Untuk kali pertama, desainer Yanny Tan menggelar fashion show tunggal perdananya, dengan tema “Sublime Asia”. Pemilihan tema Sublime Asia didasarkan pada nilai-nilai budaya yang diekspresikan dalam pakaian tradisional yang didesain dengan gaya kontemporer.
Dalam fashion shownya kali ini, Yanny Tan menampilkan 50 pakaian yang terdiri dari koleksi busana ready to wear, light cocktail dan haute couture. Keseluruhan busana yang ditampilkan dibuat dari kain batik yang diterjemahkan menjadi pakaian khas Asia seperti cheongsam, kebaya, sari, serta kimono.
Sehelai kain batik yang digunakan dalam busana rancangan Yanny Tan, tentu saja bukan kain batik tulis biasa. Yanny Tan membangun sebuah komunitas pembatik, demi bisa mendapatkan kain batik tulis sesuai dengan imajinasinya. Salah satu kain batik rancangannya adalah yang berjudul Tree Of Life yang sarat dengan nilai historis dan filosofi.
Pembuatan batik tulis dari busana rancangan Yanny Tan menjadi bukti kerja keras serta kesungguhan yang tergambar dari keindahan motif-motifnya. Pasalnya, tak sembarang orang yang bisa menggambar batik dengan kecintaan dan hati yang tenang.
Maka, bersiap-siaplah terhenyak menyaksikan tetes demi tetes malam yang diaplikasikan dengan kesungguhan hati, yang kemudian menjelma menjadi sebuah lukisan nan indah.
Kain batik tulis yang sudah berubah menjadi motif nan indah itu kemudian dirancang Yanny Tan menjadi koleksi busana yang modern namun tetap bernilai klasik.
“Penggabungan unsur modern dan multicultural akan selalu menjadi trend dari masa ke masa, dan juga menjadi busana yang dapat mengungkap keadaan hati si pemakainya. Saya tak hanya mementingkan beauty, tapi juga mementingkan unsur karakter dari si pemakainya,” jelas Yanny Tan yang lahir di Solo pada 3 Juni 1975.
Desainer lulusan Susan Budiharjo fashion design school ini berharap karya-karyanya bisa diterima dengan baik oleh publik. Tak hanya itu, Yanny Tan juga berharap agar masyarakat lebih menghargai batik khususnya batik tulis sebagai sebuah karya seni.
“Ada proses yang begitu membutuhkan waktu dan kesungguhan hati saat membuatnya. Jangan sampai lebih diapresiasi oleh orang asing. “ harap Yanny Tan.
Untuk karya-karyanya yang lain, Anda bisa melihat-lihat ke dalam galeri foto berikut.
(vem/rsk)