Kosmetik tidak selamanya membantu penampilan kulit jadi lebih cantik. Di sebagian kasus, ada juga yang malah memunculkan problem kulit.
Tak hanya problem sederhana seperti jerawat atau bruntusan, tetapi juga sampai kasus-kasus mengerikan seperti kulit melepuh, wajah rusak, dan lain sebagainya. Untuk itu, sebagai wanita memang dituntut untuk memilih kosmetik yang terbaik dan membaca dengan benar cara pemakaiannya.
Berikut adalah 7 kasus rangkuman 2013 di mana banyak wanita mengalami problem mengerikan dengan kosmetik.
Apabila Anda benar-benar peduli dengan kecantikan dan kesehatan kulit wanita, SHARE dan LIKE agar artikel ini dibaca sahabat-sahabat Anda juga.
(vem/bee)What's On Fimela
powered by
Wajah Gadis Cantik Ini Rusak Setelah Facial
PERINGATAN:
Kami mohon maaf bila gambar-gambar asli dalam artikel ini membuat Anda tidak nyaman.
***
Selalu berhati-hati dengan perawatan wajah apapun adalah catatan untuk kita semua! Seorang beauty blogger cantik dari Singapura, Bun Bun, yang memiliki blog di bunbunmakeuptips.com menuliskan pengalaman mengerikan yang terjadi pada wajahnya setelah melakukan facial. Wajah yang awalnya mulus menjadi penuh bintik-bintik kecil berisi nanah.
Cantik dan ramah, itulah gambaran Bun Bun, gadis cantik dari Singapura yang selalu menulis hal-hal seputar kecantikan dan makeup di blognya. Namanya cukup dikenal, sehingga tidak heran jika salah satu klinik kecantikan mengundang Bun Bun untuk mencoba facial wajah.
Hari 1
Sebelum melakukan facial, wajah Bun Bun baik-baik saja. Setelah melakukan facial, gadis cantik ini juga memotret hasilnya. Dia tampak puas dan tersenyum ceria. Pada malam hari setelah facial, wajah Bun Bun masih baik-baik saja dan cantik. Sekali lagi, dia tampak manis dalam foto di atas. Hingga keesokan harinya, mimpi buruk terjadi..
Hari 2
Keesokan harinya, Bun Bun mendapati beberapa bintik merah pada wajahnya. Bintik itu mirip jerawat yang baru tumbuh dan masih merah, tampak seperti gambar di atas.
Hari 3
Pada hari ketiga, Bun Bun kembali datang ke klinik tempat dia melakukan facial. Kali ini pihak klinik mengatakan bahwa reaksi pada wajah Bun Bun akibat kulit sensitif. Bun Bun mendapat perawatan, sayangnya hal ini tidak membantu sama sekali.
Hari 4
Bun Bun kembali memeriksakan kondisinya pada hari keempat. Pihak klinik mengatakan bahwa kondisi yang buruk ini adalah efek yang akan membuat kulit jadi lebih baik. Tapi Bun Bun merasa itu hanya omong kosong, karena temannya yang seorang ahli kecantikan mengatakan bahwa kondisi yang memburuk akan bertambah buruk.
"Sejak awal, mereka bohong dengan mengatakan 'Besok kulit Anda akan lebih baik', tetapi saya tidak melihatnya," demikian yang ditulis Bun Bun dalam blognya.
Saat tiba di rumah, kulit Bun Bun justru sangat berminyak dan benjolan berisi nanah semakin banyak.
Ke Dokter, Dapat Obat Kadaluwarsa
Harapan Bun Bun pada klinik kecantikan sudah hilang, dia memilih dokter untuk menyembuhkan kondisi kulitnya. Yang menyedihkan, dokter tersebut hanya mengatakan bahwa kulit Bun Bun berjerawat biasa. Padahal sudah jelas bahwa kondisi Bun Bun jauh dari jerawat biasa.
Lebih miris lagi, Bun Bun mendapati bahwa krim yang dia dapat dari dokter ternyata kadaluwarsa. Saat perawat mengecek lemari obat, Bun Bun mendengar sendiri dokter itu bertanya pada perawatnya "Berapa banyak obat yang kadaluwarsa?"
"YANG BENAR SAJA!" demikian kekesalan Bun Bun yang ditulis dalam blog pribadinya.
