Apa yang dialami oleh anak-anak ini adalah sebuah kisah yang menyedihkan, yang menginspirasi, sekaligus memberikan pelajaran yang penting bagi calon orang tua dan para orang tua.
Kisah-kisah ini dikumpulkan Vemale.com untuk lebih membuka mata dunia agar menyediakan dunia yang lebih baik untuk anak-anak, serta menghujani anak-anak dengan perhatian dan kasih sayang agar hal-hal buruk tidak terjadi, sedini mungkin.
What's On Fimela
powered by
Catatan Untuk Orang Tua, Balita Meninggal Saat Main Sendirian
Sebuah kasus yang mengenaskan terjadi pada balita perempuan di sebuah tempat penitipan anak. Lydia Bishop yang masih berusia 3 tahun, meninggal karena lehernya terjerat sebuah tali di dekat area bermain.
Sepertinya ia hendak bermain perosotan dan menemukan tali di situ. Dan entah bagaimana, ia bisa terjerat tali itu dan meninggal di tempat. Hanya 20 menit saja ia ditinggalkan bermain sendirian di taman bermain dan nyawanya melayang.
Pekerja di York College Nursery, Sophee Redhead, menyangkal bahwa hal ini disebabkan oleh kelalaiannya menjaga anak-anak. Pihak York College sendiri juga menolak bahwa kesehatan dan keselamatan di sana tidak terjamin.
Hal seperti ini memang masuk dalam jenis kecelakaan. Namun juga menjadi catatan bahwa anak saat bermain memang perlu pengawasan dari orang dewasa. Apalagi yang usianya belum 10 tahun, biasanya memang sering sekali mengalami jatuh, terluka dan sebagainya.
Well, semoga kisah ini tak terulang kembali dan menjadi alert bagi kita semua untuk menjaga anak-anak dan adik-adik kita yang masih kecil saat sedang bermain. terutama yang sedang dalam masa pertumbuhan.
[pos_1]
Usus di Luar, Bayi Malang Ini Tak Pernah Makan Seumur Hidup
Ladies, kita tahu bahwa operasi bukan merupakan hal mudah yang dapat dihadapi oleh semua orang. Namun betapa malang nasib gadis kecil bernama Georgia Diamond ini. Semenjak lahir hingga berusia 16 bulan, Gerogia sudah berhadapan dan melakukan operasi sebanyak 6 kali! Tentu bukan jumlah yang sedikit bagi gadis kecil seusianya.
Memang, kondisi yang menimpa Gerogia merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan. Oleh karenanya kedua orang tua Georgia, Scott Diamond dan Lisa James memutuskan hal yang paling sulit dalam hidup mereka. Yah, untuk melakukan banyak prosedur menyakitkan pada putri kecil mereka demi keselamatannya.
Georgia lahir dalam keadaan yang hanya terjadi satu di antara 3000 bayi yang lahir di dunia. Seperti yang dilansir dari dailymail.co.uk, gadis cantik itu menderita penyakit Gastroschisis. Keadaan di mana seorang bayi lahir dengan usus yang berada di luar perut.
Akibat hal tersebut, Georgia tak pernah merasakan makanan dan minuman selama 16 bulan. Pasalnya, ia tak dapat mencerna dengan baik dalam keadaan usus yang berada di luar tubuh. Oleh karenanya, gadis dengan rambut ikal ini harus memakai selang pada hidungnya yang disuntikkan pada tubuh sebagai satu-satunya cara untuk mengonsumsi makanan cair.
Walau terlihat tegar dan kuat, pasangan Lisa dan Scott berharap bahwa kelak buah hati mereka dapat menjalani kehidupan normal. Semoga cepat sehat dan dapat beraktivitas yah Georgia.
Balita Ini Kumpulkan Sampah Plastik Agar Bisa Operasi Jantung
Merasa hidup Anda susah? Lihatlah balita kecil ini, dia mengumpulkan sampah-sampah plastik demi membiayai operasi jantungnya. Kami yakin, hidup Anda jauh lebih beruntung dari nasib balita cantik ini.
