Wow! Inilah 6 Foto Yang Menimbulkan Kontroversi Sepanjang Sejarah

Fimela diperbarui 25 Feb 2014, 11:44 WIB

Ada ungkapan mengatakan bahwa foto dapat menceritakan seribu makna yang tak terucapkan. Barangkali ungkapan ini memang benar. Maka tak jarang di momen-momen tertentu, orang suka mengabadikannya melalui jepretan kamera.

Tetapi tahukah Anda, beberapa hasil foto yang terekam kamera menjadi foto-foto yang dianggap kontroversial sepanjang sejarah? Kontroversial di sini artinya adalah yang memunculkan berbagai perdebatan masyarakat. Dilansir oleh listverse.com, berikut 6 foto kontroversial yang banyak beredar sepanjang sejarah. Apa pendapat Anda tentang foto-foto ini?

(vem/wnd)
What's On Fimela
2 dari 7 halaman

Cover Album Girls' Generation

Foto: copyright listverse.com

Pada tahun 2009, Girls' Generation mengambil sebuah foto untuk cover album mereka yang berjudul Sowoneul Malhaebwa (Genie). Foto tersebut mengambil tema militer. Setelah album tersebut rilis di pasaran, kontroversi mulai merebak.

Pasalnya, dalam cover album tersebut Girls' Generation tampak menggunakan atribut Nazi. Tampak pula sebuah pesawat yang merupakan replika pesawat perang Japanese Navy Air Service pada Perang Dunia II. Hal-hal ini merupakan atribut yang sangat sensitif untuk digunakan dalam sebuah album musik di dunia hiburan. Walaupun penuh kontroversi, album ini berhasil meraih penjualan nomo 1 se-Korea Selatan hanya dalam 24 jam.

3 dari 7 halaman

Foto 9/11

Foto: copyright listverse.com

Thomas Hoepker adalah seorang fotografer Jerman. Pada 11 September 2001, Hoepker sedang berada di New York saat tragedi World Trade Center terjadi. Hoepker mengambil ribuan gambar kehancuran gedung tersebut tetapi tak satupun yang menarik baginya. Sampai pada akhirnya salah satu fotonya menjadi perbincangan menghebohkan di media.

Dalam foto tersebut tampak beberapa orang Amerika sedang bersantai dan mengobrol sementara gedung Twin Towers terbakar sebagai latar belakangnya. Media The New York Times mempublikasikan foto tersebut dan mengatakan bahwa foto itu menunjukkan kegagalan warga Amerika memahami peristiwa tragis tersebut. Hoepken menyanggahnya dengan mengatakan bahwa foto tersebut diambilnya secara tidak sengaja dan tanpa maksud tertentu.

4 dari 7 halaman

Foto Samar Hassan

Foto: copyright listverse.com

Chris Hondros adalah seorang nominator American Pulitzer Prize, sebuah penghargaan bergengsi internasional. Ia adalah fotografer perang yang pergi ke Irak di tahun 2005 untuk mengabadikan perang yang terjadi di sana.

Pada 18 Januari 2005, Hondros sedang berada di Tal Afar saat ia menjadi saksi mata sebuah mobil yang dihentikan mendadak oleh tentara Amerka. Tentara itu menarik paksa keluarga yang ada di dalam mobil. Hondros secara tak sengaja mengabadikan foto Sammar Hassan, salah seorang anak yang berada di dalam mobil, yang dengan naasnya terciprat darah orang tua yang dibunuh oleh tentara tersebut.

Foto ini menjadi perbincangan karena banyak orang menganggap ini sebagai ikon perang Irak. Sayangnya, pada tahun 2011 sang fotografer meninggal karena terbunuh saat bertugas meliput perang sipil di Libya.

5 dari 7 halaman

Mary Ann Moorman

Foto: copyright listverse.com

Mary Ann Moorman adalah saksi mata kejadian pembunuhan presiden Amerika, John F. Kennedy. Fotonya yang menggambarkan kejadian beberapa detik sebelum peluru menembus kepala sang presiden.

Selain foto Moorman, ada empat foto lain yang dianggap dapat memberikan titik terang siapa penembak sang presiden. Salah satunya adalah foto yang diambil Philip Willis. Karena foto ini cukup kontroversial, akhirnya disita oleh FBI dan tidak pernah dipublikasikan lagi.

6 dari 7 halaman

Bom London

Foto: copyright listverse.com

Pada 7 Juli 2005, empat orang teroris meledakkan beberapa bom di stasiun bawah tanah London. Setidaknya ada 52 orang terbunuh dalam kejadian ini. Para teroris diidentifikasi sebagai Mohammad Sidique Khan, Shehzad Tanweer, Germaine Lindsay dan Hasib Hussain. Mereka tertangkap kamera CCTV saat memasuki stasiun

Yang menjadi perdebatan adalah gambar rekaman CCTV ini dianggap tidak valid. Pasalnya ada beberapa kejanggalan misalnya wajah yang tidak jelas dan ukuran kaki pelaku yang tak sesuai. Selain itu adanya anggapan bahwa tidak ada gambar lain yang dapat menguatkan dugaan tersebut karena yang beredar hanya 1 foto ini saja

7 dari 7 halaman

Brooke Shields

Garry Gross adalah seorang fotografer fashion asal Amerika. Pada tahun 1975, ia mengambil gambar Brooke Shields yang berusia 10 tahun. Yang menjadi kontroversi adalah foto Brooke Shields yang diambilnya tanpa busana. Brooke berdiri dan bersandar di bathub, menggunakan make-up tebal dan tubuhnya dilumuri minyak. Foto ini diambil dalam rangka proyek Gary yang berjudul "The Woman in the Child".

Pada tahun 1981, Brooke Shields mengajukan keberatan atas penggunaan fotonya. Tetapi, pengadilan Amerika menyatakan bahwa Brooke Shields terikat kontrak sehingga fotonya dapat secara legal digunakan. Di tahun 1992, seorang seniman Amerika bernama Richard Prince membeli hak cipta foto ini dan mereproduksinya dengan judul "Spiritual America".