Setelah Diculik 44 Tahun, Ibu dan Anak Ini Bertemu di Facebook

Fimela diperbarui 05 Des 2013, 17:05 WIB

Terima kasih Facebook, telah membantu mempertemukan banyak orang yang sudah lama tak berkomunikasi. Sebagai ajang reuni dan mendekatkan yang jauh jaraknya.

Dan terima kasih pula, karena tak sedikit orang hilang ditemukan lewat Facebook. Rasa girangnya luar biasa karena seperti sebuah keajaiban yang menyapa.

Kisah ini dialami oleh Angela Palmer, seperti dilansir Yahoo Shine, yang telah menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan percaya bahwa ia adalah bayi yang ditinggalkan. Namun, kemudian setelah usianya menginjak 44 tahun, ia tahu bahwa ibunya tak pernah membuang atau menelantarkannya.

Angela Palmer bekerja sebagai seorang koordinator pelayanan proyek kesehatan, ia kini sedang menggalang pengumpulan dana lewat website bernama Fundly, di mana ia telah mengumpulkan uang yang cukup untuk membeli dua tiket pulang pergi pesawat untuk ibu dan suaminya.

Suatu hari, ia diinvite oleh seorang wanita bernama Helga Simekcie, seorang wanita berasal dari Kroasia. Angela merasa ini adalah hal yang wajar saja, karena banyak orang juga meminta pertemanan dengannya. Namun, message yang dikirimkan Helga pada wanita yang kini tinggal di California itu cukup mengejutkan. Ia mengirimi pesan yang ditulis dalam bahasa Jerman, dan bagaimana ia lahir serta tumbuh dan dibesarkan di Jerman.

Wanita itu mengaku sebagai ibunya, dan tak pernah membuang atau meninggalkan Angela.

Singkat kata, terungkaplah misteri selama ini yang membuat Angela dan ayahnya yang pemabuk selalu berpindah-pindah kita. Bahkan, sebelum usia 18 tahun, Angela sudah pindah 12 kali, entah untuk menghindari apa. 

Angela Palmer diculik

Saat usianya menginjak 1 tahun, ayah Angela menculiknya dan membawanya lari dari ibunya, Helga. Helga sendiri saat itu menuntut bercerai cari ayah Angela, karena ia diperlakukan buruk dan kasar, bahkan mengalami kekerasan fisik.

Ayah Angela selalu mengajak Angela berpindah tempat setiap kali polisi dan pengadilan berhasil menemukannya. Ia tidak ingin Angela jatuh ke tangan istrinya, dan ia serta keluarganya terus menerus menyembunyikannya.

Selama berpuluh-puluh tahun, Helga tak pernah menyerah mencari anaknya. Ia bahkan pernah berusaha menelepon Angela di hari ulang tahunnya yang ke-16. Namun, karena Angela percaya bahwa ibunya membuang dan meninggalkannya, ia malah marah, tidak mau mendengarkan cerita Helga dan menutup teleponnya.

Kini, ayah Angela sudah meninggal, dan Angela sendiri sudah menikah dan hidup di Amerika, meninggalkan Eropa. Dengan bantuan stasiun berita lokal San Diego6, Angela tetap berkomunikasi dengan ibunya lewat email atau Skype.
 

Angela bahagia, karena ia tahu ia bukan anak yang tidak diinginkan, ia bukan anak yang dibuang, melainkan diculik dan dipisahkan dengan ibu yang sangat mencintainya.

Kini, Angela sedang mengusahakan agar ibunya bisa bertemu dengannya di Amerika Serikat. Sekalipun sudah menikah lagi dan dikaruniai dua anak, Helga akan tetap membawanya ke Amerika dan tinggal bersamanya.
 

 

(vem/bee)