7 Fakta Kesehatan Yang Bisa Mengubah Hidup Anda

Fimela diperbarui 13 Des 2013, 14:00 WIB

Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berharga. Tapi terkadang kita tidak sadar akan hal. Seringnya kita berbuat sesuatu yang malah membahayakan kesehatan kita. 

Hal-hal berikut adalah beberapa contoh kebiasaan kecil yang biasa kita lakukan sehari-hari. Namun dampaknya bisa menjadi besar dan mempengaruhi kesehatan kita. Jika kita tidak mengubah kebiasaan itu, maka kesehatan kita menjadi taruhannya. 

Ingin tau apa saja fakta kesehatan yang bisa mengubah hidup Anda? Vemale merangkumnya dalam 7 fakta kesehatan berikut ini. Yuk kita simak ladies.

 

(vem/sir)
2 dari 8 halaman

Bahaya Membedong Bayi, Bisa Merusak Pinggul

Foto: Shutterstock

Membedong bayi adalah hal yang selalu dilakukan para ibu untuk memberi rasa hangat dan nyaman pada bayi. Ternyata kebiasaan yang sudah ada sejak ratusan tahun ini bisa menghambat pertumbuhan bayi dan merusak pinggul bayi.

Bedong bayi adalah kegiatan membungkus bayi dengan kain hingga rapat. Biasanya bayi dibedong agar mendapat rasa hangat dan nyaman. Namun membedong bayi yang rapat dari kaki hingga tangan ternyata memberi pengaruh buruk pada bayi. Salah satu bahaya bedong adalah merusak pinggul bayi, termasuk suhu tubuh terlalu panas dan menghambat pertumbuhan.

Bedong Sudah Dilarang di Jepang Karena Merusak Panggul

Dilansir oleh Dailymail.co.uk, Profesor Nicholas Clarke, seorang ahli tulang anak dari Southampton University Hospital mengatakan bahwa: membungkus rapat bayi memakai kain dengan lengan dan kaki yang sangat rapat akan memaksa pinggul untuk bergeser ke depan. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada pinggul yang baru akan terasa di usia pertengahan.

Bahkan di Jepang, sudah ada program yang mendorong para nenek dan orang tua untuk tidak membedong bayi karena dapat meningkatkan risiko kerusakan dan pergeseran tulang pinggul.

Profesor Nicholas menambahkan bahwa profesional kesehatan harus memberikan nasihat pada ibu untuk membedong dengan cara aman, yaitu tidak membungkus bayi mereka dengan rapat, sehingga kaki dan tangan tidak terjepit dan tertekan di dalam kain.

Para Ahli Kesehatan Melarang Membedong Bayi

Sementara itu Jane Munro dari Royal College of Midwives mengatakan, "Ada keprihatinan tentang meningkatnya penggunaan bedong pada bayi. Ada kemungkinan kematian bayi karena suhu terlalu panas dan membuat mereka meninggal saat tidur. Penelitian juga memperlihatkan bahwa membedong dengan ketat akan berpengaruh pada postur alami bayi. Kami menyarankan orang tua untuk tidak membedong bayi,"

Ahli kesehatan lain, Dr Alastair Sutcliffe dari Institut Kesehatan Anak, University College London mengatakan, "Saya menyarankan jika orang tua ingin membedong bayi saat tidur, bungkuslah dengan kain yang longgar dan tidak ketat, terutama di sekitar pinggul bayi,"

Itulah beberapa saran ahli kesehatan mengenai kebiasaan membedong bayi. Semoga informasi ini berguna untuk Anda.

3 dari 8 halaman

Toilet Jongkok Lebih Sehat Dari Toilet Duduk?

(c) stomp.com.sg

Tubuh kita didesain untuk mengeluarkan sisa makanan secara otomatis. Tapi, masih banyak orang yang mengaku mengalami susah BAB. Bisa jadi, hal ini adalah sebab dari posisi saat buang air besar yang salah.

Vemale Ladies pasti sering mendapati toilet duduk lebih banyak digunakan di toilet umum. Toilet duduk memang lebih nyaman daripada toilet jongkok. Tapi tahukah Anda bahwa posisi duduk yang sering kita gunakan untuk buang air besar ternyata bisa jadi salah satu faktor mengapa BAB sulit dilakukan?

