Kesalahan Yang Kerap Dilakukan Orang Tua Yang Baru Saja Punya Anak

Fimela diperbarui 05 Feb 2014, 15:30 WIB

Menjadi orang tua adalah sebuah anugerah sekaligus tanggung jawab yang cukup sulit. Tak ada ilmu pasti untuk mempelajarinya. Tak ada pula program atau gelar tertentu untuk menjadi orang tua yang sukses.

Belajar dari kesalahan dan pengalaman, adalah hal yang tepat untuk menjadi orang tua yang bisa membesarkan anak-anak hingga dewasa dan menjadi orang sukses.

Tetapi kalau Anda adalah orang tua yang baru saja punya anak, tentunya pengalaman tersebut terbatas kan. Apalagi kalau yang tidak pernah punya keponakan atau menjaga adik kecil, tentunya banyak kesalahan yang biasa dilakukan.

Agar Anda terhindar dari kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan para orang tua yang baru saja mempunyai anak, baca dan pelajari dengan cermat beberapa hal berikut ini:

Serangan panik

Panik adalah hal yang sangat umum dialami oleh orang tua ketika sesuatu terjadi pada anaknya. Entah itu ketika anaknya jatuh, tergelincir di lantai, muntah atau suhu tubuhnya meningkat. Kepanikan sebenarnya tidak cukup banyak membantu, karena hanya akan membuat anak jadi semakin menangis dan Anda tak dapat berpikir cepat.

Mengira bayinya lapar

Ketika bayi menangis, orang tua kerap mengira bahwa bayinya lapar dan butuh disusui. Memang adakalanya bayi menangis karena haus atau lapar, tetapi mereka juga menangis ketika harus buang air kecil, buang air besar, atau ketika tidak merasa tidurnya nyaman.

Jadi, sebelum memberinya minum susu, cek dulu apakah yang sebenarnya dibutuhkan bayi Anda.

Terburu-buru memanggil dokter

Hanya karena ia cegukan saja kemudian Anda panik dan memanggil dokter. Inilah kenapa Anda disarankan agar tidak panik, sehingga bisa berpikir jernih untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada bayi Anda. Mungkin saja ia hanya bosan, sehingga ia menangis terus menerus. Atau ia terlalu banyak terkena angin, sehingga ia cegukan terus menerus.

Tak ingin bayinya menangis

Menangis itu wajar untuk seorang bayi, karena ia belum bisa mengungkapkan perasaan lewat kata-kata. Oleh karena itu, jangan terlalu khawatir berlebihan ketika si kecil menangis. Cari tahu saja apa yang sebenarnya ia inginkan.

Terlalu mudah percaya orang lain

Tidak semua perkataan orang lain boleh dipercaya dan harus dilakukan. Ikuti saja kata hati Anda dan cari informasi di tempat yang benar-benar bisa dipercaya, apalagi terkait urusan bayi.

Apabila memang Anda punya banyak pertanyaan mengganjal, Anda bisa mengonsultasikan dengan dokter Anda.

(vem/bee)