Tidak yakin dengan dokter pertama, Bun Bun memilih dokter lain. Kali ini Bun Bun mendapat diagnosis bahwa kondisi kulitnya bisa disembuhkan dengan kemungkinan akan menyisakan noda yang hanya bisa hilang beberapa bulan ke depan. Hal ini kemungkinan terjadi karena banyak hal, salah satu kemungkinannya adalah bahan yang dipakai saat facial.
Perlu Perbaikan Dalam Beberapa Bulan ke Depan
Hingga saat ini, pada tulisan terakhir Bun Bun pada tanggal 7 Juni 2013, kondisi kulitnya jauh lebih baik. Masih ada sisa kemerahan, tetapi benjolan kecil berisi nanah sudah tidak tersisa. Semoga saja perawatan yang dilakukan Bun Bun membuat wajahnya kembali bersih dan sehat seperti sebelumnya.
Jadikan hal ini sebagai pelajaran agar kita lebih berhati-hati saat memilih produk perawatan wajah atau dokter kulit. Pastikan tempat facial Anda terpercaya, dan jangan pernah menggunakan krim abal-abal atau krim racikan yang tidak jelas siapa produsennya.
Kulitku Melepuh Parah Setelah Mewarnai Rambut
PERHATIAN: Kami mohon maaf karena beberapa gambar dalam artikel ini bisa membuat Anda tidak nyaman.
Mewarnai rambut adalah hal yang sudah sering dilakukan para wanita. Selain menutupi uban, mewarnai rambut bisa membuat penampilan berbeda. Sayangnya, ada wanita yang kulit tengkuk dan telinganya melepuh parah setelah menggunakan cat rambut.
Nama wanita ini adalah Lyn Gregory, 56 tahun, berasal dari Poole, Dorset. Dilansir oleh Dailymail.co.uk, Rabu (23/10), Lyn mengalami reaksi parah di bagian tengkuk dan lehernya setelah mewarnai rambut dengan cat rambut Schwarzkopf Live Colour. Reaksi alergi ini sangat parah, kulit Lyn memerah, bengkak, melepuh dan mengeluarkan cairan.
Perlu waktu delapan minggu untuk mengembalikan kulit seperti semula. Lyn mendapat perawatan steroid hingga kulitnya pulih. Padahal, sebelum menggunakan cat rambut ini, Lyn sudah melakukan tes kulit 48 sebelumnya. Tidak ada reaksi alergi, namun setelah cat rambut dipakai, timbul reaksi mengerikan pada bagian tengkuk dan telinganya.
"Saya terpaksa harus memotong rambut agar ujungnya tidak mengenai leher dan itu sangat menyiksa. Saya tidak akan pernah mewarnai rambut lagi," ujar Lyn. Sebelumnya, wanita itu menggunakan merk yang sama dan merk lain, namun baru kali ini mengalami reaksi parah.
Saat pertama kali dipakai Lyn merasa gatal pada kulitnya, namun dianggap wajar. Namun keesokan harinya, kulit mulali melepuh. Lyn mengaku dia sangat tersiksa, sehingga tidak bisa bekerja dan tidur. Ketika keluar rumah, orang-orang menatapnya dengan pandangan aneh dan agak jijik. Beruntung perawatan dokter membuat kondisi kulit Lyn membaik.
Saat ini Lyn sedang mengurus klaim kompensasi pada Schwarzkopf sebagai produsen cat rambut. Nicky Hastings, perwakilan dari Schwarzkopf mengatakan "Kami menyesal mendengar tentang reaksi nyonya Gregory dan semoga dia segera pulih," untuk mengurus kompensasi ini, Lyn disarankan menggunakan jasa pengacara.
Semoga kasus ini bisa jadi pelajaran agar kita lebih berhati-hati dalam memilih produk, terutama produk dengan unsur kimia keras seperti cat rambut.
[pos_1]
Wajahku Rusak Setelah Pakai Krim Anti-Aging
Wanita ini menggunakan krim anti aging dengan harapan kulitnya lebih sehat dan kencang. Nyatanya, wajahnya justru rusak dan harus dirawat berbulan-bulan.
Butuh Pengobatan Hingga 6 Bulan
Reaksi kulit wanita terhadap kosmetik berbeda-beda, namun reaksi dalam kisah ini bisa dikatakan mengerikan. Marlene Corrall (66 tahun) mengalami reaksi bengkak dan merah pada wajahnya setelah memakai tiga produk L'Oreal Paris Revitalift Laser Renew, produk perawatan anti penuaan wajah, dilansir Dailymail.co.uk, Selasa (8/10).