Posisi duduk menyebabkan punggung dan paha kita membentuk sudut 90 derajat. Sayangnya, ini bukanlah posisi yang baik untuk BAB, karena jalan keluar BAB jadi lebih sulit dan membutuhkan usaha ekstra untuk bisa keluar. Posisi yang lebih disarankan adalah posisi 35 derajat, yang bisa dibilang lebih banyak kita lakukan saat menggunakan toilet jongkok.

Hah? Berarti Saya Harus Ganti Toilet Jongkok?

Well, meski pilihan toilet itu tergantung kenyamanan pelakunya, tidak dipungkiri bahwa beberapa orang mengaku lebih sulit menggunakan toilet jongkok. Resikonya antara lain adalah mudah kesemutan dan cepat lelah bagi yang kurang terbiasa. Namun metode jongkok boleh dibilang lebih 'alami' dan menyehatkan. Jadi, apakah Anda harus mengganti jenis toilet Anda agar bisa lancar BAB?

Tenang saja, Ladies. Ada satu cara untuk menyiasati  hal ini. Bila Anda adalah penikmat toilet duduk, gunakan tumpuan untuk kaki dengan ketinggian sekitar 30cm. Cara ini membuat Anda bisa melakukan posisi buang air besar yang lebih sehat dan aman.

Plus Minus Kebiasaan Buang Air Besar Anda

Ada beberapa dampak yang perlu Anda perhatikan dari kebiasaan duduk di toilet ini. Kebiasaan buang air besar dengan duduk ternyata bisa membuat Anda mudah konstipasi, mengalami perut kembung, masalah kandung kemih, masalah pada panggul dan sebagainya.

Sementara bila Anda melakukan kebiasaan buang air besar yang benar, maka Anda akan lebih mudah buang air besar. Selain itu mengurangi rasa sakit dan menjaga kesehatan usus. Lebih pilih cara yang aman kan daripada harus susah BAB kemudian sakit?

Pilih toilet duduk atau toilet jongkok, semua kembali pada kenyamanan Anda. Tapi bila Anda memilih toilet duduk, jangan lupa untuk sedikit mengangkat kaki Anda ke tumpuan agar lebih lancar dan sehat.

4 dari 8 halaman

Bahaya Kebiasaan Menyimpan Handphone di Bawah Bantal

(c) shutterstock.com

Ladies, di jaman seperti sekarang yang serba canggih dan dibanjiri gadget, banyak roang yang hampir tak bisa lepas dari ponsel atau tab mereka. Ke manapun pergi, dunia maya sudah menjadi sebagian dari kehidupan nyata para pengguna ponsel.

Tidak heran deh kalau dari pagi hingga pagi lagi, benda yang hampir tak pernah lepas dari seseorang adalah ponselnya. Baru bangun, pegang ponsel. Sarapan sambil cek update di ponsel. On the way ke kantor, sambil utak atik ponsel. Apalagi sebelum tidur, sebelahan dong dengan ponsel.

Banyak orang yang tidur bersebelahan dengan ponsel, atau bahkan meletakkan ponselnya di bawah bantal. Tujuannya adalah ponsel mudah dijangkau bila memang ada panggilan. Well, sebenarnya ada baiknya ponsel tidak mengganggu jam tidur kita. Tapi, ada hal yang lebih penting diperhatikan bila Anda termasuk salah satu orang yang suka menggunakan ponsel sambil tiduran, bahkan meletakkan ponsel di bawah bantal.

Seperti yang kita ketahui, ponsel adalah salah stau benda yang mengandung radiasi yang kuat. Mungkin efeknya tak langsung dialami oleh tubuh, namun dalam beberapa waktu ke depan, radiasi itu bisa menimbulkan resiko tumor dan kanker, salah satu penyakit dari masyarakat modern saat ini.

Sudah sejak lama, orang jaman dulu lebih memilih tidur dalam keheningan dan tanpa penerangan. Karena tidur seperti ini lebih menyehatkan, di mana sel tubuh lebih tenang dan terhindar dari radiasi yang kurang menguntungkan. Disarankan agar pengguna ponsel meletakkan ponsel mereka cukup jauh dari bantal. Misalnya di meja kerja atau setidaknya 1-2 meter dari posisi tidur Anda.

