Hii, Karena Tak Terima, Pria Ini Memaku Kelaminnya Ke Tanah!

Fimela diperbarui 12 Nov 2013, 09:45 WIB

Ada-ada saja aksi yang dilakukan oleh pria yang berasal dari Moskow ini. Di siang hari, tatkala para turis sedang mengunjungi Moscow’s Red Square, beberapa dari mereka berteriak ngeri menyaksikan suatu hal mengejutkan. Yah pria yang juga berprofesi sebagai seniman ini telah melakukan hal gila terhadap kelaminnya sendiri di depan khalayak ramai.

Adalah Pyotr Pavlensky, satu di antara beberapa orang yang sebelumnya juga melakukan hal aneh dalam aksi mereka menentang pemerintahan Rusia. Kisah ini berawal dari ketika Pyotr menanggalkan pakaiannya dan lantas menjatuhkan diri di sekitar para turis yang sedang mengagumi indahnya Rusia. Pyotr yang saat itu dalam keadaan telanjang bulat lantas duduk dan nampak akan melakukan sebuah hal yang lebih gila lagi terhadap hal itu.

Pada mulanya, para turis hanya memusatkan perhatian pada pria berkepala plontos ini. Namun lama kelamaan mereka berteriak dan segera pergi menghindari Pyotr yang mulai memaku alat kelaminnya di atas tanah. Hal ini lantas membuat beberapa orang segera menghubungi nomor darurat untuk menghentikan aksi gila dan tak wajar pria tersebut.

Dan sesaat setelah polisi datang, Pyotr langsung digiring oleh beberapa anggota keamanan tersebut untuk di amankan. Namun menurut kabar yang dilansir metro.co.uk, Pyotr dibawa ke klinik untuk diperiksa alat kelaminnya sebelum dimintai keterangan atas aksinya tersebut. Saat kejadian berlangsung, seseorang berhasil mengabadikan aksi ini dan memberikannya kepada beberapa surat kabar sebagai berita utama.

Setelah melakukan pengobatan, Pyotr pun lantas menjelaskan motivasi di balik aksi gilanya dalam memaku alat kelamin di atas tanah tersebut. Ia mengatakan bahwa aksinya merupakan salah satu bentuk protes akibat politik Rusia yang bertindak semena-mena dan cenderung bersikap apatis terhadap masyarakat. Memang, beberapa saat lalu dua pemuda lainnya juga sempat melakukan protes dengan cara menjahit mulut dan juga telanjang di depan gedung pemerintahan.

Wah-wah, protes sih boleh saja, namun ada baiknya untuk mengungkapkan kekecewaan dalam hal yang positif dan realistis yah. Be smart ladies.


(vem/oem)