Belum kering duka seluruh dunia karena kehilangan salah satu aktor muda berbakat secara mendadak, Paul Walker, dunia kembali dirundung kabar duka ketika sang legenda yang selalu memperjuangkan perdamaian, Nelson Mandela, meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Nelson Mandela mengidap penyakit paru-paru dan sudah beberapa hari terbaring di rumah sakit.
Namun di hari-hari terakhirnya di dunia, ada sosok Graca Machel. Wanita istimewa yang selalu setia menjaga, menemani, mencintai dan melindungi Nelson Mandela sebagai istrinya. Nelson Mandela mungkin tidak mengalami perjalanan cinta yang mulus dalam hidupnya, karena Graca Machel dipertemukan dengannya dalam bahtera pernikahan setelah dua kali bercerai.
Namun Graca memberinya cinta dan masa tua yang luar biasa. Bagaimana ia mengabdi sebagai istri, membuat kita sebagai wanita akan tersentuh dan mengerti apa itu cinta sejati. Mari mengenal wanita hebat dan setia ini lebih jauh.
Awal Perjumpaan, di Kala Hati Sama-Sama Sunyi
Sekitar tahun '90-an, Mandela dan Graca Machel bertemu. Saat itu, adalah tahun-tahun tersulit bagi keduanya. Mandela masih berstatus suami dari istri keduanya Winnie Madikizela, sementara dirinya masih menjadi tawanan seumur hidup di penjara dan rumah tangganya mengalami kekacauan. Itu adalah saat yang kelam bagi Mandela, ia bercerai dengan istri keduanya itu pada tahun 1996.
Sementara Graca Machel masih dirundung duka karena suami pertamanya, Samora Machel, tewas dalam kecelakaan pesawat yang kabarnya sangat misterius. Ditinggalkan orang yang dicintai pastinya membuat hati terasa sunyi dan sendiri. "Aku lemah bila aku sendirian," cerita Mandela pada tahun 2007 saat ia membicarakan Graca Machel.
Namun sejak awal berjumpa, Graca Machel dan Nelson Mandela dengan mudah menjadi teman dan sepertinya merasakan adanya kecocokan. Keduanya nampak mulai menjalin hubungan selama tahun 1996-1998. Keduanya sering terlihat bergandengan tangan dan pernah nampak 'mencuri' cium satu sama lain di pernikahan Robert Mugabe.
Akhirnya kedua insan luar biasa ini mendeklarasikan hubungan cintanya dan menikah pada tanggal 18 Juli 1998. Sejak itu, kehidupan mereka yang sunyi, mulai saling mengisi dan menguatkan. Dan Graca Machel, mulai mendedikasikan dirinya sebagai istri Nelson Mandela.
Cinta, Setia Dan Melindungi
Apa yang membuat Machel dan Mandela cocok selain karena cinta, adalah passion mereka dalam memperjuangkan kemanusiaan. Sebagai seorang janda dari Presiden Mozambik sebelumnya, Machel sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan karena ia memperjuangkan hak-hak anak dan wanita di Afrika. Machel juga konsentrasi pada isu kelaparan serta perdamaian dan hak asasi manusia.
Namun Machel dan Mandela tak lupa untuk tetap saling mencintai. Meski perjuangan akan kemanusiaan dan perdamaian sudah menjadi jalan hidup mereka, Machel punya caranya sendiri untuk mencintai mantan presiden Afrika Selatan itu.
Sebagai istri ketiga, tentu ada isu yang mencibir bahwa Graca Machel adalah 'selir' bagi Mandela. Namun kecerdasan dan riwayat prestasi yang mengesankan dari Machel, membuatnya bertahan dan mendapat pujian dari Uskup Agung Emeritus Desmond.
Sebagai seorang istri, Machel menjadi seperti tameng yang melindungi suaminya dari publisitas yang mengganggu, permusuhan dengan keluarga dan perhatian-perhatian dari dunia luar yang tak diperlukan. Ia berusaha menjaga nama baik suaminya dengan sering mengamati apa yang TV dan koran katakan tentang suaminya.
"Dia sangat perhatian dan tak ingin Mandela diekspos dalam berita yang tak menyenangkan," kata Bizos. Graca Machel juga menolak menyebut suaminya sebagai sosok 'suci' atau disebut sebagai santa, karena Mandela baginya hanya sosok manusia biasa namun berhati lembut dan sederhana.
Sejak menikahi Machel, Mandela merasakan adanya kehangatan hidup yang terpancar dari wajahnya. Semua orang bisa melihat itu, meski sosok Mandela lebih dikenal daripada Machel. Namun di balik itu, ada wanita luar biasa bernama Graca Machel.
Setia di Hari-Hari Terakhir
Machel adalah sosok yang tenang dan lebih banyak gaung karyanya daripada mempublikasikan dirinya. Termasuk ketika ia mendampingi Nelson Mandela di hari-hari terakhirnya.
Sempat merayakan ulang tahun pernikahan ke 15 pada Juli kemarin, Machel dengan setia berada di sisi suaminya. Sebagai istri, ia mungkin sempat takut kehilangan, untuk yang kedua kali...
Namun cinta dan waktu yang ia bagi bersama Nelson Mandela telah membuatnya lebih bijaksana, tegar dan tenang. Machel tak begitu cemas dengan kesehatan suaminya. Yang penting adalah, keduanya selalu bersama.
"Kami berusaha menghabiskan waktu bersama satu sama lain, karena kami pernah merasakan kesepian yang mendalam sebelumnya. Kita hanya hidup sekali," kata Graca Machel.
Ia tahu sekali bahwa suaminya akan merasa lemah bila sendirian, pun dirinya yang pernah merasakan kesunyian itu. Keberadaan Machel berhasil membuat Nelson Mandela sembuh dan pulang ke rumah beberapa waktu lalu. Namun kemarin (5/12) akhirnya Graca Machel harus mengucapkan selamat tinggal pada suaminya itu.
Jiwa dan raga memang tak lagi bersama, namun kisah cinta sang legenda, Nelson Mandela dan Graca Machel, akan menjadi sejarah manis dan menginspirasi selama-lamanya. Selamat jalan, Nelson Mandela. Terima kasih atas semua perjuanganmu mewujudkan perdamaian di muka bumi ini.
(vem/gil)