Selama ini kita mengetahui bahwa suntik Vitamin C merupakan satu cara untuk membuat kulit menjadi lebih cerah. Namun, adakah efek samping dari metode ini, karena seperti yang kita tahu, banyak sekali cara instan membuat kulit cerah yang ternyata cukup berbahaya?
Mulai penasaran tentang seluk-beluk suntik Vitamin C? Berikut adalah penjelasan dari seorang ahli, Dr. Sutirto Basuki, SpKK, M.Kes, FINSDV, FAADV, dari Meetdoctor.com yang bertempat praktik di Antam Medika.
Manfaat Vitamin C
Vitamin C adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia dan merupakan vitamin yang paling aman dikonsumsi tiap hari. Kebanyakan orang mengkonsumsinya bila terserang flu. Vitamin C sangat berperan dalam metabolisme tubuh, sintesis kolagen (faktor pengencangan kulit), mengurangi pigmentasi kulit dan sebagai antioksidan.
Vitamin C bekerja antara lain menghambat kerja enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan pigmen. Bila proses pigmentasi dihambat, otomatis kulit menjadi bersih dan cerah. Sebagai antioksidan (anti penuaan), vitamin C berfungsi menghalangi kerusakan yang disebabkan radikal bebas, yang merupakan salah satu faktor penyebab penuaan.
Kebutuhan tubuh terhadap Vitamin C
Kecukupan vitamin C akan membantu pembentukan kolagen atau senyawa berisi asam amino yang mirip lem pengikat sel. Zat perekat ini menjadi bagian susunan utama jaringan penghubung seperti kulit, tulang, dan sendi. Akibatnya kulit menjadi kenyal, lentur, lembut dan cerah.
Pemenuhan kebutuhan akan vitamin C bisa dilakukan dengan mengkonsumsi langsung buah-buahan, suntikan dan pil suplemen. Ketiganya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Melalui suntik vitamin C (biasanya disuntik 100 – 4000 mg per kali) tubuh dapat memperoleh dosis tinggi langsung ke dalam darah.
Hanya saja, tidak seluruh vitamin C dosis tinggi itu akan diserap tubuh, sisanya akan tetap terbuang lewat urin. Sebaliknya, meski dosisnya tidak tinggi, dengan mengkonsumsi makanan atau buah-buahan yang kaya vitamin C, tubuh mendapat vitamin dan nutrisi lainnya (seperti vitamin E dan A) yang dapat memperkuat kerja vitamin C.
Cara terbaik mengonsumsi Vitamin C
Suplemen vitamin C memang sebaiknya diberikan secara kombinasi dengan vitamin nutrisi lainnya. Perlu diketahui, tubuh manusia hanya membutuhkan vitamin C 60-90 mg perhari. Bila diberikan dosis tinggi, sisanya pasti terbuang lewat urine.
Mengapa harus pakai suntik? Apakah dengan melahap buah sumber vitamin C seperti jeruk dan jambu biji masih belum cukup? Sari buah jeruk mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, sedangkan jambu biji 183 mg per 100 ml.
Suntik vitamin C dianggap lebih efektif mencapai sasaran, karena langsung ke pembuluh darah. Kemungkinan “hilang” dalam metabolisme tubuh bisa dikurangi.
Jasa vitamin C ini memang besar bagi tubuh dan kulit. Penyuntikan seminggu sekali dengan dosis 1000-4000 mg perkali, biasanya manfaatnya sudah dapat dirasakan setelah penyuntikan 8-10 kali. Kulit menjadi lebih cerah, lebih lentur dan lebih kenyal, kerutan berkurang.
Sudah mulai mendapat gambaran tentang seluk-beluk Vitamin C? Jika sudah, informasi dalam Suntik Vitamin C Berbahaya Dan Dilarang Banyak Negara juga perlu untuk diketahui, Ladies. Semoga bermanfaat!
Sumber: MeetDoctor.com
(vem/rsk)