Pagi ini berita mengejutkan beredar di Twitter dalam ringkasan #RIPMita. Diceritakan, Mita adalah seorang copywriter di Y&R. Dikutip dari Path Atri, minggu lalu ia bekerja tiga hari tiga malam tanpa beristirahat dan tidur serta terlalu banyak minum minuman berenergi. Tampaknya tubuh yang kelelahan itu tidak dapat bertahan lagi, Mita menghembuskan nafas terakhirnya dalam kondisi tubuh kelelahan bekerja.
Berita inipun memviral di Twitter disertai pesan kepedulian dan saling mengingatkan agar setiap orang yang bekerja masih ingat istirahat, dan masih ingat kondisi tubuhnya.
Berikut adalah akun Mita
Di dalamnya diceritakan bagaimana ia seringkali kelelahan, kurang tidur demi menyelesaikan proyek pekerjaannya. Sebuah dedikasi yang patut diacungi jempol, namun sayang sekali kondisi tubuh tetap tak bisa menandingi dedikasinya.
Bahaya yang mengincar di balik kurang tidur
Tidur adalah kebutuhan tubuh untuk memulihkan energi setelah dipakai seharian. Pada saat Anda tidur, tubuh Anda secara alami akan melakukan perbaikan atau regenerasi sel-sel dari dalam.
Dan di dalam tidur, tubuh memproduksi hormon kortisol, sehingga pada saat Anda bangun, Anda akan merasa lebih segar.
Ada beberapa bahaya kurang tidur, seperti dilansir dari GeniusBeauty:
Daya Tahan Tubuh Menurun
Seperti yang sudah disampaikan pada paragraf sebelumnya, tidur adalah proses regenerasi sel dari dalam. Bila Anda kurang tidur, otomatis daya tahan tubuh Anda melemah. Tubuh Anda akan mudah terserang virus yang ringan sekalipun, flu dan batuk misalnya. Sekalipun Anda mengatur pola makan, tanpa diimbangi tidur yang berkualitas, daya tahan tubuh Anda tidak akan prima.
Memicu Kegemukan Dan Diabetes
Kebiasaan begadang dan kurang tidur berakibat pada gangguan tingkat gula darah dan produksi leptin. Leptin adalah hormon yang berguna untuk menekan napsu makan. Apabila Anda kekurangan tidur, maka tubuh akan kurang menghasilkan leptin. Inilah yang menyebabkan Anda sering lapar pada saat begadang atau lapar di sepanjang siang.
Bila hal ini terjadi, Anda cenderung untuk memilih cemilan yang banyak mengandung glukosa, lemak, dan karbohidrat. Dengan demikian, tubuh akan menumpuk zat-zat tersebut dan mengacaukan tingkat gula darah, sehingga Anda lebih rentan terserang diabetes. Kegemukan juga merupakan efek samping dari pemilihan makanan tidak sehat akibat menurunnya hormon leptin.
Emosi Tidak Stabil Dan Sulit Berpikir
Tidur dapat menurunkan tingkat stres, sudah banyak penelitian yang membuktikannya. Kurang tidur akan membuat otak Anda tidak mendapat jatah istirahat yang cukup. Tubuh Anda pun mengalami kelelahan karena tidak mendapat perbaikan alami yang terjadi pada saat tidur. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan Anda menjadi depresi akibat kelelahan. Emosi Anda menjadi tidak stabil dan konsentrasi Anda akan menurun. Anda akan kesulitan untuk berpikir dan memecahkan masalah, bahkan untuk masalah yang paling ringan sekalipun. Anda bahkan menjadi mudah pikun dan ceroboh akibat kurang tidur.
Menyebabkan kematian
Walaupun terlihat biasa saja, kurang tidur tidak hanya sekedar berefek mengantuk di siang hari atau badan menjadi lemas. Ada konsekuensi kesehatan yang sangat besar jika Anda sering mengalami masalah kurang tidur. Berdasarkan penelitian medis, kurang tidur akan menyebabkan disfungsi ratusan gen, memperparah kondisi kesehatan dan membuat tubuh melemahkan pertahanan pada kekebalan pada penyakit fatal.
Penelitian yang ditulis dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa para ilmuwan terus menghubungkan kurang tidur dengan banyak masalah kesehatan. Kurang waktu tidur yang menjadi tolak ukur banyak penelitian adalah tidur yang kurang dari 6 jam setiap hari. Masalah ini telah lama diklaim dapat memicu obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), bahkan menyebabkan kematian.
Produktivitas kerja sebaiknya tetap diimbangi dengan kepedulian kita terhadap kesehatan. Ketika tubuh sehat dan cukup istirahat, Anda juga akan lebih konsentrasi dan fokus pada tugas yang sedang Anda tangani. Yuk, lebih peduli pada kesehatan tubuh Anda setiap harinya.
(vem/bee)