Cemburu. Siapa sih yang tidak mengalaminya. Kecemburuan memang wajar melanda siapa saja. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun kerap diliputi rasa cemburu, entah itu ke saudara kandungnya atau teman-temannya sendiri. Wah, harus bagaimana ya jika anak kita mengalami hal ini?
Dilansir dari metrokids.com, rasa cemburu merupakan perasaan yang normal. Deb Cohen, asisten direktur The Center for Parenting Education mengatakan, meskipun perasaan tersebut wajar tetapi orang tua wajib untuk mengatur perasaan tersebut. "Jika anak Anda selalu membandingkan dirinya dengan orang lain atas nama harga dirinya, hati-hati, hal tersebut akan mempengaruhi dirinya dan sekitarnya."
Lalu, bagaimana ya caranya mengatasi rasa cemburu anak? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua, yaitu:
Akui perasaan anak Anda
Jangan memarahi anak Anda. Hal ini tidak akan bekerja dengan baik karena anak-anak cenderung akan semakin marah dan merasa tidak dihargai. Akuilah perasaan Anak Anda. Misalnya, katakan "Bunda tahu, sulit bagi kamu menunggu sementara Bunda harus mengganti popok adikmu. Tetapi, adikmu membutuhkan Bunda karena ia belum bisa melakukannya sendiri".
Jauhkan pemikiran tentang sempurna-tidak sempurna
Anak-anak di usia sekolah dasar cepat memutuskan bahwa apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang baik dan buruk pada hal-hal tertentu. Saat kebanyakan anak jago dalam bidang olahraga, anak-anak yang sebetulnya punya kemampuan lebih di bidang seni akan merasa minder. Berikan pengertian kepada anak Anda bahwa hal tersebut bukanlah mutlak tentang gambaran sempurna seseorang. Berikan motivasi bahwa mereka juga memiliki kelebihan.
Tekankan Nilai Syukur
Kebanyakan anak-anak iri terhadap barang milik orang lain. Memang, memiliki game atau gadget terbaru adalah impian setiap anak, tetapi keluarga tentunya anak berpikir ulang memberikan barang tersebut 'kan? Tekankan nilai syukur dalam kehidupan anak Anda. Anda dapat membantu anak Anda membangun rasa syukur dengan cara membantu orang lain yang kurang beruntung. Mungkin ia saat ini belum punya gadget terbaru yang keren, tetapi paling tidak ia masih punya kesempatan makan tiga kali sehari.
Sorot kekuatannya
Anak-anak sering membandingkan dirinya dengan saudara mereka. Katakan apa kelebihannya, bukan memfokuskan pada kekurangannya. Misalnya, "Kamu pandai matematika, sementara Kakak pandai berbahasa Inggris. Sama-sama hebat, kok". Hindarilah membanding-bandingkan anak Anda yang membuatnya semakin merasa cemburu pada saudara yang lain.
Semoga berhasil, Bunda!
(vem/wnd)