Kecanggihan Teknologi Disertai Kesadaran Masyarakat, Bisa Mengatasi Banjir

Fimela diperbarui 28 Jan 2014, 07:00 WIB

Banjir merupakan salah satu masalah besar di Indonesia, terutama di daerah seperti Jakarta. Infrastruktur yang buruk dan perencanaan tata kota yang tidak optimal, jika disertai dengan musibah banjir monsun dapat menyebabkan tanah longsor, dan mengakibatkan kerusakan jalan, bangunan, perumahan dan fasilitas umum.

Melihat kenyataan tersebut, pemerintah harus menemukan cara baru untuk mencegah dan mengurangi kerusakan akibat banjir. Ini termasuk pembangunan infrastruktur, pemeliharaan jangka panjang, serta kesiapsiagaan pada saat terjadi bencana, dan kita butuh para ahli teknologi untuk menciptakan terobosan-terobosan baru dalam menghadapi masalah ini.

Tantangan besar yang dihadapi pemerintah adalah bagaimana seefektif mungkin mengatasi masalah yang timbul dari kelangkaan lahan, pengembangan lahan yang cepat, dan meningkatnya permintaan data yang berkaitan dengan tanah oleh sektor publik dan swasta.

Salah satu hal nyata yang bisa dijadikan solusi masalah ini adalah model 3D wilayah kota yang mampu membuat masyarakat umum memahami bagaimana dan hal apa saja yang perlu diprioritaskan dalam upaya pemulihan setelah bencana, sehingga perbaikan dapat dilakukan secepat mungkin. Selain itu, model tersebut dapat digunakan untuk merencanakan pembangunan kota secara lebih efektif di masa mendatang.

Selain itu, model 3D ini juga bisa digunakan untuk meramal cuaca dan membaca tanda-tanda bencana yang mungkin akan terjadi. Dengan begitu, kita akan lebih mampu dalam mengantisipasi bahkan mungkin melakukan aksi-asi pencegahan yang lebih besar.

Tapi semua itu tidak akan berjalan tanpa adanya kesadaran dan kemauan penuh dari seluruh bagian masyarakat untuk bekerja sama menanggulangi bencana banjir dan yang lainnya. Maka dari itu, yuk memulai kesadaran dari diri sendiri.

(vem/rsk)