Wanita yang berasal dari Barrow Upon Soar, Leicestershire ini mengatakan bahwa reaksi ekstrim seperti ini baru pertama kali terjadi selama hidupnya.
"Ketika pergi ke apotek lokal dan melihat L'Oreal Paris Revitalift, saya memutuskan mencobanya, namun hal itu menjadi kesalahan terbesar yang pernah saya buat," ujar Marlene. "Dua hari setelah memakai krim, wajah saya mulai membengkak dan keluar ruam merah menyakitkan di seluruh wajah," lanjutnya.
Melihat reaksi yang terjadi, Marlene sangat takut. Dia sudah menggunakan berbagai krim anti penuaan selama 35 tahun, namun tidak pernah terjadi masalah pada kulitnya. Karena hal ini, Marlene terpaksa cuti dua minggu dari pekerjaannya, karena bengkak yang dialami terasa sakit. Dia butuh waktu enam bulan perawatan di dokter pribadi hingga kulitnya kembali pulih.
Krim Mengandung Methylisothiazolinone
Dokter yang menangani Marlene mengatakan bahwa reaksi ini terjadi karena salah satu bahan kimia dalam krim yang dipakai, yaitu methylisothiazolinone. Methylisothiazolinone atau dikenal sebagai MI adalah bahan yang digunakan sebagai pengawet dalam berbagai kosmetik dan barang rumah tangga, seperti tisu basah, shower gel, deodoran dan berbagai bahan pembersih.
Sebenarnya, methylisothiazolinone bukanlah pengawet yang dianjurkan. Para ahli kulit menyarankan agar produsen kosmetik menghapus methylisothiazolinone sebagai bahan pengawet produk mereka. Pada beberapa orang, methylisothiazolinone dapat menyebabkan reaksi ruam, timbul benjolan, kulit lecet, mata gatal dan pembengkakan wajah.
Tanggapan Dari L'Oreal Atas Kasus Ini
Menanggapi masalah ini, seorang juru bicara L'Oreal memberi komentar. "Keselamatan konsumen selalu menjadi prioritas utama L'Oreal. Keamanan semua produk kosmetik dan bahan-bahan yang dipakai telah diatur sesuai hukum Eropa yang ketat," ujarnya. Sang juru bicara juga menyesalkan reaksi yang dialami Marlene dan akan mengganti biaya dokter.
Setelah menjalani pengobatan yang panjang hingga 6 bulan, sekarang Marlene lebih berhati-hati dalam memilih kosmetik. "Sekarang saya sangat berhati-hati dengan produk yang saya gunakan. Saya memastikan hanya akan menggunakan produk yang mengandung mineral alami," ujarnya.
[pos_1]
Wajah Wanita Ini Rusak Karena Malas Bersihkan Wajah Sebelum Tidur
Siapa yang suka malas membersihkan wajah sebelum tidur? Banyak sekali alasan wanita yang malas membersihkan wajah dari sisa makeup sebelum tidur, ada yang tidak sempat, terlalu capek, ketiduran dan sebagainya. Coba ambil pelajaran wanita ini, Anda pasti lebih rajin membersihkan wajah sebelum tidur.
Nama wanita dalam foto di atas adalah Anna Pursglove (40 tahun), salah seorang penulis untuk Dailymail. Dilansir dari situs totalbeauty.com, selama satu bulan, Anna tidak membersihkan wajahnya sebelum tidur. Wanita ini sengaja tidak menghapus makeup dan riasan wajah sebelum tidur untuk melihat perbedaan apa yang terjadi pada kulitnya.
Tampak Lebih Tua Sepuluh Tahun
Setelah satu bulan berlalu, tampak perubahan mengerikan pada wajahnya. Dalam foto di atas dapat Anda lihat kulit Anna menjadi kemerahan akibat iritasi dan jerawat-jerawat kecil, pori-pori membesar dan tampak kusam. Hasil foto 3D Cosmetic yang dapat melihat masalah kulit lebih dalam menemukan fakta yang lebih mengerikan. Kulit Anna mengalami pigmentasi, pembuluh darah rusak, pembesaran pori-pori dan bertambahnya kerutan.
