Waktu Kan Menyembuhkan, Kumaafkan Orang Yang Pernah Menodaiku

Fimela diperbarui 11 Jan 2014, 16:40 WIB

Banyak korban pelecehan dan pemerkosaan bungkam, banyak pelaku yang menghilang dan diam-diam merajalela, menjadi teror bagi banyak wanita. Kasus-kasus seperti ini seringnya juga tak selesai dengan mudah dan seringkali tenggelam dimakan waktu.

Namun, ternyata selain waktu menenggelamkan apa yang pernah menjadi masa lalu yang buruk, waktu jugalah yang akan menyembuhkan luka itu. Seperti yang dialami oleh Katja Rosenberg. Ia tak menyadari bagaimana ia bisa berjiwa besar untuk memaafkan seluruh masa lalunya.

Tahun 2006, Katja Rosenberg mengendarai sepeda untuk pulang ke rumahnya. Namun di tengah jalan, seorang pemuda 16 tahun mencegatnya dan merenggut keperawanannya. Saat itu bulan Oktober, pertama dan terakhir kali ia melihat pemuda tersebut.

Kini setelah 7 tahun berlalu, Katja pun sudah semakin menua dan berusia 40 tahun. Ingatannya masih segar akan trauma itu dan ia akan dipertemukan dengan pemuda yang pernah menodainya, di dalam penjara. Meski begitu, ketika pintu jeruji itu dibuka, Katja malah dengan tenang menjabat tangannya dan memperkenalkan diri.

"Aku berjalan ke arahnya, menjabat tangannya dan mengenalkan diriku. Aku ingin menyampaikan bahwa masa lalu itu tak berdampak apa-apa pada hidupku dan aku memahami keadaannya serta memaafkannya," kata Katja dengan tulus.

Katja mengungkapkan bahwa dia ingin membebaskan masa lalunya agar kehidupannya di masa kini lebih positif dan demikian pula sebaliknya bagi orang yang telah merenggut keperawanannya. Bagi Katja, ini bukan hanya maaf bagi orang lain, tapi juga berdamai dengan masa lalunya sendiri.

Pertemuan Katja dengan pelaku yang masih belia itu juga tak mudah. Sebagai korban, Katja pun sempat merasakan masa penuh tekanan yang sangat menyiksanya. Penantian untuk bisa berdamai dengan keadaan itu cukup lama dan membutuhkan kesabaran serta ketegaran.

(c) Mirror.co.uk

Dalam sesi itu, Katja berusaha tak mengungkit masa lalu. Ia juga berharap media yang telah mengetahui siapa pelakunya, tak menyebarkan identitas dan foto pelaku tersebut. Karena ia berharap pemuda tersebut juga bisa membuka lembaran baru.

Lalu bagaimana dengan nasib Katja sendiri setelah ia ternoda? Bukankah ia dirugikan sesungguhnya?

Well, keberuntungan itu datang dari berbagai arah yang tak kita duga, termasuk dalam cinta. Dan Katja adalah salah seorang wanita yang beruntung karena pria yang kini menjalin cinta dengannya, tak mempermasalahkan masa lalunya.

Hidup memang dihiasi dengan masalah yang bikin lelah dan kadang tak kita tahu juntrungannya. Namun waktu dengan pelan tapi pasti, akan menyembuhkan luka hati dan tanda tanya yang tersisa. Semoga kita menjadi sosok yang pemaaf dan lebih bijaksana. 

(vem/gil)