Hal ini bisa menjauhkan kita dari beberapa resiko, antara lain radiasi yang berlebihan dan merusak sel sehat, tidur kurang nyenyak, stres, insomnia dan gangguan kesehatan pada area mata. Oleh karena itu, ada baiknya kita tidak terlalu adiktif dan 'intim' dengan ponsel. Pakailah dengan durasi yang cukup dna bila diperlukan.

Jangan berlama-lama menggunakan ponsel. Rumpi cantik di messenger atau telponan mesra bareng pacar dih boleh-boleh saja, asal tidak berlebihan. Sehat bagi ponsel Anda, sehat pula bagi penggunanya.

5 dari 8 halaman

Love Your Friends! Punya Banyak Teman Bikin Panjang Umur

Ada orang yang bilang bahwa punya teman akan membuat hidup lebih berwarna dan bahagia. Hal itu benar dan sudah dibuktikan oleh banyak penelitian. Apalagi bagi wanita, memiliki teman dan sahabat sama pentingnya dengan memiliki pasangan hidup. Kabar baiknya, sahabat-sahabat Anda ini bisa menjadi pil sehat yang bisa membuat umur Anda lebih panjang.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Brigham Young University dan University of North Carolina menunjukkan bahwa rasa kesepian dapat membuat seseorang meninggal lebih cepat. Hasil penelitian tersebut diumumkan setelah melibatkan penelitian pada pria dan wanita segala umur, terlepas dari bagaimana kondisi kesehatan mereka.

“Seseorang yang memiliki hubungan sosial yang positif dan mendapat dukungan dari orang lain memiliki tingkat tekanan darah, kolesterol dan hormon stres yang lebih rendah,” ujar Teresa Ellen Seeman, seorang profesor dari UCLA School of Public Health

Sementara itu penelitian lain yang diadakan pada tahun 2010 menunjukkan bahwa orang yang memiliki kehidupan sosial yang baik berumur lebih panjang. Rata-rata usia mereka lebih panjang 3,7 tahun dibandingkan mereka yang kesepian dan tidak memiliki teman.

“Teman dan orang yang ada di dekat Anda bisa membuat hidup terasa lebih ringan dan bebas stres setiap hari,” ujar Bert Uchino, salah satu profesor yang terlibat dalam penelitian tersebut. “Mereka juga menjadi orang yang akan mendorong Anda untuk olahraga, memaksa ke dokter dan menjaga kesehatan lebih baik,” lanjutnya.

Hebat bukan? Karena itu, jangan abaikan kehadiran teman-teman Anda. Jika lama tidak ada kabar dari mereka, hubungi mereka dan tetap jalin pertemanan yang bahagia bersama mereka.

6 dari 8 halaman

Hati-Hati Sushi Yang Anda Makan Mengandung Merkuri

(c) shutterstock.com

Bagi pecinta kuliner, pasti sudah tahu betapa nikmatnya makan sushi khas Jepang. Namun menurut penelitian terbaru, kita perlu hati-hati saat mengonsumsi sushi yang dijual di pasaran. Mengapa?

Memang tak semua sushi, namun yang dikhawatirkan adalah kandungan dari bahan baku yang digunakan. Sushi mengandung ikan mentah atau juga matang yang kita tak tahu berapa banyak kandungan merkuri yang ada di dalamnya.

Dilansir dari Dailymail, ada beberapa jenis ikan yang tinggi merkuri dan rendah merkuri. Misalnya ikan yang tinggi level merkurinya adalah ikan tuna, hiu, marlin dan ikan todak. Sedangkan ikan yang diperkirakan rendah level merkurinya adalah salmon, kepiting, belut dan jenis rumput laut.

Kalau kita mengonsumsi ikan yang mengandung merkuri, maka akan menghambat penyerapan nutrisi dari ikan yang kita makan Karena ikan mengandung lemak omega 3 yang sangat baik bagi kesehatan. Sedangkan merkuri bisa membahayakan sistem syaraf dalam tubuh kita.

Penemuan ini disampaikan para peneliti dari Rutgers University yang menemukan bahwa ada bahaya yang bisa ditimbulkan bila seseorang mengonsumsi ikan dengan kandungan merkuri dalam level tertentu. Ikan kemungkinan mengandung merkuri akibat pencemaran di perairan laut yang biasanya disebabkan oleh limbah.

Memang tak semua ikan dan sushi mengandung merkuri, namun hasil penelitian ini disampaikan agar kita lebih selektif dalam memilih makanan. Begitupula bagi ibu hamil yang perlu menjaga asupan makanan karena omega 3 sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan janin.

