Tak ada yang menyalahkan kok kalau Anda tiba-tiba jatuh cinta pada rekan kerja. Dan tak sedikit pula memang, pasangan yang berhasil menunjukkan kekuatan cinta mereka, dari bertemu di lokasi kerja, hingga menikah dan punya keturunan.
Tetapi, tak jarang ada yang menyesal karena jatuh cinta dengan rekan kerja sendiri. Kenapa ya?
'Nurunin pasaran'
Pernah mendengar kan istilah 'pasaran turun'? Nah, pacaran dengan rekan kerja memang nyatanya bikin pasaran jadi turun karena ruang gerak Anda terbatas dan Anda harus berkutat dengan orang yang itu-itu saja kalau berpacaran dengan dia.
Dan Anda juga akan lebih berhati-hati serta berusaha memprotect diri sendiri agar tidak didekati pria lain. Padahal kan ya belum tentu juga Anda jadi pasangannya.
Tekanan pekerjaan double
Kalau Anda berada di perusahaan yang tekanan pekerjaannya tinggi, Anda akan merasakan tekanan ini berlipat ganda. Selain memikirkan pekerjaan, tentu Anda juga jadi berpikir soal menjaga hubungan dengan rekan kerja yang lain.
Belum lagi kalau tiba-tiba Anda bertengkar, Anda akan berusaha memendam dan menunggu saat yang tepat sepulang kerja untuk membahas masalah Anda.
Sulit bersikap profesional
Cinta itu memang buta, dan bisa membutakan keprofesionalan seseorang. Mau tak mau pasti sikap yang Anda tunjukkan berbeda kepada pasangan, dan kesannya jadi lebih membela dirinya.
Kalau Anda bersikap terlalu profesional, ujung-ujungnya hubungan jadi malah retak. Tuh kan, jadi serba salah.
Sulit meredam gosip
Pagi masuk kerja bersama, makan siang bersama, pulangpun bersama, semuanya akan jadi bahan gosip yang hangat di kantor apapun baiknya kabar itu. Dan Anda tak bisa lho menghindari dari fakta yang satu ini, karena apa yang Anda lakukan ketika sudah memutuskan jadi kekasih si rekan kerja, selamanya Anda akan jadi bahan pembicaraan orang kantor.
Mengancam reputasi
Kalau hubungan Anda nanti kedepannya baik-baik saja, reputasi Anda akan selamat. Tetapi bagaimana kalau ada masalah-masalah besar dan malah hubungan Anda putus di tengah jalan?
Tak ada jaminan lho reputasi Anda tetap baik, terutama kalau saat putus pasangan malah menjelek-jelekkan Anda.
Tak ada ruang saat putus
Mau tak mau Anda akan bertemu dia dan merasakan situasi yang tidak nyaman ketika sudah putus dan masih harus bertemu. Anda akan merasa tertekan, kurang bisa fokus pada pekerjaan.
Kalau memang Anda berusaha menghindari dan berpindah ke lain hati, ini akan menjadi tantangan bagi Anda sendiri, karena ia pasti berusaha meminta balikan dan menjadi kekasih Anda. Bagaimana bisa putus dan jauh kalau setiap hari bertemu dan setiap hari berkomunikasi?
Yah, itulah sisi-sisi minusnya ketika Anda jatuh cinta dan memutuskan berpacaran dengan rekan kerja. Kalau Anda sudah tahu resikonya, setidaknya Anda bisa berpikir dua kali untuk menerima pinangan cinta si dia. Jadi, bagaimana? Apakah diterima?