Banyak orang mengeluh tentang cinta, pekerjaan, atau mengeluh belum punya iPhone terbaru. Apa yang membuat banyak orang begitu mengejar kebahagiaan dari materi duniawi? Lihatlah gadis kecil ini, dia sudah merasakan kerasnya hidup sejak kecil. Dilansir oleh situs AsiaOne.com, balita ini mengumpulkan sampah plastik demi biaya operasi jantung.
Nama balita dua tahun ini adalah Xiaoxiao, berasal dari China. Selama tiga bulan terakhir, dia mengumpulkan sampah berupa botol plastik. Sampah-sampah itu dia kumpulkan dan dijual lagi, semua dilakukan demi biaya operasi kelainan jantung yang dideritanya sejak lahir.
Tim dokter yang menangani Xiaoxiao mengatakan bahwa operasi jantung akan berhasil jika dilakukan sebelum usia Xiaoxiao tiga tahun. Biaya yang dibutuhkan sangat banyak, sekitar hampir Rp 200 juta. Bagi keluarga Xiaoxiao yang miskin di pinggir kota Beijing, angka itu melampaui pendapatan mereka.
Xiaoxiao tidak berjuang sendiri, ibunya membuka usaha menjahit sekaligus mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Selama ibunya bekerja, Xiaoxiao dititipkan pada kakek dan neneknya.
"Xiaoxiao sering menangis dan memanggil-manggil ibunya saat sedang tidur (bermimpi)," ujar sang nenek.
Berapa uang yang berhasil dikumpulkan Xiaoxiao dalam 3 bulan mengumpulkan sampah botol plastik? Baru sekitar Rp 99 ribu, masih jauh dari angka biaya operasi yang diminta tim dokter. Semoga saja ada tangan-tangan mulia yang mau membantu Xiaoxiao membiayai operasinya.
Jika sudah begini, masihkah Anda mengeluh tentang hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dikeluhkan? Belajarlah dari Xiaoxiao, dan bersyukurlah pada apapun yang Anda miliki saat ini.
[pos_1]
Anakku Selalu Duduk di Samping Foto Ayahnya Yang Meninggal
Bagi seorang anak, ayah adalah sosok yang istimewa. Terlebih lagi jika sang ayah adalah seorang tentara yang sedang bertugas di negara lain. Namun penantian kepulangan ayah kadang berakhir duka, seperti yang dialami anak kecil ini.
Lihatlah foto yang kami sertakan dalam artikel ini. Wanita yang memotret anak sang bocah bernama Traci Wise. Tampak anak laki-laki itu sedang duduk di depan foto seorang prajurit. Traci adalah ibu dari anak ini. Suami Traci meninggal saat bertugas di Afganistan pada tangga 15 Januari 2012. Rasa kehilangan yang sangat besar harus dihadapi keluarga ini, terutama putra Traci yang masih kecil.
Dilansir oleh ibtimes.com, putra Traci tampaknya belum bisa menerima kepergian ayahnya. Dia sering ditemukan duduk sendirian menatap foto ayahnya. Traci mendapati hal ini dan langsung memotret anaknya. Foto ini diupload di Facebook Traci, "Saya menemukan anak laki-laki saya duduk untuk mengenang kepergian ayahnya beberapa hari lalu. Kami kehilangan dia 15 Januari di Afganistan. Kita tidak bisa mengesampingkan kerugian yang harus dihadapi anak-anak terhadap hal ini," tulisnya.
Rasa simpati langsung membanjiri kolom komentar milik Traci. Terhitung lebih dari 11.000 share pada foto ini. Walau kejadian ini sudah hampir dua tahun berlalu, masih banyak orang yang memberi simpati dan menyebarkan foto mengharukan ini.
Pada dasarnya, perang hanya akan meninggalkan banyak luka, tidak hanya pada korban perang, tetapi juga keluarga-keluarga yang menjadi korban perang. Semoga saja banyak pemerintah negara menyadari hal ini. Sangat menyedihkan jika seorang anak harus kehilangan sosok ayah di medan perang. Semoga saja putra Traci bisa tumbuh sehat dan bahagia, menjadi anak laki-laki yang bisa dibanggakan ibu dan mendiang ayahnya.