7 dari 8 halaman

Stoking Yang Salah Bisa Menghambat Peredaran Darah

Stocking adalah salah satu item fashion yang bisa menyelamatkan penampilan. Terutama ketika kita pakai rok mini, hot pants atau bahkan mini dress. Namun tak banyak yang tahu bahwa salah memilih stocking bisa membuat Anda mengalami masalah pada pembuluh darah.

Pasalnya stoking yang terlalu ketat bisa membuat pembuluh darah Anda terjepit atau tertekan. Sehingga kurang lancar dan bila terlalu lama bisa membuat Anda mengalami masalah kesehatan. Nah, untuk itu, lakukan beberapa tips ini bila Anda ingin membeli stoking.

Melebihkan Ukuran

Pilih stoking dengan ukuran yang 2 kali lebih besar daripada ukuran Anda. Karena stoking terbuat dari bahan yang elastis, biasanya meski lebih besar, justru akan makin fit saat digunakan di tubuh Anda.

Stoking Kehamilan

Stoking kehamilan biasanya dibuat dari bahan yang nyaman, tebal dan elastisitasnya lebih bagus. Bila Anda kurang yakin dengan bahan stoking yang Anda beli, coba dengan jenis stoking berikut ini.

Stoking non- nylon

Bila Anda ingin membeli stoking, coba pastikan tidak terkandung bahan nilon di dalamnya. Semua bahan stoking memberikan tekanan yang berbeda. Namun stoking nylon meski bisa membuat tubuh Anda lebih ramping, namun tekanannya cukup kuat. Pilih stoking yang terbuat dari katun, bambu, kasmir atau wool yang lebih nyaman dan elastis.

Pastikan Elastisitas

Stoking yang super elastis adalah yang harus Anda cari. Bukan hanya bisa melar, namun tekanannya pas dan tetap bisa menyokong postur tubuh serta kaki Anda. Bila perlu, cari yang tidak menggunakan karet di pinggang. Stoking ini bisa mengurangi tekanan pada perut.

Jangan sampai tampil fashionable mengganggu penampilan Anda. Pilih stoking yang baik dan sesuai dengan ukuran tubuh Anda agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.

8 dari 8 halaman

Wah, Ternyata Sepatu Flat Juga Menyimpan Bahaya

Ilustrasi (c) Shutterstock

Ladies, wanita memang sangat identik dengan sepatu. Seorang wanita biasanya mempunyai minimal tiga pasang sepatu yang dia gunakan dalam berbagai acara. Sepatu dengan hak tinggi biasanya digunakan untuk menghadiri acara penting atau sebuah pesta.

Ada juga jenis sepatu flat yang biasa digunakan sehari-hari. Flat shoes yang nyaman dan simpel memang menjadi salah satu sahabat setia wanita. Tapi ternyata sepatu flat ini menyimpan bahaya tersendiri jika terlalu sering digunakan lho ladies.

Anda pasti tahu bahaya sepatu hak tinggi jika terlalu sering digunakan. Sepatu ini bisa menghambat peredaran darah dari kaki dan menyebabkan nyeri punggung juga cedera lutut. Nah, ternyata sepatu flat juga mempunyai bahaya yang sama dengan sepatu hak tinggi lho.

Seperti yang dilansir Merdeka.com, sepatu flat ternyata tidak bagus jika digunakan terlalu sering. Paka ortopedi menyebutkan bahwa sepatu flat bisa menyebabkan nyeri otot, sakit punggung dan yang lainnya karena tipisnya sol sepatu. Hal ini bisa memburuk seiring dengan bertambahnya usia lho.

Saat berjalan degan sepatu ini, otot-otot, tendon, pembuluh darah dan sendi mempunyai beban tiga kali lipat. Itulah mengapa sepatu flat ternyata tidak terlalu bagus digunakan setiap hari. Tapi jangan khawatir ladies, Anda bisa menyiasati hal ini dengan cara yang mudah.

Tipsnya, gunakan sepatu nyaman dengan tumit rendah sekitar 2 - 3 cm selama beberapa kali seminggu. Jadi jangan gunakan sepatu flat Anda setiap hari, ya. Bagaimana ladies, Apa pendapat Anda tentang hal ini?