Sejak jaman dahulu sudah ada kisah tentang tumbal manusia. Namun, ternyata di jaman modern ini masih ada saja praktek mengorbankan nyawa manusia. Tumbal manusia ini memiliki tujuan supaya keinginan dan harapan yang diinginkan bakal tercapai.
Dilansir dari oddee.com, ini lho Ladies kisah tumbal manusia yang masih marak terjadi di era modern. Jangan kaget Ladies, kisah tumbal manusia ini pasti bisa membuat Anda bergidik ngeri. Kenapa? Karena ceritanya lumayan sadis nih.
Sudah siap untuk untuk bergidik? Yuk, simak satu persatu Ladies.
- Ah, Lucunya Monster-Monster Ini Bisa Dimakan Lho
- 10 Rahasia Menarik Tentang Air Mata
- Aduh, Pastor Afrika Suruh Jemaat Makan Rumput!
- Ya Ampun, 5 Wanita Ini Mengalami Orgasme Ratusan Kali Dalam Sehari
- 7 Orang Dengan Kondisi Medis Yang Menggemparkan Dunia
- Hebat, 7 Orang Ini Punya Bukti Kalau Tuhan, Surga, dan Neraka Itu Benar Ada!
- Tips Pacaran Beda Agama
- Ingatkan Pria Tersayang Anda, 8 Jenis Kanker Ini Sering Dialami Pria!
What's On Fimela
powered by
Tanzania - perburuan manusia albino
Di Tanzania, penduduk mayoritasnya adalah para kulit hitam hitam. Namun, kelahiran albino atau kelainan pigmen kulit terjadi pada 200 ribu orang. Orang albino ini disebut Muzungu atau Zeru Zeru yang berarti hantu.
Orang albino ini diburu dan dibunuh karena suruhan dukun. Siapa saja yang berhasil membunuh orang albino, dipercaya bakal jauh dari sial. Selain itu, membunuh albino juga bisa membuat penyakit yang diderita akan sembuh. Para pembunuh albino juga diyakini memiliki ilmu menghilang.
Terkadang, tubuh si albino ini juga diperjualbelikan lho Ladies. Harganya tak tanggung-tanggung, yakni Rp 903,7 juta. Wow mahal banget kan? Mengambil salah satu bagian tubuh albino pun dipercaya bisa memberikan kesaktian.
Tak hanya dibunuh secara sadis, para penderita kelainan pigmen kulit ini juga dikubur hidup-hidup.
India - tumbalkan bocah demi dapat keturunan laki-laki
Di India, memiliki anak laki-laki dianggap sebagai sebuah kebahagiaan tersendiri. Kisah yang satu ini cukup menyeramkan Ladies. Dikisahkan, di tahun 2003 silam, sepasang suami istri India bernama Madan dan Murti Simaru hampir putus asa karena tidak kunjung memiliki anak laki-laki.
Karena hal ini, ia pergi ke seorang 'pintar'. Orang ini malah meminta mereka untuk menculik seorang anak lelaki. Tak hanya diculik, anak laki-laki itu juga harus ditenggelamkan dalam sebuah sungai.
Saking inginnya memiliki anak laki-laki, sepasang India menuruti apa yang diperintahkan pada mereka. Mereka akhirnya menculik Monu Kumar yang masih berusia 6 tahun. Bocah yang masih tetangga dari suami istri ini dimutilasi. Darah Kumar juga digunakan untuk mandi oleh Madan dan Murti.
Akibat kejahatan mereka, akhirnya sepasang suami istri dan kakak Murti yang membantu pembunuhan Kumar ditahan dalam penjara.
Bangladesh - bunuh pekerja demi merahkan batu bata
Seorang produsen batu bata di Bangladesh merasa kebingungan lantaran batu bata produksinya tak berwarna kemerahan. Beberapa kali dicoba, hasilnya tetap saja sama. Takut akan bangkrut, ia mendatangi seorang dukun.
Setelah menemukan dukun yang dicari, si dukun malah menyuruhnya untuk mengorbankan jiwa seseorang. Atas perintah sang dukun, produsen ini lantas menyuruh empat orang pekerjanya untuk membunuh seorang teman mereka. Seorang pekerja berusia 26 tahun akhirnya mau tak mau harus menjadi tumbal. Darah si korban disiramkan ke batu bata agar terlihat merah. Tak hanya itu, kepala si korban pun dipanggang dalam sebuah oven. Sungguh kejam!
Akibat perbuatannya ini sang produsen bata dan empat orang pekerjanya ini dihukum dengan tuduhan pembunuhan berencana. Ya, semoga saja mendapat hukuman yang setimpal ya.
India - tumbal bocah agar panen berlimpah
Lagi-lagi kisah tumbal di jaman modern terjadi di India. Adalah Lalila Tati, seorang bocah berusia 7 tahun yang dibunuh oleh sepasang suami istri yang bernama Ignesh Kujur dan Padam Sukku. Sepasang suami istri ini tega membunuh bocah supaya ladang mereka tumbuh subur dan menghasilkan hasil panen yang melimpah.
Setelah melakukan pembunuhan sadis, mungkin sepasang suami istri ini merasa menyesal. Mereka pun menawarkan ganti rugi pada keluarga Lalila. Meski pun begitu hukum tetap ditegakkan. Ignesh dan Sukku tetap saja harus menjalani proses hukum karena kekejaman mereka.
Chile - tumbalkan bocah demi hentikan gempa
Gempa sering terjadi di Chile sejak tahun 1960 yang lalu. Karena hal ini, akhirnya suku Indian Mapuche merasa harus mengorbankan bocah usia 5-6 tahun. Hati bocah ini diambil dan dilarung ke laut.
Tujuannya adalah untuk persembahan pada Tuhan. Dengan melarung hati bocah itu, mereka berharap Tuhan akan senang dan membuat laut serta bumi tenang. Digadang-gadang, bocah yang dibunuh itu bernama Jose Luis Painecur.
Sebelum diambil hatinya, tangan dan kaki bocah malang ini sempat dimutilasi. Orang tua Painecur juga harus rela dihukum lantaran telah memberi izin atas pembunuhan anak mereka.