[pos_1]
Bocah Yang Diambil Bola Matanya, Kini Bisa Melihat Lagi
Dan bola mata yang tersenyum itu bersinar kembali. Seiring langkah dan senyum riang Guo Bin yang beberapa bulan lalu harus masuk rumah sakit. Sebelumnya, bocah malang ini mengalami nasib yang sungguh sial.
Guo Bin yang akrab dengan panggilan Binbin, saat itu sedang bermain di sekitar rumah dan orang tuanya sempat curiga kenapa anaknya tak kunjung pulang. Ternyata Binbin ditemukan 3 jam kemudian dengan luka di wajah. Tak disangka dan tak dinyana, ia ternyata bola matanya tidak ada dan kornea mata di dalamnya sudah dicuri.
Menurut dugaan penyelidik, kemungkinan hal ini dilakukan oleh seorang pelaku penjualan organ tubuh manusia. Menyebabkan Binbin yang masih 6 tahun merasa tak akan pernah bisa melihat kembali. Seolah dunia gelap dan tak akan bersinar lagi.
Namun hari-hari yang suram itu telah berlalu. Kini Guo Bin sudah kembali bisa melihat dan tersenyum kembali. Ia menjalani implan kornea mata di Rumah Sakit Mata Dennis Lam. Bahkan ia mendapatkan perawatan gratis karena Dr Lam sendiri yang menjadi sukarelawan merawat Binbin saat mengetahui kasus tersebut.
Untuk turut merayakan kebahagiaan Binbin, pihak rumah sakit juga mengadakan upacara pelepasan yang meriah. Meski begitu, Binbin tetap ingin semua merasa bahagia, terutama pasien di sana. Binbin rela mainannya ditinggal di sana untuk teman-teman kecilnya yang lain. Binbin juga berterima kasih pada semua orang yang telah menolongnya.
Lalu siapakah pelaku pencurian kornea mata Binbin? Menurut dugaan polisi, pelakunya mungkin adalah bibi Binbin sendiri. namun kedua orang tuanya agak meragukan dugaan ini. Sementara sang bibi melakukan bunuh diri beberapa waktu lalu dan DNA darahnya mirip seperti dna darah yang ditemukan pada pakaian Binbin.
Misteri ini memang masih ditangani polisi. Namun yang penting, kabar bahagianya adalah bahwa Guo Bin sudah bisa melihat kembali. Mom dan Ladies, bila Anda punya adik atau anak kecil, selalu pantau keberadaan mereka. Agar tak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
[pos_1]
Kisah Mengharukan, Bayiku Harus Dibekukan Agar Selamat
Bayi yang baru lahir memang menjadi harta yang paling berharga bagi orang tua. Bayi kecil yang tidak berdaya itu membawa kebahagiaan bagi orang tuanya yang telah menunggu kedatangannya ke dunia dengan sabar. Namun apa yang terkadi ketika bayi yang baru lahir ternyata mempunyai penyakit mematikan? Kisah ini adalah tentang besar cinta orang tua kepada anaknya.
Nicky dan Daniel Cooke adalah sepasang suami istri yang sangat berbahagia. Pernikahan mereka terasa lebih lengkap ketika Nicky dinyatakan mengandung seorang anak. Setelah sembilan bulan lamanya, mereka sudah tidak sabar menanti kelahiran bayi yang akan memberikan tawa dan keceriaan di rumah mereka.
Pada 20 Desember 2011, waktu yang dinantipun tiba. Nicky merasakan sesuatu dalam perutnya, inilah saatnya Nicky akan menjalani proses kelahiran. Mereka memutuskan untuk melahirkan di rumah saat itu. Nicky berjuang melahirkan sang bayi dengan sepenuh tenaga.
Kala itu, terjadi sebuah musibah yang tidak bisa terhindarkan. Si bayi tersangkut pada bagian bahu dan membuat plasenta terjepit sehingga si bayi kekurangan oksigen. Sang bayi kecil itu berhenti bernapas selama 20 menit ketika dia dilahirkan seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (2/12).
