Kucing Jadi Bintang Utama di 5 Tempat Ini

Fimela diperbarui 17 Des 2013, 15:00 WIB

Ladies, kucing adalah salah satu hewan yang akrab dengan manusia. Anda pasti sudah tidak heran melihatnya mondar-mandir di sekitar Anda. Mungkin juga Anda menjadi salah satu orang yang memelihara kucing ini.

Keakraban kucing dengan manusia sudah terjadi berabad-abad tahun lamanya. Di Mesir kuno, kucing bahkan menjadi hewan yang disembah. Kucing di sakralkan di Mesir dan menjadi simbol pembimbing manusia di jaman itu. Bahkan siapapun yang berani membunuh kucing, akan mendapatkan hukuman mati kala itu.

Saat ini kucing masih menjadi salah satu hewan istimewa, buktinya ada lima tempat di dunia ini yang didedikasikan untuk kucing. Ingin tau mana saja tempat yang menjadikan kucing sebagai bintang tamunya? Mari kita lihat di galeri berikut seperti yang dilansir oleh Merdeka.com.

 

(vem/sir)
What's On Fimela
2 dari 6 halaman

The Cat Cabinet Amsterdam Museum

(c) Merdeka.com

The Cat Cabinet Amsterdam Museum adalah sebuah museum kucing yang didirikan oleh William Meijer pada tahun 1990. Museum ini menempati sebuah rumah seorang bangsawan tua di Herengracht, Amsterdam, Belanda.

Sang pendiri ingin mengenang dan mempertahankan kucing kesayangannya yang bernama Tom sehingga dia membuat museum ini yang telah mati. Di sini, ada patung, lukisan, poster dan buku tentang kucing.

3 dari 6 halaman

Next

(c) Merdeka.com

Seperti namanya, tempat ini adalah sebuah kafe kucing. Uniknya, kafe yang terletak di kota Himeji di Prefektur Hyogo, Jepang hanya memelihara kucing hitam saja. Kafe ini menjadi kafe kucing hitam pertama di dunia.

Pecinta kucing akan sangat menyukai tempat ini. Anda bisa bersantai sambil menikmati makanan yang disajikan sembari bermain-main dengan kucing hitam yang ada di kafe ini.

4 dari 6 halaman

Tashirojima

(C) Merdeka.com

Tashirojima adalah sebuah pulau kucing di Ishinomaki, Prefektur Miyagi, Jepang. Seperti namanya, Pulau Kucing ini adalah sebuah tempat yang memiliki jumpal populasi kucing liat yang sangat besar. Ada kepercayaan lokal yang mengatakan bahwa memberi makan kucing akan membawa kekayaan dan keberuntungan yang menjadi penyebab tumbuh suburnya populasi kucing di tempat ini.

Pada awalnya, penduduk lokal memelihara kucing-kuncing itu untuk menekan perkembangan jumlah tikus. Tradisi ini dimulai dari jaman Edo, namun seiring berjalannya waktu mereka menjadi terbiasa dengan kucing dan hidup bedampingan berdama mereka.

5 dari 6 halaman

Houtong

(c) Merdeka.com

Huotong adalah sebuah kota yang terletak di Distrik Rueifang, Taiwan. Awalnya kota ini terkenal karena pertambangannya. Namun saat pertambangan batu bara mulai jatuh pada tahun 1990, para penduduk yang tinggal mulai mencari nafkah dengan mengandalkan kucing yang mereka pelihara.

Di tempat ini, Anda bisa berfoto dan berpose dengan kucing-kucing liar yang lucu dan menggemaskan. Saat ini, Huotong dihuni oleh sekitar 100 ekor kucing. Tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata pecinta kucing yang populer.

6 dari 6 halaman

Kafe Neko

(c) Merdeka.com

Neko adalah kata yang berarti kucing dalam bahasa Jepang. Jika Anda menganggap kafe ini ada di Jepang, maka Anda salah. Kafe Neko adalah kafe kucing pertama yang ada di kota Wina, Austria. Di kafe ini, Anda bisa menemukan lima kucing lucu yang diberi nama Sonja, Thomas, Moritz, Luca dan Momo.

Kafe ini didirikan oleh Takako Ishimitsu, yang dulunya berasal dari Nagoya, Jepang. Wanita ini sangat menyukai kucing sehingga dia mempunyai ide membuka kafe kucing. Butuh tiga tahun lamanya bagi Takako untuk mendapatkan ijin membuka kafe ini. Takako juga ingin mengenalkan budaya Jepang dengan membuka kafe ini.