Foto Inspiratif: Gendongan Pertama dan Terakhir

Fimela diperbarui 02 Nov 2013, 10:30 WIB

Sebuah foto, akan selalu menyimpan nilai moral dan kenangan. Mungkin hal tersebut sudah lama terjadi, namun kesannya akan selalu terasa di hati. Apakah Anda pernah merasakan hal seperti ini? Memiliki sebuah foto yang Anda simpan dengan sangat baik karena kenangannya yang tak terlupakan.

Beberapa tahun lalu, seorang fotografer bernama Mark Jury pernah mengabadikan sebuah momen menyentuh tentang seorang cucu dan kakeknya. Foto tersebut diambil pada tahun 1970-an dan masih menggunakan mode hitam putih. Namun hal tersebut makin menunjukkan kesan yang dalam.

Mark dan Dan Jury, adalah fotografer di balik buku berjudul Gramps. Dalam buku tersebut, mereka mengabadikan perjalanan hidup terakhir seorang penambang batubara bernama Frank Tugend yang tak lain adalah kakeknya sendiri. Sepanjang hidupnya, pria ini menghabiskan waktu untuk menafkahi keluarganya.

Namun seiring dengan waktu berjalan, ia juga mengalami penyakit penyempitan pembuluh darah selama bertahun-tahun. Namun baginya, itu tak menghentikan semangat untuk tetap berdedikasi pada orang-orang terdekatnya. Dalam buku Gramps, ada sebuah foto yang menunjukkan sebuah kelemahan namun juga kekuatan.

Frank Tugend mungkin sudah kehilangan banyak tenaga akibat penyakit yang menggerogotinya, namun sang cucu, Dan Jury, seolah menjadi kekuatan yang akan selalu bersedia menopang kelemahan itu. Dan terlihat tengah membopong sang kakek yang sudah tak berdaya. Foto ini menjadi salah satu foto yang mengesankan saat diunggah ke internet beberapa bulan lalu.

Dalam buku tersebut, menceritakan kakek yang telah lama menjadi penopang hidup keluarganya itu perlahan-lahan mengalami kemunduran sejak 3 tahun sebelum ia meninggal. Tugend mulai sulit mengingat dan ia tak bisa menyetir. Tak lama kemudian, ia bahkan tak bisa mandi, berpakaian atau mengurus dirinya sendiri. Saat itulah sang cucu yang selama ini ia rawat, membalas budi pada kakeknya.

"Itu adalah tahun-tahun tersulit dalam hidupku. Aku sangat menyayangi pria itu. Ia sangat penting dalam hidupku. Setahun melayani dan merawatnya adalah satu-satunya hal yang bisa kulakukan untuknya," ujar sang cucu.

Buku foto ini tak lagi diterbitkan, namun fotonya sudah banyak dilihat dan meraih simpati para netizen. Foto ini mengajarkan dua hal. Yang pertama, mengenai berbagi kasih sayang, selalu memberikan yang terbaik, karena kita tak tahu kapan orang yang kita sayangi akan meninggalkan kita. Yang kedua tentang bakti kita pada orang yang telah senantiasa membuat kita tumbuh sehebat sekarang.

Adalah sebuah kesempatan yang luar biasa, bila kita masih sempat membahagiakan seseorang di hari-hari terakhirnya.

(vem/gil)