahnya dan akhirnya sampai ke bagian otaknya.

Jika tidak mendapatkan perawatan, infeksi cacing pita pada otak akan menyebabkan kerusakan otak dan syaraf yang cukup berat. Keadaan ini juga akan menimbulkan komplikasi berupa epilepsi dan kebutaan. Beruntung pria China tersebut segera ditangani dan dapat sembuh kembali seperti semula.

Dokter yang memeriksa pria ini mengingatkan agar menjadikan kasus ini sebagai pelajaran untuk tidak mengonsumsi darah dan daging babi segar untuk menghindari infeksi cacing pita.

(vem/cha)