Jadi atasan di usia muda tentu merupakan keinginan banyak orang. Sukses dan menjadi boss dari awal biasanya menjadi tanda kesuksesan besar di kemudian hari. Tentu menjadi hal yang membanggakan dapat memimpin sekumpulan orang dan memiliki wewenang yang lebih dari yang lain.
Kesuksesan di usia muda bukan berarti tanpa tantangan. Sangat mungkin seorang atasan muda menghadapi tantangan yang besar dalam menangani para pegawainya. Terlebih lagi, umumnya yang berusia lebih tua lebih di dengarkan karena dianggap lebih dalam pengalaman dan keahlian. Tak jarang seorang boss muda mendapat kesulitan karena pendapatnya tidak didengar dan diacuhkan karena dianggap tidak berpengalaman.
Sangat mungkin bagi Anda untuk memiliki bawahan atau pegawai yang lebih tua dari Anda. Mempunyai pegawai yang lebih tua memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Anda bisa mengambil pengalaman dan pelajaran dari mereka. Namun, di samping itu banyak juga kesulitan yang akan Anda hadapi, terutama dalam hal berkomunikasi.
Beberapa cara ini dapat menjadi masukan bagi Anda yang memiliki bawahan atau pegawai lebih tua, seperti dilansir about.com.
(vem/cha)Sabar dan Tegas Dalam Berkomunikasi
Komunikasi dengan pegawai Anda sangat penting harus terus dijaga. Berbicaralah secara sopan dan berwibawa pada pegawai Anda. Sesuaikan cara berkomunikasi Anda dengan usia mereka.
Setiap kelompok usia memiliki tantangan yang berbeda, misalnya, untuk pegawai yang lebih tua, mungkin Anda tidak dapat menggunakan email sebagai sarana berkomunikasi. Mereka akan lebih respek pada Anda jika Anda dapat memilih cara dan waktu komunikasi yang mereka sukai.Cobalah untuk lebih mendekati pegawai senior Anda secara lebih personal. Dengan begitu Anda akan tahu cara menghadapi kekecewaan atau emosi mereka.
Ingatlah untuk tetap bersikap tegas dan tidak merasa dalam Ancaman. Ketegasan dan wibawa Anda sangat dibutuhkan agar tidak bisa dianggap remeh oleh bawahan Anda.
Jadilah Fleksibel
Sesuaikan keinginan Anda dengan kemampuan mereka. Pegawai yang lebih tua mungkin memiliki banyak pengalaman dan keahlian, tetapi mereka juga memiliki keterbatasan dalam hal tertentu, seperti keterbatasan dalam hal kreativitas dan tenaga. Cobalah untuk tidak memaksakan mereka melakukan hal yang tidak bisa mereka lakukan dengan baik.
Pada beberapa hal, mungkin Anda tidak perlu selalu menjadi boss, biarkan mereka memberikan pengarahan tentang sesuatu yang tidak Anda mengerti. Tidak perlu menjadi orang yang tahu tentang segala hal, ambilah pelajaran dari apa yang telah mereka kuasai. Namun, Anda juga tidak perlu selalu membiarkan mereka menjadi boss setiap waktu, selalu ingat posisi Anda sebagai atasan mereka.
Hargai Pengalaman Mereka
Orang yang lebih tua umumnya telah melihat dan mengalami lebih banyak hal daripada Anda. Hargailah pengalaman mereka. Belajarlah dari mereka dan mintalah pegawai lain yang lebih muda untuk juga belajar dari mereka.
Cobalah untuk menempatkan pegawai Anda sesuai dengan pengalaman. Perusahaan Anda akan mendapat keuntungan dari pengalaman mereka. Beri mereka kesempatan untuk menularkan keahlian mereka pada pegawai lainnya. Mereka akan merasa berharga jika diberi kesempatan-kesempatan semacam itu.
Perhatikan Kebutuhan Mereka
Pegawai yang lebih tua kemungkinan memiliki kebutuhan lebih dalam hal kesehatan, asuransi, atau rencana keuangan. Perhatikan kebutuhan-kebutuhan mereka agar dapat dipenuhi oleh perusahaan Anda.
Meskipun berusia lebih tua, bukan berarti mereka tidak butuh pelatihan dan motivasi. Mungkin mereka akan lebih sulit menerima perubahan, tetapi mereka juga dapat menerima pelatihan sama seperti pegawai lain. Tetaplah memberi motivasi untuk mereka sesuai dengan tujuan perusahaan Anda. Pastikan pegawai dan perusahaan sama-sama mendapat keuntungan dari pekerjaan mereka.