Sayur asparagus biasanya disajikan sebagai sup atau menu tumis dicampur dengan telur atau sayuran lainnya. Asparagus sendiri sebenarnya tidak ditemukan tumbuh di Indonesia. Anda bisa menemukannya di toko sayur yang khusus menjual produk impor, atau di beberapa hypermarket.
Asparagus dikatakan kaya akan serat dan aneka vitamin yang bermanfaat untuk tubuh. Dan kabar terakhir mengatakan, seperti dilansir Yahoo Shine, para ilmuwan menemukan fakta unik bahwa asparagus termasuk sayuran yang memiliki efek kontrasepsi alami.
Pada beberapa penelitian, ilmuwan menggunakan hewan tikus sebagai bahan percobaan. Di sana, mereka diberi makan biji asparagus, ekstrak akar asparagus, dan sayuran asparagus. Hasilnya, menunjukkan bahwa asparagus mempengaruhi kesuburan secara signifikan. Yang disimpulkan sebagai alat kontrasepsi karena mampu menghambat implantasi embrio serta mencegah pembuahan terjadi.
Bahayakah asparagus untuk ibu hamil?
Pun demikian, asparagus tidak berbahaya kok untuk dikonsumsi ibu hamil. Dengan catatan, jumlah porsi yang dikonsumsi tidak berlebihan. Mayo Clinic sendiri mengatakan bahwa asparagus termasuk dalam daftar makanan yang kaya akan kandungan asam folat yang diperlukan untuk pertumbuhan otak janin.
Dan komisi Jerman serta asosiasi Amerika untuk produk herbal tidak menemukan alasan yang kuat untuk membatasi konsumsi asparagus oleh ibu hamil.
Baik untuk ibu menyusui
Dikatakan juga bahwa asparagus digunakan sebagai obat khusus oleh masyarakat sejak dulu untuk meningkatkan produksi ASI. Efeknya menyeimbangkan hormon wanita serta meningkatkan jumlah kandungan ASI yang diproduksi.
Multi manfaat asparagus memang menjadi keunggulan sayuran ini untuk dikonsumsi oleh wanita. Hendaknya bumil tidak perlu takut untuk mengonsumsi sayuran kaya manfaat ini. Tetapi, untuk Anda yang ingin mengendalikan kehamilan, Anda juga boleh lho memasukkan asparagus sebagai salah satu menu sayuran sehari-hari.