Ladies, meskipun anak-anak bukan berarti mereka tidak memiliki temperamen tinggi. Justru sangat berbahaya ketika anak tidak dilatih untuk mengolah temperamen mereka bisa berakibat fatal. Selain itu orang tua sangat penting sekali mendampingi masa pertumbuhan anak termasuk mengamati kestabilan emosinya.
Jika emosi anak tidak dikontrol bisa saja berakhir seperti kisah-kisah berikut ini. Dilansir dari oddee.com, ternyata ada beberapa anak yang akhirnya melakukan pembunuhan hanya karena hal-hal yang sebenarnya masih bisa diatasi dengan peran aktif orang tua. Tapi sayangnya maut sudah terlanjur menjemput korban mereka.
What's On Fimela
powered by
Membunuh teman
Pada bulan Juni 2004 silam, seorang siswi di Jepang berusia 11 tahun sering dipanggil "Girl A" tega menghabisi nyawa temannya. Satomi Mitarai saat itu masih berusia 12 tahun ketika gadis ini mengakhiri riwayatnya di ruang kelas kosong saat teman yang lainnya sedang makan siang. Dan yang sangat menyedihkan bahwa faktanya kedua gadis ini masih sama-sama duduk di bangku SD.
Mitarai dilukai pada bagian leher dan lengannya dengan pisau. Kemudian meninggalkan tubuh Mitarai dan kembali ke kelas dengan baju berlumuran darah. Seketika guru mereka kemudian memanggil polisi. Setelah melalui interogasi, ternyata anak ini nekat menghabisi nyawa Mitarai karena temannya tersebut mengejek berat badannya. Akhirnya gadis ini dijatuhi hukuman penjara untuk remaja selama 4 tahun.
Membunuh ibunya
Pada Februari 2009 lalu, anak berusia 11 tahun bernama Jordan Brown membunuh ibu tirinya yang sedang hamil, Kenzie Marie Houk, wanita berusia 26 tahun dari Wampum, Pennsylvania. Anak laki-laki ini mengakhiri nyawa ibu tirinya tersebut dengan menembak kepala bagian belakangnya dengan senjata api saat ibunya sedang tidur. Akhirnya ibu dan janin yang dikandungnya meninggal seketika saat penyerangan terjadi.
Ketika diinterogasi soal penyerangan yang dia lakukan, jordan mengaku bahwa dirinya cemburu terhadap ibunya yang mendapatkan lebih banyak perhatian daripada dirinya. Akhirnya anak ini harus mendekam di tahanan untuk remaja lebih dari 3 tahun karena terbukti sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan calon bayinya.
Membunuh keluarganya
Kisah yang menyedihkan datang juga dari gadis berusia 12 tahun yang membunuh orang tua dan saudara laki-lakinya pada April 2006 lalu. Jasmine Richard menghabisi nyawa keluarganya dengan bantuan sang pacar dan melakukannya di rumah. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk kekecewaannya terhadap orang tuanya yang melarang dia berkencan dengan Jeremy Steinke yang usianya terpaut 11 tahun dengan dirinya.
Steinke masuk ke rumah Jasmine kemudian membunuh ayah dan ibunya. Setelah itu dia menyuruh Jasmine untuk menghabisi nyawa adiknya. Akhirnya pada Juli 2007, Jasmine dinyatakan bersalah untuk 3 kasus pembunuhan di rumahnya dan dihukum selama 10 tahun kurungan. Sedangkan kekasihnya mendapat kurungan penjara hingga 25 tahun.
Membunuh ayah dan saudaranya
Seorang anak laki-laki di Sao Paulo, Brazil menjadi tersangka setelah menghabisi riwayat orang tua, nenek, dan bibinya saat jam sekolah. Namun, setelah melihat semua orang yang dihabisinya mati, anak ini bunuh diri. Menurut investigasi kepolisian, anak laki-laki ini menghabisi nyawa korban saat semuanya sedang berada di tempat tidur menggunakan senjata api. Termasuk juga ketika menghabisi dirinya sendiri. Berdasarkan keterangan yang didapat dari teman Marcelo, ternyata anak ini memang ingin menghabisi keluarganya karena ingin menjadi penembak jitu seperti yang dilihatnya di film.
Membunuh adiknya
Sangat menyedihkan ketika seorang anak dibesarkan oleh lingkungan yang kental dengan kekerasan dan tidak ada yang memperdulikan dirinya. Dan Cristian berada di lingkungan seperti itu sejak usianya masih 2 tahun. Saat itu dirinya ditemukan telanjang di jalanan Florida Selatan karena nenek yang selama ini merawatnya mati setelah over dosis kokain. Dan saat dirinya berusia 14 tahun, ibunya pergi entah kemana.
Sejak saat itu kehidupan yang sangat buruk menerpa keseharian Cristian, selain mendapat pelecehan seksual dari pamannya, dia juga sering dipukuli oleh ayah tirinya. Pada tahun 2011, Cristian harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah menghabisi nyawa saudara tirinya yang berusia 2 tahun dan menjadi tersangka pelecehan seksual terhadap saudara tirinya yang berusia 5 tahun. Akhirnya Cristian dijatuhi hukuman penjara
Membunuh ayahnya
Kejadian yang memilukan terjadi pada tahun 2001 silam ketika kakak beradik tega menghabisi nyawa ayahnya sendiri. Terry King berusia 40 tahun dibunuh oleh anak mereka sendiri Alex 12 tahun dan Derek 13 tahun. Saat itu pemadam api menuju ke rumah Terry dan mencoba melihat apakah ada orang di dalam rumah yang terbakar tersebut. Ternyata ditemukan Terry telah meninggal dengan bekas pukulan dan penganiayaan yang menewaskan dirinya.
Setelah pelacakan yang panjang akhirnya anak-anak Terry mengaku bahwa mereka telah menghabisi nyawa ayahnya karena tidak ingin lagi dihukum jika keluar rumah. Akhirnya anak-anak ini harus mendekam di penjara. Alex dilepaskan pada bulan April 2008 sedangkan Derek bebas pada bulan Maret 2009.