Sepele, Cuma Menanam Sayur di Pekarangan Ibu Ini Hidupi 50 Keluarga

Fimela Editor diperbarui 09 Des 2021, 12:47 WIB

Mencari uang tambahan untuk meringankan beban suami sudah menjadi hal yang biasa, tetapi apa yang dilakukan seorang wanita bernama Juwariyah ini sungguh luar biasa. Dengan tangan dinginnya, Juwariyah bahkan mampu membantu meringankan beban ekonomi 50 keluarga tetangganya.

Cara yang diambil Juwariyah ini termasuk sepele, ide kreatifnya membudidayakan tanaman toga, sayur-sayuran dan buah-buahan di pekarangan rumah serta beternak ikan lele bahkan membuat RT04-RW04 di rumahnya ini menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) terbaik nasional.

Apabila Anda bertandang ke Kelurahan Rejomulyo, Anda akan menjumpai kekompakan dan hijaunya pekarangan rumah di sana. Dipenuhi dengan jenis tanaman kebutuhan sehari-hari seperti terong, kubis, sawi, cabe, tomat, kembang kol bahkan markisah.

Seorang pria tua bernama Sukiman, suami Juwariyah, dengan tlaten mengatur tanaman di dalam polyback secara teratur. Dari kejauhan tampak segar dengan daun-daunan hijau yang merilekskan mata.

"Desainnya memang seperti ini, ada anyaman bambu yang melengkung sebagai rambatan. Maksudnya, agar sinar matahari ke teras rumah bisa terhalangi oleh daun tanaman . Sehingga udara tetap sejuk dan tidak panas," imbuhnya.

Seluruh halaman rumah Juwariyah ini memang dipenuhi tanaman, dilengkapi tempat pembuatan bibit dan pengolahan pupuk kompos, yang menjadikan semua tanaman sayuran dan buah-buahan ini tumbuh dengan organik.

Ide kreatifnya ini sebenarnya berlangsung belum lama, dimulai pada bulan April 2012, di mana kala itu Pakde Karwo yang menjabat sebagai gubernur Jawa Timur bermaksud memberikan bantuan bibit tanaman bagi yang ingin membudidayakan aneka sayuran dan buah-buahan. Tak banyak orang yang meresepon bantuan tersebut, namun Juwariyah berbeda, tidak mengenal gengsi dan menganggapnya sebagai peluang, ia kemudian kerja bakti bersama beberapa tetangga menanam bibit tanaman dalam polyback kecil-kecil.

Sejak masih remaja, Juwariyah memang gembar bertani. Suaminyalah yang memperkenalkan teknik bercocok tanam kepada Juwariyah, yang kemudian menjadi kesenangan tersendiri.

Kala itu, tanamannya tidak sebanyak sekarang. Hasil gelontoran bantuan dari Pakde Karwo berupa bayam, kangkung, tomat, sawi dan juga terong.

"Terongnya besar-besar, tomatnya juga terlihat merekah. Duh, pokoknya senang sekali melihatnya. Panen pertama itu, saya bagikan ke seluruh tetangga. Karena bibitnya bantuan, semua tetangga juga harus merasakan hasilnya. Mereka mulai bertanya-tanya, bagaimana cara membudidayakan dan merawatnya sampai menghasilkan buah yang bagus-bagus itu," kata Juwariyah menceritakan peristiwa Juli 2012, seperti dilansir Merdeka.com.

Berawal dari panen perdana Juwariyah yang melimpah tersebutlah, satu per satu masyarakat di RT 4 memanfaatkan lahan di sekitar rumahnya untuk berkebun.

Hasil dari berkebun itu memang sementara hanya bisa dinikmati warga RT, mereka bisa dengan bebas memetik dan menikmati hasil tanaman dan menghemat uang belanja besar-besaran. Kalau hasilnya cukup banyak, mereka juga akan menjualnya dengan harga yang lumayan.

Sekarang, sistem marketing sedang dikembangkan. Penjual sayur keliling menjadi perpanjangan tangan masyarakat RT 04, Kelurahan Rejomulyo, kota Kediri ini.

Hasilnya juga mulai dipasarkan melalui show room PKK milik Pemkot Kediri. Harapan Juwariyah, hal ini bisa terus menerus dikembangkan sehingga tidak hanya 50 keluarga yang bisa terbantu, tetapi juga banyak keluarga, sehingga perekonomian rumah tangga semakin kuat.

 

(vem/bee)