Dunia ini memang tak sempurna, namun tak ada yang lebih indah daripada menikmati kesempatan hidup yang diberikan oleh Tuhan hanya sekali saja. Tak heran, Chairil Anwar, salah seorang penyair legenda Indonesia mengatakan bahwa ia ingin hidup seribu tahun lagi. Salah satu harapan yang mungkin mustahil, tetapi menunjukkan betapa masih banyak yang ingin dirasakan manusia di dunia ini.
Namun, kisah-kisah berikut ini justru berbeda. Orang-orang ini dikabarkan meninggal dunia. Kabar tersebut tersebar dengan berbagai berita simpang-siur yang tak jelas asal usulnya. Beberapa di antaranya ternyata masih hidup. Bahkan, ada orang yang sengaja menyebarkan berita bahwa ia telah meninggal dunia. Wah, kenapa ya? DIlansir dari toptenz.net, berikut 7 orang yang pernah mengalami kesalahan pemberitaan media tentang kematiannya.
- Astaga, 7 Hukuman Sekolah Ini Sungguh Kejam
- Wow, 5 Orang Ini Punya Catatan Rekor Dunia Yang Tak Tertandingi
- Gila, Ini 7 Eksperimen Dokter Terkejam Sepanjang Sejarah!
- Sadis, 6 Perempuan Ini Kejamnya Tak Kenal Ampun Sepanjang Sejarah
- Ya Ampun, Ini Lho 6 Kisah Pertemanan di Facebook Yang Menggemparkan Dunia
- Ngeri, 7 Teror Kejahatan Yang Terinspirasi Kisah Film!
- Gemar Berbuat Tidak Senonoh, Penjual Mainan Nyaris Diamuk Massa
Luca Barbareschi
Luca Barbareschi adalah seorang aktor Italia-Uruguay yang membintai film horor Cannibal Holocaust di tahun 1980. Film yang disutradarai oleh Ruggero Deodato ini menceritakan tentang kru film dokumenter yang hilang di hutan Amazon. Film ini terlihat sangat realistis hingga membuat polisi Italia yakin bahwa itu adalah sebuah film asli yang menggambarkan kematian empat bintangnya, termasuk Luca Barbareschi. Film ini disita oleh polisi dan Deodato ditangkap dengan tuduhan pembunuhan.
Ternyata, ditemukan bahwa Deodato memaksa para bintangnya untuk menandatangani kontrak persetujuan untuk tidak muncul di media selama satu tahun setelah peluncuran film dalam rangka mempromosikan film. Deodato meminta Luca untuk memberikan pernyataan kepada masyarakat bahwa ia masih hidup. Ada-ada saja akalnya, ya.
Kate Webb
Kate Webb adalah seorang wartawan perang Australia yang menjadi berita utama di tahun 1971. Pasalnya, pada saat terjadi perang Vietnam, tersiar kabar bahwa Webb dibunuh. Surat kabar New York Times bahkan menerbitkan obituari khusus di halaman depan sehingga menggemparkan dunia.
Pada kenyataannya, Webb bersama lima orang lainnya menjadi korban penyanderaan pasukan Vietnam Utara di Kamboja. Ia disekap selama 23 hari dan disiksa, tetapi tidak dibunuh. Akhirnya ia berhasil melarikan diri dan selamat. Sesungguhnya Webb meninggal karena kanker usus pada Mei 2007.
Lal Bihari
Pada tahun 1975, Lal Bihari mencoba mengajukan pinjaman di sebuah bank India. Tapi betapa terkejutnya Lal Bihari saat mengetahui ia ditolak karena catatan menyebutkan ia telah meninggal. Setelah melakukan penyelidikan, ditemukan bahwa paman Lal telah menyuap seorang pejabat pemerintah untuk mendaftarkan kematian Lal. Tujuannya adalah untuk mengambil kepemilikan tanah keluarga.
