Gadis Kecil Ini Mewarisi Luka Perang Dari Ayahnya

Fimela diperbarui 06 Nov 2013, 11:45 WIB

Martyn Compton selalu menyadari bahwa profesinya di bidang militer akan selalu menempuh resiko. 7 tahun lalu misalnya, dia mengalami luka parah di wajahnya akibat berperang di Afghanistan dan memiliki luka parah akibat bom Taliban.

Kini wajah Martyn rusak, namun ia tetap dicintai oleh istrinya, Michelle. Keduanya saling mendukung dan hidup bersama hingga memiliki 2 orang anak. Anak pertama mereka bernama Archie, kini sudah berusia 3 tahun. Dan yang terakhir adalah Carol.

Namun, ada yang berbeda dengan Carol. Awal Carol dilahirkan, ia sempurna. Dengan tubuh yang sehat dan bersih. Namun beberapa jam kemudian, sebagai seorang ayah, Martyn merasa ada yang aneh dengan putrinya. "Carol lahir sempurna, namun beberapa jam kemudian, aku melihat ada bekas luka di wajahnya," ujar Martyn.

Semakin hari, bekas luka itu nampak semburat di wajahnya. "Kukira putriku merasakan penderitaan yang kualami," ujar Martyn yang sebenarnya tak ingin hal itu terjadi.

Bagaimanapun, Martyn merasa cukup ia saja yang menanggung luka perang itu. Meski hanya sebuah tanda lahir, namun wajah adalah fitur penting bagi seorang anak perempuan. Namun Michelle menepis kecemasan Martyn, "Dia adalah pejuang, sama seperti ayahnya."

Martyn sempat hampir meninggal ketika bom Taliban menghantamnya. Ia luka parah dan semua temannya berkata, "Tetap bersama kami..tetap bersama kami.. Kau akan baik-baik saja, bertahanlah," dengan situasi yang sangat genting dan kritis. Bila ia tak bertahan, mungkin Archie dan Carol tak akan pernah lahir.

Menurut dokter, bisa jadi bercak di wajah Carol itu akan hilang pada usia 5 atau 7 tahun. Kehadiran anak-anak ini, membuat hidup Martyn yang menjalani 500 kali operasi untuk penyembuhannya, menjadi lebih lega dan berwarna. Anak-anak memberinya kebahagiaan.

Tuhan memberinya sebuah 'bisikan' lewat bercak di wajah putrinya bahwa ia tak menghadapi ini sendiri dan luka di wajahnya bukanlah hal yang buruk. Martyn ditemani keluarga kecil yang hangat dan luka di wajahnya adalah bukti semangat patriotik yang ia miliki.

(vem/gil)