Dokter yang menangani kelahiran bayi Nicky segera menelepon paramedis segera memanggil ambulans. Bayi kecil itu segera dibawa ke rumah sakit. Di sana, dokter mengatakan bahwa bayi itu harus menjalani sebuah terapi pembekuan yang bisa mengecilkan pembengkakan pada otak. Dia diletakan di tempat tidur es dan diselimuti dengan selimut pendingin yang juga dipompa dengan air es. Bayi tersebut dibiarkan dalam kondisi dingin selama 12 jam.
Naluri seorang ibu tentu sangat tergetar melihat hal ini. Dia tidak sampai hati melihat tangan kecil anaknya bergetar. Wajah si kecil terlihat kedinginan dan membutuhkan kehangatan. Ingin rasanya Nicky berlari memeluknya untuk meredakan penderitaannya, tapi hanya itu perawatan yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan anaknya.
Saat terapi itu selesai dilakukan, dokter segera menghangatkan tubuh si kecil dan memberikannya ke sang ibu. Betapa gembira hati Nicky saat tahu anaknya bisa diselamatkan. Mereka lalu memberi nama bayi laki-laki mereke, Freddy Cooke. Freddy adalah sebuah kado natal yang diberikan Tuhan untuk Nicky dan Daniel.
Freddy saat ini sudah tumbuh menjadi balita yang sehat. Kisahnya menginspirasi sang orang tua untuk mengadakan sebuah kegiatan amal pada saat Natal nanti. Seluruh uang yang terkumpul akan disumbangkan kepada rumah sakit yang membutuhkan bantuan peralatan pendingin juga untuk menyelamatkan bayi lain yang memiliki keadaan sama dengan Freddy. Wah mulia sekali ya ladies? Bagaimana menurut pendapat Anda tentang hal ini?
[pos_1]
Bayiku Lahir di Rerumputan Karena Ditolak Suster
Maksud hati ingin menyiapkan kelahirannya, malah melahirkan di tempat yang tak seharusnya. Hal inilah yang dialami oleh ibu malang Irma Lopez. Ini adalah kali ketiga wanita ini melahirkan, namun tak pernah dibayangkannya akan semengerikan ini.
Irma adalah wanita Indian dan saat itu ia bersama suami mendatangi rumah sakit di selatan Meksiko. Namun saat sampai di lobi, mereka ditolak oleh seorang suster di sana. Alasannya adalah karena usia kandungan yang masih 8 bulan. Selain itu, sepertinya ada sebuah kesalahpahaman akibat masalah bahasa.
Irma tak bisa bahasa Spanyol dan bersama suaminya, ia tak memahami apa yang dikatakan oleh sang suster kecuali kata 'tidak' yang dianggap bahwa rumah sakit tak bisa menerima mereka. Namun malangnya, satu setengah jam setelah keduanya meninggalkan tempat tersebut, Irma mengalami pecah ketuban.
Ia dan suaminya mendatangi rumah sakit karena memang merasakan sakit yang tidak biasa. Irma pun melahirkan anaknya di rerumputan dekat rumah sakit karena sudah tak tahan lagi. Ironisnya lagi, ia melahirkan tanpa suami karena saat itu sang suami sedang mencoba untuk bisa mendaftarkan istrinya ke dalam rumah sakit.
Mungkin itu adalah pengalaman melahirkan paling buruk yang pernah dialami Irma. Ditolak rumah sakit, melahirkan di tempat yang tak semestinya dan fotonya saat melahirkan tersebar luas dengan cepat ke berbagai negara. Meski pada akhirnya Irma dan bayinya bisa mendapatkan perawatan yang layak, namun walikota Meksiko cukup didesak karena Irma adalah wanita kedua yang mendapat perlakuan kurang layak dalam setahun terakhir.
Wah, jangan sampai ada lagi ya masalah birokrasi atau miskomunikasi yang membuat proses perawatan terhenti. Karena hal ini juga berhubungan dengan keselamatan jiwa. Syukurlah Irma dan bayinya masih dalam kondisi yang sehat dan selamat.
[pos_1]