Bayangkan, perubahan ini terjadi hanya dalam sebulan. Bagaimana jadinya jika Anda sering lupa membersihkan wajah sebelum tidur selama berbulan-bulan. "Terus memakai makeup dapat merusak kulit Anda dalam jangka waktu panjang," ujar salah seorang dokter yang menangani kulit Anna. Sisa kosmetik pada kulit bercampur dengan polusi, kotoran dan radikal bebas yang dapat merusak elastisitas kulit.
Selalu Bersihkan Wajah Sebelum Tidur
Wajah Anna tampak lebih tua 10 tahun 'hanya' karena tidak membersihkan wajah sebelum tidur. Karena itu ladies, selalu bersihkan wajah Anda sebelum tidur. Pada saat tidur, kulit akan melakukan regenerasi, sehingga elastisitas tetap terjaga. Jika Anda tidak membersihkan wajah, regenerasi itu akan terhambat dan menimbulkan masalah kulit seperti yang dialami Anna.
Gara-Gara Obat Jerawat, Wanita Ini Tak Jadi Punya Anak
Memang makeup dan skin care menjadi salah satu hal yang penting bagi seorang wanita. Namun ada kalanya kita harus lebih jeli dalam memilih kosmetik. Memang efeknya tak kita rasakan sekarang, namun bisa jadi merugikan kita di masa mendatang. Berikut ini adalah sebuah kisah nyata mengenai skin care yang membuat seorang wanita tak jadi memiliki anak.
Sarah Sharma, dengan terpaksa kehilangan calon bayinya. Hal ini ternyata disebabkan oleh sebuah obat jerawat yang digunakannya selama ini, memiliki efek yang sangat kuat dan tak cocok bagi wanita hamil.
Sang dokter yang memberikan obat yang mengandung isotretinoin, telah melakukan pengecekan dan memastikan apakah Sarah tidak sedang hamil untuk bisa menggunakan obat tersebut. Namun ternyata perkiraan dokter meleset. Sarah tak lama kemudian menyadari bahwa dirinya sedang hamil.
Mengapa hasil tes kehamilan negatif adalah karena janin Sarah masih berusia sangat dini. Dokter mengatakan bahwa bila janin tersebut terus dipertahankan maka akan mengalami masalah serius seperti jantung dan abnormalitas. Rumah sakit yang memberinya obat jerawat tersebut memang mengganti rugi, namun hal itu tetap tak membuat Sarah tersenyum karena ia membayar mahal dengan kehilangan janinnya yang sudah diberi nama Indiya.
"Kehilangan Indiya memang sangat membuat saya sedih, namun kalau kondisinya seperti itu memang tidak bisa dipertahankan lagi," kata Sarah.
Sarah awalnya mengalami jerawat hebat di leher dan dadanya. Oleh karena itu ia tak bisa menggunakan pakaian yang ia inginkan. Maksud hati dia ingin mencoba mengatasinya dengan pergi ke dokter kulit dan meminta obat jerawat dengan bahan Isotretinoin yang kabarnya ampuh mengatasi jerawat. Kandungan ini tidak bagus digunakan bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan bahaya bagi bayi yang dikandung.
Oleh karena itu Sarah diminta melakukan beberapa tes untuk memastikan bahwa dia tidak dalam keadaan hamil. Setelah hasilnya negatif, Sarah mulai menggunakan obat tersebut. Namun selang seminggu kemudian, ia merasakan tubuhnya tidak enak. Menurut dokter, hal tersebut hanyalah pengaruh pengobatan yang ia lakukan. Namun karena rasa sakit yang hebat dan kram perut, ia pun melakukan tes kehamilan sendiri.
Mengejutkannya, ia ternyata positif hamil 11 minggu. Setelah minggu ke 20, akhirnya Sarah kehilangan janinnya seminggu kemudian. Sang suami mengatakan bahwa mereka kehilangan banyak hal akibat hal ini. Indiya gugur karena mengalami foetal isotretinoin syndrome. Yang tidak lain disebabkan oleh penggunaan obat jerawat ini.
Semenjak kejadian ini, rumah sakit memiliki kebijakan baru bahwa konsumsi obat-obatan tertentu harus dilakukan setelah pengecekan tes kehamilan atau tes lainnya yang diperlukan dalam jeda waktu satu bulan. Hal ini untuk menghindari hal yang terjadi pada Sarah terulang kembali.
