Gila, Ini Lho 6 Festival Terlengket Dan Terjorok di Dunia

Fimela diperbarui 13 Feb 2014, 10:20 WIB

Festival identik dengan kemeriahan, dandanan yang meriah dan suasana sukacita. Tak heran, festival menjadi salah satu daya tarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Sebut saja, festival Rio De Janeiro dengan Samba Festival atau dari dalam negeri yaitu Jember Fashion Carnival yang sudah mendunia. Tetapi tahukah Anda, tidak semua festival identik dengan pakaian yang spektakuler? Beberapa festival di dunia justru terkenal karena tradisi uniknya yang justru mengesankan sekaligus, ehm, lengket.

Apakah Anda tertarik bergabung dalam festival lempar tomat di Spanyol atau festival lumpur di Korea Selatan? Dilansir dari whenonearth.net, berikut beberapa festival dunia yang paling unik, beberapa diantaranya sangat lengket dan jorok.

(vem/wnd)
What's On Fimela
2 dari 7 halaman

Festival Lumpur

Foto: copyright whenonearth.net

Jika Anda menyukai perawatan spa berupa mandi lumpur, Anda bisa datang ke festival ini. Boryeong Mud Festival adalah sebuah festival di Korea Selatan yang dimeriahkan oleh lumpur dari seluruh penjuru Korea. Festival yang cukup lengket ini diadakan setiap bulan Juli setiap tahunnya.

Jalanan di seluruh kota dipenuhi jutaan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Mereka berguling, saling melempar bola lumpur bahkan berenang di lautan lumpur berwarna abu-abu. Festival ini menjanjikan kulit yang halus dan mulus, lho. Hihihi. Bagi Anda yang merencanakan liburan ke Korea pada bulan Juli, Anda dapat menghadiri festival ini.

3 dari 7 halaman

Festival Krim Kue

Foto: copyright whenonearth.net

Biasanya krim kue dapat kita temui di dapur. Tetapi festival di Spanyol ini akan memanjakan lidah Anda dengan limpahan krim tart yang lezat. Bahkan, tak hanya lidah Anda, seluruh tubuh Anda akan dihujani krim kue karena festival Vilanova i la Geltru's Carnival ini memang dikenal sebagai festival perang krim kue dan meringue.

Tradisi ini awalnya terinspirasi dari permainan anak-anak. Namun, rupanya orang dewasa tak dapat menahan diri mereka melihat betapa serunya saling melempar krim kue ke orang lain. Hal yang paling menyenangkan adalah: festival ini diadakan sepanjang hari hingga malam! Anda tak perlu membeli hidangan pencuci mulut, deh.

4 dari 7 halaman

Festival Lempar Tomat

Siapa yang tak menyukai jus tomat dingin segar di siang yang panas? Tomat memang buah yang kaya manfaat. Buah ini pun mudah ditemui. Saking melimpahnya di seluruh penjuru dunia, sebuah kota kecil bernama Bunol di Spanyol menjadikannya sebuah festival bernama La Tomatina.

Festival ini dihadiri sekitar 20.000 orang tiap tahun dengan perang saling melempar buah dan sayuran secara meriah. Acaranya ini menjadi perang makanan terbesar di seluruh dunia, lho. Sekitar 150.000 truk tomat didatangkan sebagai amunisi festival ini. Jika Anda ingin melihat seluruh kota bermandikan warna merah tomat, datanglah ke Spanyol tiap hari Rabu minggu terakhir di bulan Agustus tiap tahunnya.

5 dari 7 halaman

Festival Mandi Minyak Dan Cat

Foto: copyright whenonearth.net

Apa reaksi Anda jika seseorang mengguyurkan cat hitam dan minyak ke tubuh Anda? Marah? Tetapi di festival ini, Anda tak boleh marah, lho. Aturan main dalam festival bernama Feria de Cascamorras ini memang unik. Ratusan orang saling mengguyurkan minyak dan cat hitam ke tubuh temannya. Wah, pasti lengket sekali!

Festival unik ini diadakan di kota Baza di Andalucia, Spanyol. Festival ini memiliki kepercayaan bahwa mereka harus menyerang Cascamorras, makhluk yang bermaksud untuk mencuri patung Bunda Maria yang ada di sana. Seluruh kota bergulat dengan 'pelaku', menuangkan cat ke tubuhnya dan melemparkannya ke udara. Festival yang licin dan lengket ini diadakan setiap 6 September tiap tahunnya dan telah dilakukan selama 500 tahun terakhir.

6 dari 7 halaman

Festival Lempar Apa Saja

Foto: copyright whenonearth.net

Di Berlin, terdapat sebuah festival yang dinamakan Wasserschacht. Jika diartikan, festival ini mengandung makna "perang air". Tetapi pada kenyataannya, seringkali festival ini berubah menjadi perang makanan bahkan perang sampah.

Warga dari dua lingkungan bernama Friedrichshain and Kreuzberg berperang untuk menentukan raja di distrik mereka yang baru. Pertempuran dimulai dengan perang air, sampai akhirnya tepung, telur, buah-buahan, sayuran busuk hingga sampah juga menjadi senjata perang. Bahkan, dikabarkan popok bekas juga menjadi amunisi perang! Hii!

7 dari 7 halaman

Festival Lempar Tikus

Foto: copyright whenonearth.net

Jika Anda melihat pada halaman sebelumnya, festival-festival yang lengket dan cukup jorok, tetapi festival ini lebih jorok lagi. Sebuah kota kecil di Spanyol bernama El Pluig mengadakan festival dimana para peserta harus melemparkan tikus mati kepada yang lain.

Awalnya, festival ini adalah perang makanan biasa. Tetapi karena seringkali makanan yang disiapkan menarik tikus-tikus untuk datang, akhirnya tikus yang menjadi sasaran perang mereka. Pihak berwenang sebetulnya telah melarang festival ini karena alasan kesehatan dan kebersihan, tetapi masyarakat tetap mempertahankannya. Ya ampun, geli juga ya.