Ternyata, penelitian terbaru menyimpulkan bahwa wanita harus lebih banyak tidur dibandingkan pria. Hal ini terkait dengan kinerja otak wanita yang perlu recovery lebih baik dibanding pria. Mengapa demikian?
Wanita terkenal sebagai sosok yang sangat multitasking. Hal ini tak hanya berhubungan dengan bagaimana kita berperilaku sehari-hari, namun juga bagaimana otak kita ikut bekerja, berpikir, stres dan sebagainya. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti di Duke University, Carolina Utara.
Dilansir dari Dailymail, penelitian ini menyebutkan bahwa wanita yang kurang tidur, rentan marah-marah, sensitif, depresi dan sebagainya. Hal ini terjadi karena saat wanita kurang tidur, ada bagian tubuh yang mengalami inflamasi dan nyeri tubuh.
Namun, hal ini tak terjadi pada pria ketika mereka kurang tidur. Dr Michael Breus mengatakan bahwa wanita bisa mencegah hal tersebut dengan tidur siang maksimal selama 90 menit. Karena kalau lebih dari itu, bisa menyebabkan susah tidur di malam hari.
Professor Jim Horne juga mengatakan bahwa saat wanita tidur lelap, otak mereka mengalami recovery atau penyembuhan dari stres dan kelelahan jauh lebih baik. Semakin keras seorang wanita menggunakan sistem memori dan berpikir mereka, makin banyak tidur yang mereka butuhkan.
Beberapa waktu lalu, kasus Mita Diran yang meninggal karena overload kerja dan terlalu banyak minuman suplemen juga terkait dengan masalah kurangnya istirahat dan tidur. Saat kita berpikir, otak kita memang bekerja keras tanpa kita sadari.
Oleh karena itu saat kita kurang tidur, seringkali kita mudah merasa stres, mudah marah, bahkan mudah sakit. Namun Professor Jim Horne juga menganjurkan tidur lebih banyak pada pria yang pekerjaannya berhubungan dengan memikirkan ide dan banyak menggunakan sistem kerja otak.
Yang pasti, tubuh akan memberi sinyal pada kita saat sudah mencapai ambang batas. Tubuh Anda berhak istirahat bila ingin mendapatkan performa kerja yang maksimal.
(vem/gil)