Ladies, berhati-hatilah dalam menggunakan makeup atau skincare. Zat-zat yang ada di dalamnya bisa jadi terserap ke dalam tubuh dan membahayakan sistem hati hingga kehamilan. Lebih selektif memilih kosmetik adalah salah satu investasi kesehatan yang sangat membantu Anda di masa depan, Ladies.
Baca Juga
Dulunya Pria, Transgender Ini Sukses Jadi Kontestan Miss Kecantikan
Gadis Pengidap Kanker Meninggal Dunia Setelah Berhasil Bertemu Dengan Justin Bieber
Sejak Sekolah Dianggap Bodoh, Ibu Ini Berhasil Besarkan 7 Anak Jenius
Mata Tidak Bisa Dibuka Setelah Ekstensi Bulu Mata Palsu
Ekstensi bulu mata adalah teknik yang dilakukan untuk memanjangkan bulu mata. Bulu mata jadi lebih panjang dan lentik dengan merekatkan beberapa bulu mata palsu di antara bulu mata asli. Ekstensi ini biasanya bertahan dua hingga tiga bulan. Maksud hati ingin cantik, tiga wanita ini mengalami iritasi dan bengkak pada mata, dilansir dari situs Dailymail.co.uk.
Ingin Cantik di Hari Pernikahan, Mata Tidak Bisa Dibuka
Tiga bulan sebelum hari pernikahan, Louise Jackson, 28 tahun, menyewa sebuah salon kecantikan untuk melakukan ekstensi bulu mata. Harapan Louise adalah bulu mata yang tebal, lentik dan semakin cantik di hari pernikahan. Sebelumnya, Louise belum pernah melakukan teknik ini, besar harapannya bahwa dia akan tampil beda di hari yang spesial.
Selama melakukan ekstensi bulu mata, Louise memejamkan mata dan tidak boleh membukanya. Nyatanya, setelah setengah jam melakukan ekstensi bulu dan pihak salon menyuruh wanita tersebut membuka mata, Louise tidak bisa membuka matanya.
"Saya tidak bisa membuka mata, mata saya melekat. Saya mengatakan hal itu pada pihak salon, tetapi mereka mengatakan itu hanya terjepit," ujar Louise. Wanita ini bahkan menjerit karena matanya sangat sakit ketika dibuka. Saat menatap cermin, Louise mendapati bulu mata aslinya ikut tercabut.
"Saya menangis dan merasa mendapat serangan panik. Saya menolak untuk membayar dan meninggalkan salon sambil menangis, dengan lem bulu mata yang terasa membakar mata," lanjutnya.
Lem Mengandung Bahan Berbahaya, Bola Mata Ikut Tergores
Setelah pulang, Louise menelpon temannya yang merupakan ahli kecantikan. Louise disarankan menghilangkan lem bulu mata dengan baby oil, tetapi hal itu sia-sia, mata Louise justru bengkak.
Khawatir dengan kondisinya, Louise memeriksakan mata di Stroud General Hospital. Dokter yang memeriksa Louise terkejut karena mendapati lem yang dipakai adalah lem super kuat, dengan bahan kimia yang dapat merusak mata. "Dokter mengatakan bahwa bola mata saya tergores," ujar Louise.
Dua Korban Lainnya
Selain Louise, Sarah Fletcher, 29 tahun, juga mengalami kejadian pahit saat melakukan ekstensi bulu mata. Dia sudah pernah melakukan teknik ini selama 3 tahun. Tetapi ekstensi yang dilakukan bulan Januari lalu membuat matanya sangat bengkak. "Ini sangat mengerikan, tidak hanya mata saya yang bengkak, gatal dan terbakar, pipi saya juga," ujar Sarah.
Sementara itu, Melanie Beck, 47 tahun juga menjadi korban. Tiga jam setelah melakukan ekstensi, matanya terasa sangat pedih, sakit dan memerah. Keesokan harinya, Melanie memutuskan untuk melepas bulu mata palsu yang dipakai. Akibatnya, bulu mata asli milik Melanie juga mengalami kerontokan. Setelah memeriksakan ke dokter, diketahui bahwa lem yang digunakan saat ekstensi menyebabkan alergi parah.
