Dream, believe, make it happen, pasti tidak asing lagi mendengar motto hidup yang satu itu. Ya..itulah kata – kata yang sering diucapkan oleh artis berbakat Indonesia ‘Agnes Monica’, wanita yang penuh dengan segudang prestasi dan bakat. Tidak salah memang jika karena kecerdasannya itu Agnes memiliki jutaan fans setia, termasuk salah satu nya Nurzahara Amalia.
Siapa sebenarnya Nurzahara Amalia? mungkin tidak banyak orang yang tau dibandingkan dengan artis idolanya ‘ agnes Monica’. Tapi setelah membaca tulisan ini sampai selesai, Anda pasti terpukau dengan talenta dan semangat serta kekuatan kepercayaan terhadap mimpi yang dimiliki oleh gadis ini.
Nurzahara Amalia gadis yang berasal dari kota Menes ,yang dulu kala masih merupakan daerah perkebunan di wilayah provinsi Banten. Saat ini sedang berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia di negeri Kangguru ‘Australia’. Gadis yang akrab disapa zahara ini mengikuti program AIYEP (Australia-Indonesia Youth Exchange Program), yaitu program tahunan pertukaran pemuda dari Kemenpora, guna memperkenalkan potensi wisata dan kebudayaan yang dimiliki Indonesia.
Tahapan seleksi demi seleksi dilewati Zahara, hingga akhirnya, Zahara dinyatakan lolos untuk mewakili provinsi Banten pada program AIYEP 2013 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2013 hingga Februari 2014 mendatang. “ Tahap demi tahap seleksi saya lalui, not bad lah. Awalnya saya gak terlalu berharap banyak juga. dan memang tahun ini pun participantsnya luar biasa banget. tapi saya lebih bisa control emosi. Tetep stay cool walaupun dalam hati, “Ih gila si itu pinter banget?” “Parah… si itu nari nya total banget!” atau “haduuhh… si anu bicara bahasa inggrisnya cas ces cos!”, “ ungkap Zahara.
Sebelum tiba di Australia, Zahara melewati pembekalan terlebih dulu di Jakarta selama sepuluh hari yang disebut PDT (Pre Departure Training). Selama PDT peserta yang terpilih dari setiap provinsi akan dibekali, dilatih, dan dibina oleh para senior.
Persiapan yang tak tidak boleh ketinggalan yaitu latihan kesenian, kursus bahasa inggris, perdalam pengetahuan tentang Indonesia dan negara yang akan dituju, dan tak kalah penting kesehatan dan kesiapan mental.
Selama di Australia dua bulan, ada dua fase. Fase kota di Sydney, fase rural city di Kiama. Selama di sini kegiatannya yaitu home stay dengan keluarga angkat, magang kerja atau work placement, sesuai dengan latar belakang pendidikan atau minat, kunjungan ke beberapa lembaga atau instansi pemerintahan atau disebut courtesy call, culture performance di sini peserta bisa menampilkan kesenian tarian Indonesia dan berbagi cerita tentang Indonesia di hadapan audience, dan tentunya jalan - jalan, yang pastinya itu Gratis! Bahkan peserta diberikan uang saku oleh Dispora, Kemenpora dan Panitia penyelenggara di Australia.
Terdengar menyenangkan bukan? tapi sebenarnya tugas Zahara dan peserta lainnya di sini berat. Peserta AIYEP adalah duta yang diutus dan dipercaya oleh bangsa. Mereka adalah Duta Indonesia untuk Australia.”Kadang sempat terbesit pertanyaan, ‘mampukah aku mengemban amanah sebagai Duta Indonesia?’ karena aku dan teman - temanlah yang merepresentasikan Indonesia di hadapan masyarakat Australia. Mereka sebagai bagian kecil untuk menjembatani hubungan Australia dengan Indonesia agar tetap terjaga hubungan yang baik.
Tambah Zahara, “ Dan satu hal lagi, di sini jalan - jalan adalah sekedar bonus. AIYEP bukanlah jalan - jalan gratis ke luar negeri. Tapi bagaimana kita bisa mengemban amanah sebagai duta Indonesia, dan kembali ke Indonesia dengan segudang pengalaman dan pelajaran yang akan diterapkan untuk menjadi generasi pemimpin yang lebih baik,” papar gadis kelahiran 12 Juni 1990
(vem/ims/dyn)