Semangat November Semangat Pahlawan Makanan Sehat!

Fimela pada 23 Nov 2013, 10:01 WIB

Menjadi pahlawan tidak terbatas pada perjuangan otot  untuk merebut kemenangan fisik semata. Kamu bisa jadi pahlawan bagi anak dan keluarga ketika secara konsisten berupaya menyediakan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan sehat.

Jika kamu adalah anggota sebuah komunitas, keberadaan kamu yang selalu “mempromosikan” dan menjalankan pola makan sehat adalah seorang pahlawan yang nyata.

Nah, apa saja yang perlu dilakukan seorang pahlawan makanan sehat seperti kamu?

(vem/aik)
2 dari 5 halaman

Berani Beraksi

Seorang “pahlawan” makanan sehat, berani beraksi meskipun harus “melawan” arus utama (mainstream). Makan pagi, siang dan malam tanpa nasi, mungkin tampak sepele. Tetapi tindakan “berani” kamu ini, bisa jadi support untuk orang-orang di sekitarmu yang memang harus mengurangi konsumsi nasi untuk tangkal diabetes. Mulailah secara perlahan tetapi konsisten.

Mulailah “aksi sehatmu” dari diri sendiri, menyebar dalam keluarga dan komunitasmu! Memilih makanan yang menunjang kesehatan tentu tidak mudah di masa kini. Harus jeli, teliti, cermat tetapi juga berani. Mulai sekarang makanlah secara bervariasi! Ganti nasi dengan umbi-umbian, jagung, sagu, atau  labu kuning.

3 dari 5 halaman

Mencoba, Berkreasi dan Kreatif

(c) shutterstock.com

Semangat berani beraksi harus diimbangi juga dengan sejuta ide kreatif dan sikap berani mencoba. Apakah kamu orangnya? Kalau ya, pasti kamu selalu punya ide seru untuk mengolah jagung dan ubi untuk jadi berbagai penganan pengganti nasi.

Kamu bisa cari ide segar dari bincang kreatif dengan pakar makanan sehat, browsing di Video Resep Vemale, baca buku atau kamu langsung masuk dapur dan lakukan sendiri “eksperimen sehat” untuk menemukan menu baru yang membuatmu tak lagi tergantung pada satu bahan makanan, termasuk nasi. 

4 dari 5 halaman

Positif dan Cerdas Menyikapi Kegiatan Makan

(c) shutterstock.com

Jangan memusuhi makanan, hanya karena kamu sedang “diet ketat”. Siapa pun akan menyambut baik pendapat positif yang kamu sampaikan tentang makanan karena pada dasarnya setiap bahan makanan pasti memiliki manfaat, selama dimakan dalam jumlah cukup dan diolah dengan tepat. Menyikapi makanan secara proporsional juga penting!

Selain untuk memenuhi rasa lapar, kegiatan makan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi. Jadi makanlah secara cerdas, bukan asal kenyang! Cermati perpaduan yang seimbang antara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan unsur-unsur gizi lainnya.

Dan yang lebih penting, jadilah role model untuk makan yang cukup secara jumlah (kuantitas) dan kandungan nutrisi (kualitas).

5 dari 5 halaman

Cermat Konsumsi Lemak dan Pilah-Pilih Sumbernya

(c) shutterstock.com

Jadi “Pahlawan Makanan Sehat” tidak boleh memusuhi lemak. Lemak penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Tetapi pilihlah “lemak baik”, bukan “lemak jahat”! Jadi cari tahu, apa saja yang termasuk ke dalam masing-masing kelompok lemak tersebut.

Lemak jahat adalah “trans fatty acids”, yaitu lemak meningkatkan kolesterol. Yang termasuk adalah krim kental, lemak hewani, partially hidrogenated vegetable oil atau minyak goreng yang melalui proses hidrogenasi (dilakukan oleh industri agar minyak lebih tahan lama), santan yang dipanaskan berulang-ulang dan masih banyak lagi.

Sedangkan lemak baik adalah “non-trans fatty acids” atau “trans fat free”. Umumnya tersedia sebagai lemak nabati yang tidak melewati proses hidrogenasi, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, produk sereal, dan masih banyak lagi.  

Tentu kamu tahu, situasi tubuhmu sendiri. Jika kamu harus mengurangi konsumsi lemak konsumsilah susu, ice cream atau produk susu lainnya yang berlabel “non-fat” atau “low fat” atau bisa ganti dengan mengonsumsi susu kedelai. Carilah bahan alternatif atau penggantinya secara kreatif.

Nah, untuk anak-anak tetapnya sediakan  makanan yang mengandung keju dan produk susu sambil jadi role model untuk makan selalu yang sehat dan kaya gizi, termasuk kalsium. Berpikir positif dan menyebarkan sikap positif terhadap makanan sekilas tampaknya sepele, but it is a life saving act!