Bunda, Yuk Ajarkan Toilet Training Kepada Si Kecil

Fimela diperbarui 01 Mar 2014, 13:46 WIB

Bunda, saat melepas popok dan mengajarkan bayi menggunakan toilet memang menjadi pengalaman yang berharga, baik bagi orang tua maupun sang bayi. Perubahan ini juga menandai berkembangnya sang bayi dari sisi psikologis. Untuk membiasakan si kecil, ia perlu dilatih untuk toilet training. Toilet training adalah cara untuk melatih anak agar bisa mengontrol diri, kapan saatnya buang air kecil dan buang air besar di toilet, tidak lagi bergantung pada popok.

Mengajarkan si kecil toilet training membutuhkan ketelatenan dan kesabaran lebih. Tetapi, Anda dan si kecil pasti bisa melakukannya. Berikut tips Vemale.com mengajarkan toilet training kepada si kecil.

Usia 2-3 tahun

Si kecil mulai dapat diajak toilet training setelah ia dapat mengontrol otot-otot kandung kemihnya. Umumnya ini terjadi di usia 18 bulan. Tetapi, tak hanya itu. Anda juga harus memperhatikan kesiapan lainnya, misalnya emosional dan psikologis si kecil. Biasanya hal ini berlangsung di usia 2-3 tahun. Anda dapat melihat tanda-tandanya yaitu, dapat duduk tegak, bisa memahami instruksi dan dapat mengatakan keinginannya untuk buang air.

Ajaklah si kecil akrab dengan kegiatan ini

Pada saat ia telah siap diajarkan toilet training, tentunya Anda tak dapat saat itu juga mengajarkannya. Kenalkan ia dengan kegiatan buang air yang dilakukan di toilet. Meskipun menggunakan bantuan pispot atau potty chair, setidaknya si kecil akan terbiasa hanya akan membuang hajat di tempat tersebut. Jadikan kegiatan ini menyenangkan dengan kegiatan membaca dongeng atau penjelasan sederhana tentang alat kelamin dan fungsinya.

Disiplin waktu

Diperlukan kejelian untuk melihat waktu buang air si kecil. Jika Anda rutin mengatur asupan makanan si kecil, biasanya siklus buang airnya juga akan mengikuti. Misalnya, ia biasa buang air besar setiap jam 8 pagi atau buang air kecil setiap 1 jam. Maka, siklus ini akan memudahkan Anda dan si kecil untuk mendisiplinkan waktu untuk toilet training yang tepat.

Fun training

Meski tak mudah dan seringkali membuat emosi Bunda, tapi yakin lah Anda dan si kecil dapat melakukannya yang menyenangkan. Gunakan cara kreatif yang seru, misalnya dengan membuat sandiwara boneka karet saat toilet training, atau menempel stiker alfabet di kamar mandi. Buatlah si kecil selalu bersemangat menjalani toilet trainingnya.

Dorong Semangatnya Dengan Pujian

Hindari menghukum jika ia tak dapat melakukannya dengan benar karena hal ini akan membuatnya semakin takut. Toilet training tak hanya akan gagal, tetapi akan membuat si kecil malah bungkam jika ingin buang air. Jika si kecil berhasil menjalani toilet training dengan benar, beri ia pujian. Pujian akan mendorong semangatnya. Walaupun ia tak dapat melakukannya dengan baik, tetap semangati si kecil.

 Semoga berhasil, Bunda.

(vem/wnd)