Ambil waktu sejenak, Anda akan kami bawa untuk melihat sisi lain dunia. Jika selama ini banyak hal yang Anda khawatirkan atau mungkin Anda tidak pernah puas dengan hidup, selalu merasa kurang kaya, kurang cantik, merasa sedih karena tidak bisa beli iPad dan sebagainya, maka belajarlah dari orang-orang ini.
Mereka adalah warga negara Rumania yang terpaksa tinggal di selokan bawah tanah, dilansir oleh dw.de. Bisa Anda bayangkan, tinggal di selokan yang bau. Mereka terpaksa tinggal di sana karena tidak punya rumah. Tidak selamanya warga Eropa hidup berkecukupan, beberapa di antaranya hidup jauh dari kelayakan.
Lihatlah potret kehidupan mereka, dan belajarlah untuk bersyukur pada hidup Anda.
What's On Fimela
powered by
Kami Tidak Bisa Mandi dan Susah Makan
Gadis dalam foto ini bernama Cristina, usianya 19 tahun. Dia sama seperti tunawisma lainnya di Rumania, terpaksa hidup di selokan bawah tanah. Gadis ini tinggal dengan sepupu dan remaja lain seusianya. "Sulit untuk hidup di sini," ujar Cristina, "Kami tidak memiliki air untuk mandi dan kadang kami tidak makan.
Untuk Anda ketahui, dari 6.000 tunawisma di Bucharest, Rumania, 1.000 di antaranya adalah anak-anak.
Selokan Bau Tanpa Jaringan Listrik
Banyak orang terpaksa tinggal di bawah tanah, satu keluarga dengan keluarga lain. Satu kelompok dengan kelompok tunawisma lainnya. Mereka harus hidup dengan limbah di dalam selokan. Tanpa akses listrik, mereka memakai lilin sebagai pencahayaan. Banyak anak panti asuhan lebih memilih tempat ini, karena lebih nyaman dibanding panti asuhan.
Banyak Remaja Kecanduan Narkoba
Setelah dua puluh lima tahun Revolusi Rumania, semakin banyak tunawisma. Para remaja dan anak mulai terjerumus dunia narkoba. Hidup mereka begitu singkat dan tragis, tidak banyak diperhatikan dan bahkan para gadis remaja melahirkan tanpa tahu siapa ayah dari anaknya. Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena tidak ada orang tua yang mengawasi mereka.
Hidup di Bawah Tanah Lebih Hangat
Dengan kondisi bau dan tidak nyaman, nyatanya ada tunawisma yang tetap bersyukur dengan kondisinya. Remus, seorang pemuda 20 tahunan mengatakan suka tinggal sendirian di dalam selokan bawah tanah. Dia anggap sebagai rumah. Baginya, tempat tinggalnya ini hangat karena dekat dengan sistem pemanas kota.
Kabur Dari Panti Asuhan, Lebih Suka Selokan
Sistem panti asuhan di Rumania bisa dikatakan kurang layak. Banyak anak tanpa orang tua mengalami hal menyulitkan selama di panti asuhan. Mereka tidak mendapatkan perawatan dan makanan yang layak. Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, mereka lebih memilih melarikan diri dan tinggal di selokan bawah tanah.
Masuk ke Selokan Bawah Tanah Cukup Sulit
Gerbang untuk masuk ke dalam selokan bawah tanah adakah melalui penutup selokan yang ada di pinggir jalan. Salah satu pintu masuknya ada di samping stasiun kereta api Bucharest Gara de Nord. Di tempat inilah pertama kali anak-anak jalanan Rumania menemukan terowongan selokan bawah tanah.
Pasangan Yang Sudah Tua Juga Tinggal di Sini
Selain anak-anak dan remaja, para lansia yang tidak memiliki rumah kita tinggal di bawah tanah. Mereka lebih memilih tinggal di sana walaupun dengan kondisi memprihatinkan. Mereka akan menetap, terutama di bulan-bulan musim dingin. Karena mereka akan kedinginan tanpa tempat tinggal jika tidak masuk selokan bawah tanah.
Aku Berharap Bisa Sekolah di TK
Adik Cristina, Pepipa yang masih berusia 4 tahun juga tinggal di selokan bawah tanah. Sama seperti anak kecil lainnya, Pepipa punya harapan kecil. "Tidak mudah hidup di selokan bawah tanah. Kadang begitu banyak orang yang membuatku susah tidur," ujar Pepipa. "Aku berharap bisa sekolah di taman kanak-kanak," lanjutnya.
Tidak Semua Tunawisma Hidup di Selokan
Dari ribuan tunawisma di Rumania, tidak semuanya mau tinggal di selokan bawah tanah. Salah satunya adalah Nicoleta, 32 tahun. Wanita ini sedang mengandung anak ketika. Dia dan pasangannya tinggal di dekat stasiun kerata api kota. Dia berharap mendapat jaminan sosial, agar anak-anaknya punya kehidupan yang lebih baik dan jauh dari narkoba (anak tunawisma sering jadi korban narkoba).
Tak Punya Rumah Tapi Akan Segera Wisuda
Boleh saja pemuda ini tidak punya rumah. Namun Sergiiu, 24 tahun punya cita-cita yang tinggi dan tidak ingin masa depannya suram. Walaupun dia adalah seorang tunawisma dan pernah tinggal di bawah tanah, Sergiiu sedang menyelesaikan gelar sarjana teknis di sebuah sekolah tinggi.
Dulu Sergiiu memakai narkoba, namun dia sadar bahwa yang bisa mengubah hidupnya adalah usaha dari dirinya. Maka diapun melanjutkan sekolah dan berharap bisa lulus secepatnya.
***
Semoga saja mereka yang masih tinggal di selokan bawah tanah bisa memiliki kehidupan yang lebih baik. Jika Anda punya tetangga yang kesusahan, uluran tangan Anda akan sangat membantu.