Lal perlu berjuang selama 19 tahun untuk diakui masih hidup oleh pemerintah India. Kasus klaim properti seperti ini akhirnya menjadi perhatian Lal Bihari yang membuat sebuah asosiasi yang khusus menangani kasus pemalsuan akta kematian untuk kejahatan seperti ini.
Delimar Vera Cuevas
Pada 15 Desember 1997, sebuah kebakaran dahsyat menghancurkan rumah Luz Cuevas. Di tengah kobaran api, Luz berusaha untuk mencari putrinya yang berusia 10 hari bernama Delimar di kamarnya. Namun, Luz tidak melihat sosok bayi kecilnya. Polisi menyimpulkan bahwa Delimar telah meninggal karena terbakar api.
Tetapi, naluri ibu tidak bisa berbohong. Ibu Delimar curiga kematian putrinya, begitu pula dengan penyebab kebakaran rumahnya. Beberapa tahun setelah kejadian Luz melihat seorang gadis di sebuah pesta ulang tahun yang mirip dengan anak-anaknya yang lain. Akhirnya, Luz melakukan tes. Dan ditemukan bahwa gadis tersebut adalah Delimar yang hilang.
Polisi dikejutkan oleh berita ini. Setelah melakukan penyelidikan, ditemukan bahwa seorang wanita bernama Carolyn Correa telah sengaja membakar rumah dan menculik Delimar. Astaga, sungguh liciknya.
Anne Greene
Anne Greene adalah seorang asisten rumah tangga yang bekerja di keluarga Duns Tew pada abad ke-17. Pada usia muda, Anne hamil dari hubungan dengan cucu tuannya. Sayangnya, bayi Anne meninggal saat dilahirkan karena sakit. Anne disalahkan, didakwa hukuman mati dan digantung di Oxford, Inggris pada 14 Desember 1650. Setelah digantung dan dibunuh, Anne dinyatakan meninggal. Tubuhnya diserahkan kepada sekelompok mahasiswa kedokteran untuk diteliti.
Namun betapa mengejutkannya ketika jantung Anne masih berdetak keesokan harinya. Ia akhirnya dirawat di rumah sakit, diberi pengobatan dan akhirnya berhasil pulih. Media ramai memberitakan tentang eksekusi yang gagal ini. Akhirnya, lima belas tahun setelahnya Anne meninggal dunia.
Whitney Cerak
Pada April 2005, van yang membawa sembilan mahasiswa dan beberapa staf Taylor University bertabrakan dengan sebuah traktor. Lima orang tewas dalam kecelakaan itu, termasuk seorang wanita muda yang diidentifikasi sebagai Whitney Cerak. Seorang mahasiswa serupa bernama Laura Van Ryn terluka parah dalam kejadian tersebut dan mengalami koma.
Setelah lebih dari lima minggu di rumah sakit, orang-orang melihat Laura bertingkah aneh. Teman dan keluarganya ia tidak terlihat seperti dirinya sendiri. Saat ditanya ia mengatakan bahwa dirinya adalah Whitney Cerak. Melalui catatan gigi akhirnya ditemukan bahwa pihak rumah sakit membuat kesalahan dalam mengidentifikasi Laura dan Whitney. Padahal, Laura Van Ryn yang sesungguhnya telah dimakamkan dengan nisan bertuliskan Whitney Cerak dan pemakamannya dihadiri oleh 1.400 orang.
Andras Toma
Andras Toma adalah tentara Hungaria yang turut dalam pertempuran resimen melawan Red Army. Pada Januari 1945, Toma dipenjara dan ditempatkan di kamp Boksitogorsk dekat St. Petersburg. Di tahun 1947, Toma dikirim ke rumah sakit jiwa di Kotelnich, tetapi rumah sakit ini tidak memiliki daftar pasien. Ia dinyatakan meninggal tahun 1954. Pada kenyataannya, ia berada di rumah sakit tersebut dengan nama Andras Tamas. Andras Tomas meninggal pada tahun 2004.