Karena itu, ladies, berhati-hatilah saat melakukan terapi atau prosedur kecantikan apapun. Pastikan Anda berada di tangan ahli kecantikan yang benar, memilih klinik kecantikan terpercaya dan sudah memiliki izin. Jangan sampai keinginan untuk cantik justru merusak kecantikan dan kesehatan Anda.
BACA JUGA:
Wajah Gadis Cantik Ini Rusak Setelah Facial
BPOM Umumkan 17 Kosmetik Berbahaya, Cek Milik Anda!
Fakta Mengerikan Krim Pemutih Wajah Berbahaya
Misteri Wanita Yang Menjadi Tua Dalam Semalam
Adalah Nguyen Thi Phuong, yang saat pertama kali diberitakan, ia masih berusia 26 tahun. Ada yang misterius dari wanita asal Vietnam ini. Sekalipun usianya 26 tahun, tetapi penampilannya seperti wanita berusia 70 tahun.
Dilansir OddityCentral, 2008 silam, Thi Phuong menderita reaksi alergi dan meminum obat untuk mengatasi alerginya. Tak disangka ternyata obat itu justru mengubah penampilannya menjadi seorang wanita tua.
Ini dia kronologinya
Semua cerita ini berawal sejak ia mengonsumsi makanan laut, karena tidak tahan, akhirnya kulitnya kemerahan dan gatal-gatal. Thi Phuong kemudian secara tak sadar sering menggaruknya dalam tidur, sehingga untuk mengurangi gejala gatal-gatal, suaminya, Nguyen Thanh Tuyen membelikannya obat.
Obat tersebut tidak ampuh dan tidak bekerja dengan baik. Thi Phuong memutuskan mengunjungi dokter lokal yang memberikannya resep pil untuk dermatitis. Sayangnya, obat tersebut malah membuat kondisinya makin parah. Wajahnya bengkak-bengkak dan kulitnya seperti hendak melepuh. Ia menghentikan konsumsi obat tersebut, kemudian beralih pada pengobatan alternatif.
Thi Phuong mengunjungi praktek pengobatan tradisional China di distrik Giong Trom, provinsi Ben Tre, Vietnam. Berharap bahwa gatal-gatalnya bisa sembuh, namun yang dialaminya justru kondisi yang sangat mengejutkan. Obat yang diminumnya mengubah penampilan kulitnya menjadi kendor dan keriput, tak hanya pada wajah tetapi juga seluruh tubuh.
Kondisi Nguyen Thi Phuong
Nguyen Thi Phuong menghentikan seluruh konsumsi obat dan berhenti bekerja. Ia menganggap obatnya terlalu mahal sehingga ia tak mampu lagi membayar pengobatannya. Suaminya kemudian juga ikut berhenti bekerja demi merawat istrinya.
Tak lama, mereka berdua kehabisan uang dan hidup dalam kesulitan. Banyak orang yang bertemu Thi Phuong seringkali salah mengira karena melihat penampilannya sebagai wanita tua. Mereka akan sadar kalau Thi Phuong masih muda saat mendengarkan suaranya.
Karena kulit yang kendor dialami seluruh bagian tubuh, wanita yang belum dikaruniai anak ini juga tampak seperti pernah melahirkan tiga bayi. Seluruh kulit di perut kendor dan keriput.
Pendapat para dokter
Hingga saat ini banyak dokter yang berspekulasi mengenai kondisi misterius Thi Phuong. Tetapi nyatanya belum ada satu orangpun yang bisa mengidentifikasi dan menyatakan apa penyebab sesungguhnya.
Dokter Maai The Trach, mantan ketua asosiasi endoktrin kota Ho Chi Minh mengatakan dia hanya terlihat tua dari luar, tetapi organ internalnya sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan. Bahkan, rambut dan posturnya masih menunjukkan kalau ia adalah wanita muda.
Teori tentang penyakitnya dan keracunan obat atau alergi terhadap obat-obatan tertentu menjadi dugaan sementara dokter. Selain itu, para dokter juga berpendapat bahwa mungkin ia menderita kelainan genetik atau endokrin.
Melihat kondisi Thi Phuong ini, banyak ahli medis menawarkan bantuan padanya. Bahkan ada tiga rumah sakit di Ho Chi Minh dan perusahaan pembuatan sabun yang menawarkan membayar semua biaya konsultasi dan pengobatannya, bahkan sampai ke luar negri.